Flag Counter

Monday, December 12, 2011

American Airlines di Mata Penumpang

TEMPO.CO - Bangkrutnya maskapai penerbangan American Airlines menuai tanggapan beragam dari para penumpang. Tak sedikit yang memaki dan kesal, tapi ada juga yang menyatakan penyesalan lantaran sudah telanjur cinta dengan airlines terbesar nomor empat dunia tersebut.

Satu yang kesal ialah Corina Fallbacher, 47 tahun, yang baru saja menempuh perjalanan dari Orlando menuju rumahnya di Chicago. Ia mengatakan tak akan terbang dengan American Airlines jika tahu perusahaan itu mengajukan kepailitan kemarin. "Buat apa memakai jasa mereka, saya takut penerbangan tiba-tiba batal," ujarnya kesal.

Penumpang lain bahkan menyamakan layanan American Airlines dengan mobil ternak. "Mereka memperkecil ruang untuk kaki, seperti mengepak Anda dalam ruang sempit. Ibarat mobil ternak," kata Mike Baird dari Westbury, New York. "Mereka tak peduli siapa yang mereka terbangkan."

Tapi yang mengharukan ialah pernyataan Sue Kronich, warga New York. Satu waktu saat terbang menuju Miami Beach, Florida, Kronich meninggalkan selembar katalog seni di bangku penumpang karena telah selesai membacanya.

Rupanya, seorang karyawan American Airlines menemukan katalog itu, dan menyerahkannya tiga hari kemudian saat Kronich berada di loket tiket untuk memesan penerbangan ke kota lain. "Mereka memiliki karyawan yang baik, yang begitu peduli saat memberikan pelayanan, sayang sekali mereka sudah berakhir," ujarnya.

Sedangkan Edward Shumksy, juga warga New York, membandingkannya dengan layanan maskapai lain. "Saya pikir American Airlines lebih baik daripada maskapai domestik lainnya, meski tidak sebagus maskapai Eropa dan Asia," kata dia.

Kemarin American Airlines mengajukan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan Pailit Amerika setelah tak sanggup lagi melunasi utang yang tinggi. Kinerja keuangan mereka rupanya diguncang biaya bahan bakar yang tinggi serta mahalnya gaji karyawan kontrak.

Dalam sidang pengajuan kepailitan pada Pengadilan Federal di New York, manajemen perusahaan itu mengaku memiliki utang tak terbayar sebesar US$ 29,6 miliar serta sisa aset US$ 24,7 miliar.

Perusahaan yang berbasis di Fort Worth Texas ini pun segera menghapus beberapa rute penerbangan yang tak menguntungkan.

Yang pasti, pengurangan rute penerbangan akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja sebagian karyawan serta terganggunya layanan penerbangan berlangganan (frequent flyer). Saat ini American Airlines memiliki 78 ribu karyawan dan melayani 240 ribu penumpang per hari.

No comments:

Post a Comment