Flag Counter

Monday, December 12, 2011

Indonesia Berencana Beli 6 Jet Tempur Sukhoi

Indonesia ingin memenuhi satu skuadron jet tempur Sukhoi.

VIVAnews - Indonesia berencana membeli enam unit jet tempur Shukoi Su-30 MK2 baru dari Rusia. Pembelian tersebut sebagai rencana strategis Kementerian Pertahanan untuk memenuhi kekuatan udara Indonesia dengan satu skuadron jet tempur Shukoi atau setara 16 unit.

"Ini masih dalam tahap negosiasi, belum deal," ungkap Sekretaris Jenderal Kemenhan, Marsekal Madya Eris Herryanto usai peresmian Crisis Center Pramuka di Jakarta, Jumat, 9 Desember 2011.

Saat ini, TNI Angkatan Udara baru memiliki 10 jet tempur, yang terdiri dari Shukoi Su-30MK2 dan Su-27SKM. Menurut Eris, penambahan pesawat Sukhoi tersebut sangat penting bagi AU untuk menjaga kawasan udara Indonesia.

"Karena belajar dari pengalaman selama ini, jumlah pesawat yang ada belum mencukupi untuk meng-cover wilayah udara dari penyusupan pesawat asing," jelasnya.

Meski demikian, Eris enggan membeberkan berapa nominal yang akan digelontorkan untuk pembelian enam unit Shukoi tersebut. "Sistem pembayaran pembelian Shukoi kepada pemerintah Rusia melalui pinjaman lunak luar negeri. Karena saat ini masih proses negoisasi, kami belum bisa memastikan kedatangan enam jet tempur andalan militer AU Rusia tersebut," ujarnya.
Pada 2003 Indonesia membeli empat Sukhoi jenis SU-30MK dan SU-27SK, masing-masing dua unit. Lalu, perusahaan Rusia penghasil pesawat tempur Sukhoi, pada 21 Agustus 2007 mengumumkan penjualan enam pesawat tempur kepada Indonesia senilai US$300 juta. Enam pesawat Sukhoi yang dibeli itu terdiri atas tiga Sukhoi SU-30MK2 dan tiga jenis SU-27SKM.

Sebelumnya, Indonesia juga direncanakan mendapat 24 unit jet tempur F-16 bekas dari Amerika Serikat. Selain itu, Indonesia juga direncanakan akan menerima enam unit F-16 lagi dari Amerika, tapi tidak dalam bentuk utuh, melainkan hanya bagian-bagiannya saja untuk suku cadang. Namun, rencana itu masih dalam tahap pembicaraan lebih lanjut antara pemerintah Amerika dengan Indonesia.

Buka Rute Baru, AirAsia Tawarkan Tiket Murah

Pelanggan AirAsia bisa mendapatkan tiket Jakarta-Semarang seharga Rp199 ribu sekali jalan.

 VIVAnews - Maskapai penerbangan rendah biaya, AirAsia Indonesia, mengumumkan pembukaan rute domestik baru Jakarta–Semarang, yang akan beroperasi mulai 9 Maret 2012. Meski masih lama, kursi bisa mulai dipesan Kamis, 1 Desember 2011.

Presiden Direktur AirAsia Indonesia Dharmadi mengatakan bahwa rute itu nantinya akan beroperasi dua kali sehari. "Setelah rute internasional, kami akan fokus pada rute domestik," kata dia di Jakarta, Rabu 30 November.

Untuk merayakan dibukanya rute baru ini, AirAsia Indonesia menawarkan harga istimewa mulai dari Rp59.000 sekali jalan khusus bagi pemegang kartu AirAsia HSBC, dan mulai dari Rp199.000 bagi seluruh penumpang. Promo ini hanya bisa didapatkan melalui pemesanan online di www.airasia.com  dan berlaku untuk periode pembelian mulai dari 1 - 7 Desember dengan periode perjalanan mulai 9 April - 27 Oktober 2012.

Dalam jangka panjang, Darmadi mengatakan, AirAsia berharap dapat menghubungkan kota-kota utama maupun sekunder di Indonesia dengan destinasi-destinasi internasional yang tergabung dalam jaringan rute AirAsia. AirAsia Indonesia telah berhasil menerbangkan jumlah penumpang internasional terbanyak pada 2010 dengan menguasai 41 persen pangsa pasar di Indonesia.

Sebagai ibukota Provinsi Jawa Tengah, Semarang merupakan sebuah destinasi bisnis sekaligus wisata yang menarik. Sepanjang sejarahnya, Semarang dikenal sebagai kota pelabuhan komersial yang berpengaruh besar di Pulau Jawa. Persinggahan pedagang dari berbagai mancanegara, antara lain Cina, Melayu, Timur Tengah, dan Eropa, tidak saja menjadikan Semarang sebagai pusat bisnis yang strategis, namun juga kota wisata yang kaya budaya.

Rekam jejak peninggalan bangsa-bangsa asing masih jelas terlihat di penjuru kota Semarang, mulai dari eksotika budaya Tionghoa di Pecinan, Kampung Melayu, hingga kawasan kota lama yang merupakan peninggalan bangsa Eropa.

Tak sekadar wisata sejarah, Semarang juga menawarkan wisata religi, wisata alam, dan wisata kuliner tradisional. Bagi pecinta wisata religi, terdapat Masjid Agung Jawa Besar, Masjid Raya Baitturahman, Kelenteng Sam Po Kong, Tay Kak Sie, Gereja Blenduk, dan Pagoda Buddhagaya Watugong. Bagi Anda yang lebih menyukai wisata alam, Anda bisa menikmati keindahan alam pegunungan di kawasan wisata Umbul Sidomukti, wisata Goa Kreo, Danau Rawa Pening, Air Terjun Kali Pancur, dan tentunya Pulau Karimunjawa yang indah. Perjalanan Anda ke Semarang tidaklah lengkap tanpa mencicipi kuliner tradisional yang menggoyang lidah, antara lain soto Semarang, ikan bandeng presto, wedang sekoteng, wedang ronde, dan tentunya lumpia khas Semarang yang merupakan perpaduan seni kuliner Jawa dengan Cina.

“Keanekaragaman budaya di Semarang tercerminkan dalam berbagai aspek, termasuk juga dalam seni kulinernya," katanya.

Masuknya AirAsia Indonesia ke Semarang juga didukung oleh aktivitas online di kota tersebut yang terus meningkat. Berdasarkan studi Yahoo! TNS Net Index 2011, Semarang menduduki posisi kelima dengan jangkauan internet mencapai 32 persen setelah Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Bandung. Selain itu, hasil riset menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin meminati e-commerce, dan semakin percaya untuk melakukan pembelian secara online. “Hal ini merupakan potensi yang luar biasa bagi AirAsia Indonesia. Kami akan terus menghadirkan promo menarik online, sehingga diharapkan dapat mendorong masyarakat Semarang untuk bertransaksi melalui website kami,” lanjut Dharmadi.

Airasia Buka Rute Semarang

JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia AirAsia, maskapai lokal yang merupakan bagian dari keluarga besar maskapai penerbangan hemat biaya terbaik di dunia, AirAsia, Rabu (30/11/2011), mengumumkan pembukaan rute domestik baru, Jakarta-Semarang, dengan frekuensi penerbangan 2 kali per hari.

Rute baru ini akan mulai beroperasi tanggal 9 Maret 2012, dan penjualan kursi mulai dilakukan tanggal 1 Desember 2011. 

Dharmadi, Presiden Direktur Indonesia AirAsia, mengatakan, "Kami telah berhasil menerbangkan jumlah penumpang internasional terbanyak pada tahun 2010 dengan menguasai 41,09 persen pangsa pasar penumpang angkutan udara luar negeri. Sejak lama kami berkomitmen, apabila konektivitas internasional sudah berjalan dengan baik, maka langkah selanjutnya adalah kembali menggarap rute domestik."

Ditambahkan Dharmadi, dibukanya rute Jakarta-Semarang merupakan langkah awal untuk mewujudkan komitmen tersebut. Dalam jangka panjang, dia berharap dapat menghubungkan kota-kota utama maupun sekunder di Indonesia dengan destinasi-destinasi internasional yang tergabung dalam jaringan rute AirAsia.

Sebagai ibu kota provinsi, Semarang merupakan sebuah destinasi bisnis sekaligus wisata yang menarik. Sepanjang sejarahnya, Semarang dikenal sebagai kota pelabuhan komersial yang berpengaruh besar di Pulau Jawa. Persinggahan pedagang dari berbagai mancanegara, antara lain China, Melayu, Timur Tengah, dan Eropa, tidak saja menjadikan Semarang sebagai pusat bisnis yang strategis, tetapi juga kota wisata yang kaya akan budaya.

Rekam jejak peninggalan bangsa-bangsa asing masih jelas terlihat di penjuru kota Semarang, mulai dari eksotika budaya Tionghoa di Pecinan, Kampung Melayu, hingga kawasan kota lama yang merupakan peninggalan bangsa Eropa.

Tidak sekedar wisata sejarah, Semarang juga menawarkan wisata religi, wisata alam, dan wisata kuliner tradisional. Bagi pecinta wisata religi, terdapat Masjid Agung Jawa Besar, Masjid Raya Baitturahman, Kelenteng Sam Po Kong, Tay Kak Sie, Gereja Blenduk, dan Pagoda Buddhagaya Watugong.

Bagi Anda yang lebih menyukai wisata alam, Anda bisa menikmati keindahan alam pegunungan di kawasan wisata Umbul Sidomukti, wisata Goa Kreo, Danau Rawa Pening, Air Terjun Kali Pancur, dan tentunya Pulau Karimunjawa yang indah.

Perjalanan Anda ke Semarang tidaklah lengkap tanpa mencicipi kuliner tradisional yang menggoyang lidah, antara lain Soto Semarang, Ikan Bandeng Presto, Wedang Sekoteng, Wedang Ronde, dan tentunya Lumpia khas Semarang yang merupakan perpaduan seni kuliner Jawa-China.

"Keanekaragaman budaya di Semarang tercermin dalam berbagai aspek, termasuk dalam seni kulinernya. Akulturasi budaya tersebut justru menjadi salah satu aset utama Ibu Kota Jawa Tengah ini. Kami percaya  banyak wisatawan domestik dan mancanegara yang tertarik untuk menikmati keunikan tersebut. Misi jangka panjang AirAsia Indonesia adalah menyediakan akses domestik maupun internasional menuju kota Semarang dengan tarif yang terjangkau," ujar Dharmadi.

Masuknya AirAsia ke Semarang juga didukung oleh aktivitas online di kota tersebut yang terus meningkat. Berdasarkan studi Yahoo! TNS Net Index 2011, Semarang menduduki posisi kelima dengan jangkauan internet mencapai 32 persen setelah Jabodetabek, Surabaya, Medan, dan Bandung.
Di samping itu, hasil riset menunjukkan bahwa konsumen Indonesia semakin meminati e-commerce, dan semakin percaya untuk melakukan pembelian secara online. "Hal ini merupakan potensi yang luar biasa bagi AirAsia Indonesia. Kami akan terus menghadirkan promo menarik online, sehingga diharapkan dapat mendorong masyarakat Semarang dan sekitarnya untuk bertransaksi melalui website kami," kata Audrey Progastama, Manajer Komunikasi IAA.

Untuk merayakan dibukanya rute baru ini, AirAsia Indonesia menawarkan harga istimewa yaitu mulai dari Rp 59.000 sekali jalan khusus bagi pemegang kartu AirAsia HSBC, dan mulai dari Rp 199.000 sekali jalan bagi seluruh penumpang.

Promo ini hanya bisa didapatkan melalui pemesanan online di www.airasia.com dan berlaku untuk periode pembelian mulai dari 1 Desember hingga 7 Desember 2011, dan periode perjalanan mulai dari tanggal 9 April 2012 hingga 27 Oktober 2012.

American Airlines di Mata Penumpang

TEMPO.CO - Bangkrutnya maskapai penerbangan American Airlines menuai tanggapan beragam dari para penumpang. Tak sedikit yang memaki dan kesal, tapi ada juga yang menyatakan penyesalan lantaran sudah telanjur cinta dengan airlines terbesar nomor empat dunia tersebut.

Satu yang kesal ialah Corina Fallbacher, 47 tahun, yang baru saja menempuh perjalanan dari Orlando menuju rumahnya di Chicago. Ia mengatakan tak akan terbang dengan American Airlines jika tahu perusahaan itu mengajukan kepailitan kemarin. "Buat apa memakai jasa mereka, saya takut penerbangan tiba-tiba batal," ujarnya kesal.

Penumpang lain bahkan menyamakan layanan American Airlines dengan mobil ternak. "Mereka memperkecil ruang untuk kaki, seperti mengepak Anda dalam ruang sempit. Ibarat mobil ternak," kata Mike Baird dari Westbury, New York. "Mereka tak peduli siapa yang mereka terbangkan."

Tapi yang mengharukan ialah pernyataan Sue Kronich, warga New York. Satu waktu saat terbang menuju Miami Beach, Florida, Kronich meninggalkan selembar katalog seni di bangku penumpang karena telah selesai membacanya.

Rupanya, seorang karyawan American Airlines menemukan katalog itu, dan menyerahkannya tiga hari kemudian saat Kronich berada di loket tiket untuk memesan penerbangan ke kota lain. "Mereka memiliki karyawan yang baik, yang begitu peduli saat memberikan pelayanan, sayang sekali mereka sudah berakhir," ujarnya.

Sedangkan Edward Shumksy, juga warga New York, membandingkannya dengan layanan maskapai lain. "Saya pikir American Airlines lebih baik daripada maskapai domestik lainnya, meski tidak sebagus maskapai Eropa dan Asia," kata dia.

Kemarin American Airlines mengajukan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan Pailit Amerika setelah tak sanggup lagi melunasi utang yang tinggi. Kinerja keuangan mereka rupanya diguncang biaya bahan bakar yang tinggi serta mahalnya gaji karyawan kontrak.

Dalam sidang pengajuan kepailitan pada Pengadilan Federal di New York, manajemen perusahaan itu mengaku memiliki utang tak terbayar sebesar US$ 29,6 miliar serta sisa aset US$ 24,7 miliar.

Perusahaan yang berbasis di Fort Worth Texas ini pun segera menghapus beberapa rute penerbangan yang tak menguntungkan.

Yang pasti, pengurangan rute penerbangan akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja sebagian karyawan serta terganggunya layanan penerbangan berlangganan (frequent flyer). Saat ini American Airlines memiliki 78 ribu karyawan dan melayani 240 ribu penumpang per hari.

Tuntaskan Izin, Mandala Terbang Lagi Akhir Januari

TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandala Airlines tengah menyelesaikan tahap pembuatan sertifikat operator pesawat atau Air Operators Certificate (AOC) di Kementerian Perhubungan. "Kami sudah tahap finalisasi aktivasi AOC," ujar Pesiden Direktur Mandala Airlines Diono Nurjadin usai pencatatan saham PT Cardig Aero Services Tbk di Bursa Efek Indonesia, Senin, 5 Desember 2011.

Diono yakin AOC maskapai tersebut akan selesai sebelum tenggat waktu yang diberikan otoritas penerbangan nasional untuk berlakunya Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) pada 12 Januari 2012. "Kami memutuskan untuk tidak terbang sementara," katanya.

Selanjutnya, pesawat yang akan dioperasikan akan tiba pada akhir tahun ini. Jenis pesawat yang rencananya akan didatangkan untuk dioperasikan Mandala adalah Airbus 320. Mengenai banyaknya pesawat, kata dia, "Pemilik perusahaan terus melakukan pembicaraan soal itu."

Menurut Diono, pesawat yang tiba nantinya akan memenuhi ketentuan yang berlaku pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 bahwa masa perusahaan penerbangan wajib memiliki lima unit pesawat dan lima pesawat lagi berstatus sewa. Masa transisi ini pun akan habis pada 12 Januari 2012.

Meski tetap menyandang nama Mandala, namun kemungkinan akan terjadi penyesuaian nama terbang perusahaan tersebut. Ini disebabkan masuknya pemegang saham baru, Tiger Airways. "Nama perusahaan tetap sama, tetapi mungkin ada penyesuaian," katanya.

Pada 13 Januari 2011, maskapai penerbangan itu menutup sementara seluruh operasinya. Akibatnya, perusahaan harus merestrukturisasi kewajiban kepada kreditor.

Setelah permasalahan kreditor diselesaikan, Mandala pun berganti pemilik. Sekitar 51 persen di antaranya dikuasai oleh PT Saratoga Capital milik pengusaha Sandiaga Uno, 33 persen dimiliki Tiger Airways Holdings, 15 persen dikuasai kreditor, dan sisanya dimiliki pemegang saham terdahulu, yakni PT Cardig International Aviation dan Indigo Indonesia Investments S.a.r.l

Pangsa Pasar Air Asia di Indonesia Baru 3 Persen

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Air Asia menargetkan pangsa pasar penerbangan domestik meningkat hingga 10 persen tahun depan. Salah satu caranya dengan menambah kepemilikan lima pesawat hingga akhir tahun.

"Saat ini, market share Air Asia Indonesia mencapai 3 persen tahun ini. Tahun 2012 kita targetkan 10 persen," ujar CEO Air Asia Indonesia, Dharmadi, Selasa, 6 Desember 2011.

Untuk mencapai target ini, Air Asia akan memesan langsung pesawat dari pabrik Airbus di Toulouse, Prancis. Jenis pesawat yang dipesan adalah Airbus A-320 untuk menggantikan pesawat Boeing 737-300 hingga 2016 nanti. Dari 16 pesawat yang dimiliki saat ini, lima di antaranya pesawat build of sales.

"Lima pesawat per tahun sehingga 21 pesawat hingga tahun 2012 nanti,” kata Dharmadi. Air Asia juga akan menambah dua rute domestik baru tahun depan setelah baru-baru ini membuka rute Jakarta-Semarang.

Penambahan kepemilikan lima pesawat tersebut juga merupakan salah satu upaya Air Asia mempersiapkan Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2012 nanti. IPO Air Asia sebelumnya ditargetkan pada kuartal IV tahun 2011, tapi hingga saat ini IPO ini masih dalam proses. Alasannya, salah satunya karena situasi pasar, meski pihak Air Asia dikabarkan sudah bertemu dengan pihak Bursa Efek Indonesia.

Air Asia adalah salah satu maskapai yang menguasai 40 pangsa pasar penerbangan internasional dan 3 persen pasar domestik. Dengan 16 pesawat Airbus A320 yang beroperasi di Indonesia dan 3 unit Boeing 737-300, Air Asia berhasil mencatatkan laba bersih 1,07 miliar ringgit Malaysia atau lebih dari Rp 3 triliun sepanjang tahun 2011 lalu.

Target penumpang Air Asia sepanjang tahun ini mencapai 4,5 juta. Tapi pada September kemarin sudah tembus 4,5 juta. Tahun depan, maskapai memperkirakan penumpang tembus 6,2 juta.

Sriwijaya Air Kurangi Penerbangan di Malang

TEMPO.CO, Jakarta -Maskapai penerbangan Sriwijaya Air mengurangi jadwal penerbangan di Bandar Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Kamis 8 Desember 2011. Sebelumnya Sriwijaya Air melayani tiga penerbangan rute Malang-Jakarta setiap harinya. Kini tinggal dua penerbangan. "Soalnya Malang sering hujan sore hari," kata Manager Sriwijaya Air Area Malang, M. Yusri, Kamis 8 Desember 2011.

Akibat hujan itu, jadwal penerbangan sore pukul 14.25 WIB dihentikan. Dengan begitu, Sriwijaya Air  sekarang hanya melayani penerbangan pukul 8.35 WIB dan 12.35 WIB. Selain cuaca buruk, pendaratan pesawat di Bandara Abdulrachman Saleh juga terkendala alat bantu navigasi. "Di sini tak ada Instrument Landing System (ILS)," ujar Yusri.


Jadwal penerbangan baru ini, akan dievaluasi setiap pekan. Jika cuaca membaik, ada kemungkinan  penerbangan dibuka kembali. Yusri menjelaskan pesawat yang sebelumnya digunakan di Malang akan dialihkan ke jalur penerbangan lain agar lebih optimal.

Yusri memastikan, pengurangan jadwal bukan karena minimnya jumlah penumpang. Rata-rata setiap penerbangan, kata dia,  jumlah penumpang mencapai 97 hingga 100 persen. "Jadwal penerbangan dikurangi  murni demi kenyamanan dan keselamatan penerbangan," jelas Yusri.

Rute Malang-Jakarta juga dilayani Garuda Indonesia Airways. Maskapai ini punya dua jadwal penerbangan setiap hari. District Manager Garuda di Malang, Agung Prabowo, menilai cuaca tak menganggu penerbangan Garuda. "Tak ada gangguan," katanya.

Bandara Juanda/ Juanda Airport Best Airport 2011

JAKARTA, KOMPAS.com - Bandara Internasional Juanda Surabaya dinobatkan menjadi The Best Airport of Year 2011 dalam Bandara Award 2011 yang digelar oleh Majalah Bandara, belum lama ini.

Best Airport of Year 2011 adalah Penghargaan tertinggi untuk bandara dengan kualitas produk dan layanan terminal penumpang yang unggul, melakukan peningkatan kualitas yang signifikan, dan secara umum sangat disukai oleh penumpang atau pengunjung bandara.

Untuk kategori excellent service bandara yang menerima penghargaan adalah Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3 Jakarta di kelas bandara dengan pergerakan 2,5 juta penumpang ke atas, Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang di kelas bandara dengan pergerakan 1 - 2,5 juta penumpang dan Bandara Adi Soemarmo Solo di kelas bandar udara dengan pergerakan kurang dari 1 juta penumpang.

Untuk kategori Most Improved Airport Bandara Juwata Tarakan di bawah pengelolaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dephub, Bandara Soekarno Hatta-T1 Jakarta di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II (Persero) dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura I (Persero).

Untuk Kategori Favorite Airport, Bandara Sepinggan Balikpapan di Koridor Kalimantan, Bandara Pattimura Ambon di koridor Maluku-Papua, Bandara Sam Ratulangi Menado di Koridor Sulawesi, Bandara Ngurah Rai Bali di Koridor Bali-Nusa Tenggara, Bandara Husein Sastranegara Bandung di Koridor Jawa dan Bandara Sultan Iskandar Muda-Aceh untuk koridor Sumatera.

Bandara Award (BA) 2011 kembali digelar untuk ketiga kalinya sejak 2009, khusus 2011 ini BA berhasil mensurvey 37 Bandara yang terdiri dari 13 Terminal PT Angkasa Pura I, 14 PT Angkasa Pura II dan 10 Terminal Bandara UPT Kemhub.

Survey dilakukan terhadap produk dan layanan di Terminal Penumpang Bandara mulai dari area umum, area check-in, area keberangkatan,dan area kedatangan. Ini dilakukan dengan mengukur kualitas pelayanan perbandarudaraan nasional dari sudut pandang penumpang pesawat.

Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti Singayudha Gumay mengatakan, kriteria penilaian seperti akses menuju bandar udara, pusat informasi bandar udara, pemeriksaan imigrasi, pelayanan keberangkatan dan kedatangan, kenyamanan terminal penumpang, area berbelanja dan restoran, serta fasilitas pendukung lainnya diharapkan dapat menjadi perhatian para pengelola bandar udara sehingga kedepannya hal-hal tersebut dapat menjadi lebih baik lagi.

"Saya berharap nantinya peningkatan pelayanan tidak hanya dilakukan oleh bandar udara besar seperti Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta saja namun juga seluruh bandar udara di Indonesian," ujarnya.

Garuda Buka Jalur Penerbangan Langsung ke Istanbul

TEMPO.CO, Jakarta - Garuda Indonesia Airlines (GIA) membuka jalur penerbangan langsung dari Jakarta ke Istanbul. Pernyataan ini disampaikan Direktur PT GIA Emir Syah Satar dalam pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Aricn.

"Seperti yang tadi sudah dikatakan bahwa sudah ada kerja sama antara Garuda dan Turki Airlines," kata Emir di Hotel Shangri-La, Sabtu, 10 Desember 2011.

Menurut Emir, pembukaan jalur langsung ini penting untuk mengakomodasi para wisatawan, baik Turki maupun Indonesia, yang ingin mengunjungi masing-masing negara. Rencananya, Garuda akan membuka dua jalur penerbangan langsung ke Istanbul.

Dalam kesempatan yang sama, Garuda menanyakan kemungkinan dibukanya jalur langsung bagi maskapai Indonesia dari Jeddah ke Istanbul, khususnya bagi jemaah haji yang melakukan umrah.

Menjawab pertanyaan ini, Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc tidak langsung menyatakan sikap. Menurut Bulent Arinc, kemungkinan itu bersifat sangat teknis. "Hal ini merupakan kewenangan dari duta besar dan antar-pemerintah, tapi saya akan mencatat ini," ujar Bulent Arinc.

Boeing Supports U.S. Action Against Illegal Airbus Subsidies


CHICAGO, Dec. 9, 2011 /PRNewswire/ -- Boeing (NYSE: BA) issued the following statement today after the U.S. Trade Representative continued its efforts to ensure European Union compliance with last June's WTO ruling regarding illegal subsidies to Airbus.

"Boeing is disappointed that EADS/Airbus and European governments have failed to comply with the WTO's landmark ruling against launch aid and other forms of illegal government subsidies that Airbus has received for more than 40 years. Boeing strongly supports all the efforts by the U.S. Trade Representative to seek full compliance with the removal of all the illegal government subsidies to Airbus -- particularly market-distorting launch aid, the most pernicious form of subsidy Airbus was found to have received.

There can be no compliance with the WTO's ruling that ignores any non-commercial launch aid that Airbus is currently receiving for the A350. Despite the very clear WTO ruling, EADS/Airbus and European governments have failed to remove outstanding subsidies. This illegal subsidization of Airbus products - plane after plane – is unsustainable and must stop now."

ALC Finalize Order for 787s and Next-Generation 737s

- ALC to take delivery of four 787-9 Dreamliners, four Next-Generation 737-800s
- Order valued at more than $1.2 billion at list prices
 
Boeing, ALC Finalize Order for 787s and Next-Generation 737s

SEATTLE, Dec. 8, 2011 /PRNewswire/ -- Boeing (NYSE: BA) and Air Lease Corporation (ALC) have finalized an order for four 787-9 Dreamliners. ALC also exercised options for four Next-Generation 737-800s. The order, with a list-price value of more than $1.2 billion, marks the completion of an agreement announced during the Paris Air Show in June.

"This order is a continuation of Air Lease Corporation's disciplined approach to building its fleet," said Ray Conner, senior vice president for Sales and Customer Support for Boeing Commercial Airplanes. "Air Lease Corporation has positioned itself for success since starting business early last year. These 787-9 Dreamliners and 737-800s support its strategy of establishing a fleet of young, high-quality, high-demand airplanes for its airline customers."

The airplanes join the 74 Next-Generation 737-800s and five 777-300ER (Extended Range) airplanes that ALC currently has on order.

"This order will continue to diversify our portfolio of efficient airplanes for our airline customers," said Steven F. Udvar-Hazy, chairman and CEO of Air Lease Corporation. "The 787-9, with its increased size and range, will provide our customers the ability to serve more cities with the lowest possible cost per seat."

The Boeing 787-9 Dreamliner is a slightly larger version of the 787-8 and will carry 250-290 passengers on routes of 8,000 to 8,500 nautical miles (14,800 to 15,750 kilometers). The 787 provides airlines with incredible fuel efficiency, resulting in exceptional environmental performance. The airplane uses 20 percent less fuel than today's similarly sized airplanes. It also will travel at a speed of March 0.85, which is similar to the speed of today's fastest wide-body airplanes.

"Air Lease Corporation's order helps establish the 787-9 Dreamliner in the leasing market," said Bill Collins, vice president of Leasing Sales for Boeing Commercial Airplanes. "It also builds on the continued market success of this airplane."
The order increases the number of 787-9s on order to 270 airplanes from customers located all over the world. The 787 Dreamliner family, including the 787-8 and 787-9, has accumulated a total of 825 orders.

About Air Lease Corporation (NYSE: AL)

Launched in 2010, ALC is an aircraft leasing company based in Los Angeles, California, that has airline customers throughout the world. ALC and its team of dedicated and experienced professionals are principally engaged in purchasing commercial aircraft and leasing them to its airline partners worldwide through customized aircraft leasing and financing solutions.

For more information, visit ALC's website at www.airleasecorp.com.

787 Dreamliner Touches Down in Africa for First Time


- Africa is second continent on Boeing's six-month 787 Dream Tour
- Airplane scheduled to visit Ethiopia and Kenya during Africa portion of tour

ADDIS ABABA, Ethiopia, Dec. 11, 2011 /PRNewswire/ -- Boeing's (NYSE: BA) 787 Dreamliner touched down in Ethiopia's capital today to kick off the Africa portion of Boeing's 787 Dream Tour – a six-month worldwide tour featuring the Dreamliner. This is the first time the Dreamliner has visited the African continent.

The Dream Tour airplane will be in Addis Ababa, the capital of Ethiopia and home to Ethiopian Airlines, Dec. 11-14 before it travels to Nairobi, Kenya. During the four-day stop, Ethiopian Airlines executives and employees, government officials and other guests will have a chance to view the airplane, including the interior.

"Aviation throughout Africa continues to grow at a pace faster than the world average and it is airplanes like the game-changing 787, and airlines like Ethiopian Airlines, that will help spur that growth," said Van Rex Gallard, vice president of Sales for Africa, Latin America & Caribbean, Boeing Commercial Airplanes. "The 787 is the perfect airplane to carry Africa into the future of aviation due to its low operating costs, size and range. Boeing is very pleased to showcase this airplane to the customers who put their faith in Boeing and the cutting-edge technology of this airplane."

The airplane, ZA003, was originally used for flight testing but has been elegantly refurbished to showcase the standard capabilities and features of the 787 including an interior that highlights the many passenger-preferred features of the airplane.

"Ethiopian Airlines will be the first airline in Africa to operate this great new flying machine," said Tewolde Gebremariam, CEO of Ethiopian Airlines. "Ethiopian Airlines is very pleased to welcome the Dreamliner to Addis Ababa. Being able to see firsthand the many benefits the airplane promises to bring like the biggest windows in the industry, spacious cabin, LED-lighting, and other interior features was a great experience when the airplane arrived. Our valued passengers will also soon be able to see and experience the many benefits of this technological marvel."

Made from composite materials, the Boeing 787 Dreamliner is the first mid-size airplane capable of flying long-range routes and will allow airlines to open new, non-stop routes preferred by the traveling public. As a result of innovative technologies, the airplane offers unparalleled operating economics, fuel efficiency and passenger comfort. More than 800 787s are on order by more than 50 airlines, a testament to the airplane's unique capabilities.

source: www.boeing.com

Boeing, Etihad Airways Announce Order for 10 787-9 Dreamliners

- Order will make Etihad world's largest 787-9 Dreamliner airline customer
- Abu Dhabi-based carrier also orders two Boeing 777 Freighters
 
 















ABU DHABI, United Arab Emirates, Dec. 12, 2011 /PRNewswire/ -- Boeing (NYSE: BA) and Etihad Airways, the national airline of the United Arab Emirates, today announced an order for 10 Boeing 787-9 Dreamliners and two Boeing 777 Freighters.

Valued at a combined $2.8 billion at current list prices, this order will make Etihad the world's largest airline customer of the 787-9. Etihad has a total of 41 787s on order.

The order also increases Etihad's current Boeing 777 backlog to 12 airplanes, which includes 10 previously ordered 777-300ERs (extended range). The Abu Dhabi-based airline's fleet currently includes eight Boeing 777-300ERs and one 777 Freighter.

"Our decision to expand our Dreamliner fleet is testimony to Etihad's commitment to operating one of the youngest and most fuel efficient fleets in the skies," said Etihad Airways Chief Executive Officer, Mr. James Hogan. "It also reflects our confidence in the 787's ability to have a significant impact on our operating efficiencies and the passenger experience we can offer onboard this revolutionary aircraft. Both the Boeing 787 Dreamliner and the 777 Freighter offer highly attractive operating economics and will facilitate our global expansion plans by allowing us to transport passengers and cargo into new global markets from our hub in Abu Dhabi."

Founded in 2003, Etihad Airways is one of the fastest growing airlines in the world and currently operates scheduled flights to 84 passenger and cargo destinations across Europe, the Middle East, Africa, Asia Pacific and North America.

"In less than 10 years Etihad Airways has established an enviable track record and has earned global recognition for its focus on providing its customers with a quality product," said Jim Albaugh, president and CEO of Boeing Commercial Airplanes. "We are extremely proud of our partnership with Etihad Airways and are confident the 787 Dreamliner and the 777 Freighter will make valuable contributions to Etihad's growth plans and service for its passenger and freight customers."

The Boeing 787 Dreamliner is an all-new commercial jetliner that brings new efficiencies to airlines and delivers superior comfort to passengers. The Dreamliner is the fastest-selling twin-aisle airplane in aviation history, with more than 800 orders from 58 customers around the world.

The 777 freighter is the world's longest-range, twin-engine freighter and features the lowest trip cost of any large freighter, with high-cargo density and 10-foot (3.1-meter) interior height capability that complements the popular 747 freighter family.


 Source: Boeing.com