Flag Counter

Sunday, December 4, 2011

Menara 165 Simbol Kebangkitan Karakter Bangsa Diresmikan


Joko S/ESQ News 
Pengguntingan pita oleh para tokoh: Ary Ginanjar Agustian, Sukesti Martono (Deputi Gubernur DKI), Musliar Kasim (Wamendikbud), Marzuki Alie (Ketua DPR), Mahfud MD (Ketua MK), AM Fatwa (anggota DPD), Sugiharto (Komisaris Utama Pertamina).
Di tengah padatnya acara, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyempatkan hadir dalam peresmian Menara 165 di Jalan Raya TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (27/11) pagi. Gedung yang pendiriannya diprakarsai alumni ESQ ini memiliki 25 lantai. Selain menjadi pusat pelatihan ESQ, Menara 165 juga akan ada bebagai kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, dan exhibition).

“Saya bersyukur bisa menjadi bagian dari acara ini, atas undangan khusus dari Pak Ary Ginanjar. Saya gembira bahwa ini barangkali launching dengan saat yang tepat untuk kebangkitan pembangunan karakter bangsa di tanah air yang kita cintai ini,” ujar Fauzi Bowo.

Fauzi menyambut kehadiran Menara 165 sebagai simbol kebangkitan menuju Indonesia yang gemilang. Melalui ESQ diharapkan dapat tercetak sumber daya manusia dan bangsa yang memiliki integritas dan moralitas yang tinggi. “Dengan terdapatnya mushalla di puncak gedung, mudah-mudahan Menara 165 akan menjadi ikon umat Islam tidak hanya Indonesia tetapi dunia,” ujar Fauzi Bowo.



Menurut Pimpinan ESQ, Dr. HC Ary Ginanjar Agustian, pembangunan Gedung Menara 165 merupakan suatu perwujudan cita-cita Alumni ESQ untuk lahirnya Era Kebangkitan Moral & Karakter Bangsa. Setelah 11 tahun berdiri hingga saat ini alumni ESQ sudah berjumlah 1.1 juta. Seiring dengan penambahan jumlah alumni, semakin dirasakan kebutuhan akan adanya sarana untuk membina alumni sekaligus melakukan kegiatan ekonomi dan sosial.

Selain Gubernur, hadir pula tokoh lain Ketua DPR RI Marzuki Ali, Ketua MK Mahfud MD, Ketua BPK Hadi Purnomo, Wamen Dikbud Musliar Kasim, Mantan Meneg BUMN, Adi Sasono, AM Fatwa, dan tokoh dari Malaysia.

Gedung yang memiliki convention berkapasitas 3000 orang ini, pemegang saham terbesarnya adalah Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa. Ada satu lantai yang hasil penyewaannya akan diberikan untuk kaum dhuafa. Di lantai teratas terdapat mushalla yang akan menjadi tempat tertinggi di Jakarta.

Usai peresmian dilanjutkan dengan Saresehan ‘Hijrah Karakter Bangsa’. Hadir memberikan paparan Adi Sasono, Aris Mufti, Eep Saifullah Fatah, Syarifuddin Tippe, Priyatna Abdul Rasyid. Hadir pula budayawan Taufiq Ismail dan musisi Dwiki Dharmawan yang memeriahkan acara.

Menara 165 mulai didirikan pada 1 Juni 2005. Berdiri di atas areal seluas 9.743 m2 dan luas bangunan 57.000 m2. Bangunan yang berada di antara Wisma Raharja dan Ratu Prabu 2 ini, terdiri atas 3 basement untuk parkir seluas 10.200 m2.


Ary Ginanjar bersama para tokoh di Sekolah Tinggi SBM-ESQ (lantai 19)

Selain perkantoran, di gedung ini akan ada kampus School of Business and Management ESQ (SBM ESQ), perguruan tinggi yang akan mencetak calon pemimpin masa depan yang berkarakter.

Sambutan Para Tokoh
 
Marzuki Alie, Ketua DPR:

Menara 165 adalah simbol perubahan karakter. Kita sudah berbicara moral sejak jaman orde baru, tapi kemerosotan moral terus terjadi. Ada yang salah dalam proses pendidikan masa lalu. Pendidikan formal di sekolah semakin lama semakin menurun kualitasnya.Sikap anak pada guru dan orang tua menunjukkan adanya kemerosotan. Pada masa orde baru pembangunan sekolah secara fisik luar biasa, tapi pembangunan manusia tidak diperhatikan.
Saya sangat mendukung apa yang dilakukan ESQ. Saat ini momentum 1 Muharam ini saya mengajak untuk memberikan keteladanan untuk melakukan perubahan agar anak-anak bias diharapkan menjadi pemimpin.

 
Mahfud MD, Ketua Mahkamah Konstitusi:

Saya bersyukur dan mengucapkan selamat atas soft launching ini.ESQ memberi warna, mempercepat perkembangan Islam di masyarakat Indonesia. Saya kira gerakan masyarakat Indonesia sekarang, contohnya seperti ESQ dan gerakan lainnya sudah sangat mendorong dan memajukan semua. Sehingga saya optimis di tingkat masyarakat, gerakan kaum muslimin untuk memakmurkan bangsa dan negaranya secara inklusif akan terus maju tidak bisa dibendung.

Saya kira ini bagus untuk mempercepat atau mengakselerasi pembangunan karakter bangsa. Bangsa ini harus dibangun spiritualitasnya, mentalitas dan moralnya juga harus berjalan agar tidak ada lagi kecurangan-kecurangan di dunia pendidikan, pemerintahan, penegakan hukum dan lainnya.

 
Hadi Purnomo, Ketua BPK:

Kami merupakan bagian dari 1,1 juta alumni ESQ mengucapkan selamat kepada Pak Ary dan ESQ. Saya menjadi seperti ini karena ESQ. Sebelum menjadi Dirjen Pajak, saya sudah ikut ESQ. Saat pertama kali, merasa kaget dan merasa aneh. Setelah ikut training ESQ yang kedua kali, saya baru menyadari apa manfaat ESQ.

 
Fauzi Bowo, Gubernur DKI:

Saya gembira bahwa ini barangkali launching dan saat yang tepat untuk kebangkitan pembangunan karakter bangsa di tanah air yang kita cintai ini. Saya ucapkan selamat kepada keluarga besar ESQ, Pak Ary dan kawan-kawan pengurus. Sekali lagi saya doakan mudah-mudahan agar toping off dapat berjalan dengan lancar dan Menara ini akan menjadi menara kebanggaan bagi kita semua, amin.

 
Musliar Kasim, Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan:

Saya mengucapkan apresiasi kepada ESQ Leadership Center yang sudah memprakarsai dan sudah membuat training yang luar biasa. Ketika pertama kali saya mengikuti training ESQ, saya merasakan pengalaman spiritual yang luar biasa. Sejak itulah semangat ESQ 165 ini bisa saya bawa sebagai Rektor Universitas Andalas. Sampai hari ini Training ESQ sudah dilakukan lima tahun bagi semua mahasiswa baru di Universitas Andalas.

Saya sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Pendidikan tentu saja menyampaikan terima kasih kepada ESQ, sehingga pekerjaan berat membangun karakter bangsa ini tidak hanya di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saja. Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah ingin membangun insan Indonesia cerdas komprehensif. Saya kira ini sejalan dengan ESQ 165.

 
Datuk Husamudin Yacob, Ketua Forum Komunikasi Alumni ESQ Malaysia:

Setiap ke Jakarta saya selalu datang ke Menara 165. Karena di tempat inilah jiwa saya yang kosong, kembali membara. Bagi saya ini (ESQ) adalah ekspor yang paling baik. Bukan minyak, bukan gas, dan juga bukan batubara. Tapi ilmu yang diajarkan di Menara 165 merupakan satu solusi yang baik. Selama empat tahun saya memasukkan ESQ ke dalam perusahaan saya, selama itu pula banyak masalah yang terselesaikan. Dimana masalah itu tidak pernah selesai selama ini.

Ketika tiga pimpinan Indonesia tadi menceritakan hal yang serupa yaitu bagaimana membangun karakter bangsa dan memulihkan moral bangsa. Saya merasa, ESQ-lah solusi yang paling bagus. Kalau training ESQ bisa dibawa ke tingkatan yang lebih, saya yakin permasalahan moral di Indonesia dan Malaysia akan selesai.•

No comments:

Post a Comment