Flag Counter

Sunday, June 10, 2012

IATA: Lion's Batik Air to up the competition in Southeast Asia

Indonesia's airline market is set to get even more competitive in 2013 when Lion Air's new premium carrier begins operations.

Batik Air will launch services in 2013 with Boeing 737-900ERs on domestic and regional routes. Lion has just signed a commitment for five Boeing 787s for its subsidiary, with its president director Rusdi Kirana previously saying the airline hopes to have widebodies by 2015.

Much of the recent growth and competition in Indonesia has centred around the short-haul, and in particular, low-cost segments, and Lion's move to get widebodies signals that the upstarts are targeting the legacy carriers in Southeast Asia in the long-haul segment too.

Batik is likely to base its aircraft in Manado, a city in the northern region of the Indonesian island of Sulawesi, offering possibly easier and faster connections to Northeast Asia and other parts of the Asia-Pacific.

"Right now, if I want to go to Tokyo, [I will] have to go from Singapore or Jakarta. This will take the same time as from Manado, and the government is also keen to make this city the gateway to Asia-Pacific," Rusdi told Flightglobal in an earlier interview.

Rusdi dismissed concerns about overcapacity in Indonesia because of the fleet expansion plans of Garuda Indonesia and Lion Air. He believes that the Indonesian market has room to operate up to 1,000 aircraft.
"If you look at how many people there are in America, Malaysia, Singapore and Indonesia and compare the ASKs, we have 230 million people, but our ASKs are much, much lower than Singapore's. We have the chance to grow," said Rusdi.

While Batik will provide competition to flag carrier Garuda Indonesia in the premium segment, the entry of several long-haul, low-cost carriers in Southeast Asia could put even more pressure on the existing full-service airlines in the region.

Malaysia's AirAsia X, Qantas subsidiary Jetstar and Qantas's Singapore-based affiliate Jetstar Asia were the first to start long-haul, low-cost services, and were joined by Singapore Airlines subsidiary Scoot earlier this month. Next year, Cebu Pacific from the Philippines will also begin long-haul services.

That will put pressure on the likes of Malaysia Airlines, Thai Airways, Philippine Airlines and Garuda Indonesia to rejuvenate their fleets and raise the bar in terms of service levels in order to hold on to their existing passengers in the face of an increasingly competitive market.

source: flightglobal.com

UPDATE: Indonesia's Lion Air to Buy 5 Boeing 787s for Premium Unit

Boeing Co. (BA) said Friday that Indonesia'sLion Air had committed to acquire five 787 Dreamliner aircraft for a new full-service airline unit, just as rivals focus on establishing separate no-frills operations.

Lion Air is already one of Boeing's largest customers and has ordered hundreds of its new-generation 737 single-aisle planes for domestic and regional operations.

The fast-growing carrier plans to establish a new unit called Batik Air that would use twin-aisle 787-8s alongside the smaller 737s earmarked for flights to other parts of Asia and Australia.

Lion hasn't signed a final order with Boeing, which said a completed deal would be worth $967.5 million at list prices.

Closely held Lion Air wasn't immediately available for comment. Local media reports said the carrier aims to launch Batik Air in 2013.

Though Boeing has a huge backlog for its 787, Lion Air's orders may provide it with leverage to gain early delivery spots. However, it is likely the carrier would have to wait several years before securing Dreamliners to launch longer- haul routes to Europe and North America in competition with Garuda Indonesia (GIAA.JK), the country's flag carrier.

Lion Air Tambah Pesawat Sambut MTQ

AMBON- Maskapai penerbangan Lion Air menambah pesawat terbang jenis Boeing 737-800NG untuk mengangkut kontingen dan kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat nasional ke-24 di Ambon pada 8 Juni 2012.

"Momen MTQ ini sangat tepat bagi kami bagi kami untuk menambah satu armada baru beroperasi di Ambon," kata Irfan Cahyadiansyah Regional Menager Lion Air Cabang Ambon, di Ambon, Rabu  (31/5).

Ia mengatakan, penambahan pesawat Boeing 737-800NG yang dapat mengangkut 189 penumpang tersebut, merupakan salah satu upaya Lion Air untuk mengantisipasi lonjakan penumpang MTQ yang akan berangkat ke Ambon, begitupun sebaliknya.

Apabila penambahan pesawat tersebut belum cukup untuk mengantisipasi lonjakan penumpang MTQ, Lion Air juga akan menambah jadwal penerbangan ekstra masuk dan keluar Ambon.

"Boeing 737-800NG resmi beroperasi di Ambon sejak 25 Mei lalu. Jika memang sangat dibutuhkan, kami juga akan menambah extra flight saat menjelang dan akhir pelaksanaan MTQ nanti," katanya.

Cahyadiansyah menjelaskan, menjelang pelaksanaan MTQ, lonjakan penumpang Lion Air yang berangkat dari berbagai daerah menuju Ambon sudah terlihat sejak 5 Mei 2012, ratusan calon penumpang telah memesan tiket penerbangan untuk hari tersebut.

"Permintaan akan semakin banyak saat dua hari menjelang pelaksanaan MTQ nanti," katanya.

Menurut dia, kendati terjadi lonjakan penumpang, kemungkinan pihak Lion Air tidak akan menaikkan harga tiket pesawat terbang, karena selama ini maskapai penerbangannya tetap padat. Setiap minggu maskapai melayani 7.000 hingga 8.000 penumpang yang masuk dan keluar Ambon.

Saat ini ada tiga pesawat terbang milik Lion Air yang beroperasi di Ambon, yakni ATR 72-500 berkapasitas 72 kursi, Boeing 737-900ER mampu mengangkut 213 orang penumpang, dan Boeing 737-800NG yang beroperasi.

Pesawat tersebut menerbangkan penumpang Ambon - Jakarta, dan Ambon - Suarabaya begitupun sebaliknya sebanyak tiga kali sehari. Sedangkan Ambon - Makassar pulang - pergi hanya dua kali sehari.

"Untuk mengantisipasi saja, sebaiknya calon penumpang MTQ memesan tiket sejak beberapa sebelumnya, agar bisa mendapatkan harga yang lebih murah, karena biasanya jika ada banyak permintaan, apalagi mendadak maka harganya juga meningkat," ucap Irfan Cahyadiansyah.

source: http://www.investor.co.id/home/lion-air-tambah-pesawat-sambut-mtq/37290 

Lion Pesan Lagi 27 Pesawat ATR

SINGAPURA- Maskapai penerbangan swasta terbesar, Lion Air memesan lagi 27 pesawat ATR 72-600s kepada pabrikan pesawat ATR, Perancis senilai US$610 juta untuk memperkuat rute pengumpan (feeder) Wings Air di Indonesia.

"Dengan pesanan tambahan ini, Wings Air (anak perusahaan Lion Air), akan mengoperasikan 60 pesawat ATR hingga akhir 2015," kata CEO dan Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana, usai menandatangani kontrak pembelian 27 pesawat ATR 72-600s dengan CEO ATR Filippo Bagnato, di sela Singapura Air Show, Kamis.

Menurut Rusdi, Lion Air sebelumnya telah memesan 33 pesawat ATR 72-500 dan kini seiring dengan pertumbuhan pasar rute-rute feeder di Indonesia, hal itu tak akan cukup.

"Indonesia dengan pertumbuhan di atas 6% dalam beberapa tahun terakhir dan akan terus tumbuh ke depan, saya percaya untuk 230 juta pasar, akan lebih 1000 pesawat diperlukan," katanya.

Rusdi menyebut, sebagai negara kepulauan, Indonesia memerlukan rute-rute antar ibukota provinsi dengan lama perjalanan dibawah satu jam. "Tak hanya itu permintaan feeder untuk kota-kota besar, juga tumbuh seperi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua," katanya.

Oleh karena itu, Rusdi memperkirakan saat kebijakan udara terbuka mulai 2015 di ASEAN, pertumbuhan sektor angkutan udara di Indonesia akan menarik.

Disinggung pendanaan pemesanan 27 pesawat ATR 72-600s itu, Rusdi menyebut, pihakya mendapatkan jaminan dari bank swasta internasional seperti BNP Paribas dan CIB Italia.

Sementara Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait menyebut, saat ini Wings Air telah mengoperasikan 16 pesawat dari 33 ATR 72-500 dan pesawat pertama tipe ATR 72-600 akan diterima dua unit mulai November tahun ini.

"Pesawat pertama November dan kedua akhir tahun, berikutnya tahun depan per bulan 2-3 pesawat," katanya seraya menambahkan, total nilai pembelian untuk 60 pesawat hingga akhir 2015 diperkirakan sekitar US$1,2 miliar.

Pertama di dunia


CEO ATR Filippo Bagnato menyebut, dengan tambahan pesanan 27 pesawat ATR 72-600s ini dan ditambah 33 pesawat ATR 72-500 yang dipesan sebelumnya, berarti Wings Air adalah operator terbesar pertama di dunia sebagai pengguna ATR.

"Kami menyambut baik hal ini karena Wings Air tumbuh cepat atau mampu menambah pesawat secara signifikan, setelah tiga tahun kontrak pertama untuk 33 pesawat," katanya.

Dia juga menyebut, Wings Air adalah pengguna pertama di kawasan ini untuk tipe ATR 72-600s. "Pesawat ini 50% lebih hemat bahan bakar dibanding pesawat regional jet dengan lama tempuh satu jam," katanya.

Pesawat ATR 72-600s seharga US$22 juta per unitnya dan berkapasitas 68-74 tempat duduk dengan daya tempuh 900 nautical miles atau sekitar 1.665 km. (gor/ant)

Lion Air Tetap Dominasi Penerbangan Domestik

JAKARTA – PT Lion Mentari Airlines kembali mendominasi pasar penerbangan rute domestik tahun 2011, dengan pangsa pasar (market share) 41,59%. Maskapai penerbangan milik Keluarga Kirana tersebut mengangkut 24.971.795 penumpang.

Namun, untuk rute internasional, maskapai itu hanya menguasai pangsa pasar 11,8%. Maskapai ini mengangkut 961.808 orang dari total penumpang rute internasional 8.152.133.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melansir, total penumpang pesawat udara sepanjang 2011 mencapai 68.191.426 orang atau tumbuh 16,78% dibanding realisasi 2010 yang mencapai 58.390.593 orang.

Pada 2011, total penumpang rute domestic mencapai 60.039.293 atau tumbuh 15,9% dari 2010 yang sebanyak 51.775.656 orang, sedangkan rute internasional 8.152.133 atau tumbuh 23,24% dari 2010 yang hanya 6.614.937 orang.

Baca selengkapnya di Investor Daily versi cetak di http://www.investor.co.id/pages/investordailyku

Hanggar Lion Air di Hang Nadim Dibangun Agustus

BATAM - Pembangunan hanggar Maskapai Penerbangan Lion Air di sekitar Bandara Hang Nadim Batam Provinsi Kepulauan Riau dimulai Agustus 2012.

"Pembangunan dimulai enam bulan sejak Februari," kata Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Batam Dwi Djoko Wiwoho di Batam, Selasa.

Ia mengatakan saat ini pembangunan hanggar maskapai penerbangan nasional itu masih dalam tahap pematangan lahan.

Lion Air rencananya membangun hanggar di atas lahan seluas empat ha sebagai tempat untuk perbaikan dan perawatan pesawat. "Pematangan harus benar, karena untuk menahan barang berat," kata dia.

Djoko mengatakan saat ini Lion Air memiliki hanggar sementara di Bandara Juanda Surabaya, Jawa Timur, dan berencana menjadikan hanggar di bagian kanan Bandara Hang Nadim Batam sebagai tempat perawatan armada pesawatnya di wilayah Kalimantan dan Sumatra.

Ia menyatakan Lion Air memilih Batam untuk menunjang pengembangan bisnisnya karena kompleks Bandara Hang Nadim sangat luas dan memiliki landasan pacu sepanjang 4.025 meter yang terpanjang di Indonesia," kata dia.

Dengan armada sekarang mencapai 90 pesawat, Lion Air per hari melakukan 500 penerbangan domestik seluruh Indonesia dengan jumlah penumpang mencapai 80.000 orang dan berencana mulai akhir 2012 meningkatkan menjadi 100.000 orang penumpang per hari.

"Bagi Lion pembangunan hanggar bisa menghemat biaya operasional perawatan pesawat. Tidak kalah penting, dengan demikian Lion juga menciptakan lapangan kerja di Batam," kata dia.

Bandara itu dilengkapi dengan apron seluas 110.541 m persegi, terminal berfasilitas empat garbarata dengan daya tampung sebanyak 3,3 juta orang per tahun, kapasitas penyimpanan barang sebanyak 16.230 ton, serta kapasitas penyimpanan bahan bakar sebanyak 52.000 kiloliter.

"Lion Air berencana melakukan penambahan sampai 240 pesawat pada 2017. Artinya dengan pembangunan hanggar di Batam juga akan menyerap banyak tenaga kerja," kata Djoko.

source: http://www.investor.co.id/home/hanggar-lion-air-di-hang-nadim-dibangun-agustus/35675 

Lion Air Mengecewakan

Maskapai penerbangan lokal, khususnya Lion Air, masih kerap mengecewakan. Maskapai penerbangan ini memang memiliki rute penerbangan terbanyak di antara maskapai lainnya. Namun sayang kinerja pelayanannya seringkali membuat kecewa penumpangnya.

Hal ini dialami rekan bisnis saya, ketika pada Jumat (8/6) kemarin ia mengambil penerbangan tujuan Surabaya-Jakarta dengan pesawat JT 585. Pesawat yang hendak ditumpanginya itu berangkat tanpa diumumkan. Akibatnya, sejumlah penumpang termasuk rekan saya tertinggal. Tak pelak insiden tersebut mengundang keributan penumpang.

Pangkal musabab kejadian tersebut ketika dia tiba di bandara untuk boarding pass sebelum keberangkatan. Oleh petugas Lion Air dia diberitahukan bahwa penerbangan JT 585 akan delay 45 menit.

Rekan saya seharusnya terbang sekitar pukul 18.30 WIB. Namun, entah bagaimana, pengumuman menyebutkan yang terbang lebih dahulu pesawat JT 587. Lalu ia bersama penumpang lainnya bertanya ke petugas, mengapa JT 587 dahulu, padahal sehar usnya JT 585? Petugas Lion hanya menyebut, JT 585 sudah terbang. Penumpang pun meminta pertanggungjawaban Lion Air dengan meminta penerbangan selanjutnya yaitu pesawat JT 587.

Yang membuat penumpang kesal adalah pesawat JT 585 yang katanya sudah terbang sama sekali tidak ada pengumumannya. Akibatnya banyak penumpang yang tidak tahu. Rekan saya dan sejumlah penumpang sempat ngotot. Namun karena alasan kemanusiaan, yaitu ada bayi di dalam pesawat JT 587, dia bersama beberapa penumpang lain akhirnya mengalah.

Akhirnya penumpang yang tertinggal dialihkan ke penerbangan JT 591 pada pukul 21.30. Saya yang kebetulan hendak menjemput rekan saya itu mesti menunggu berjam-jam di ruang kedatangan bandara.

source: http://www.investor.co.id/home/lion-air-mengecewakan/38007

Lion Air to Buy 5 Boeing Dreamliners

US aerospace giant Boeing confirmed on Friday a commitment from Indonesia’s Lion Air to buy five 787-8 Dreamliners for its new subsidiary.

“Boeing confirms that Jakarta-based Lion Air announced a commitment to order 787 Dreamliners for its newly launched premium carrier Batik Air,” the Chicago-based company said.

“Boeing congratulates Batik Air for selecting the 787 Dreamliner and looks forward to finalizing this order,” it said in a brief statement that did not reveal details of the pending order.

A Boeing spokesman told AFP that the privately owned Lion Air planned to buy five 787-8s. At list prices, the deal is valued at $967.5 million.

Since the beginning of the year, Boeing has posted order cancellations for six Dreamliners. The first 787 delivery last September was three years behind schedule.

Built largely with lightweight composite materials, Boeing says the Dreamliner is about 20 percent more fuel efficient than similarly sized aircraft and is the first mid-size airplane capable of flying long-range routes.

Agence France-Presse

Indonesia's Lion Air signs deal to buy 5 Boeing 787s


(Reuters) - Indonesia's Lion Air has signed a deal for 5 Boeing 787-8 Dreamliner passenger jets, worth a total list price of $967.5 million, the airline said in a statement on Friday.

The deal confirms an earlier Reuters report last month that Indonesia's biggest airline was close to a deal to buy the Boeing 787-8 Dreamliner over the Airbus A330.

The move puts more pressure on Garuda Indonesia Tbk and Malaysia's AirAsia Bhd because Lion Air will be able to serve a broader range of destinations.

Lion Air's founder and chief executive Rusdi Kirana said in February the Indonesian low-cost carrier was in negotiations with Airbus and Boeing to buy Airbus A330s or Boeing 787s.

Indonesia's Lion Air in pact to buy Boeing 787s

Boeing Co. BA -0.01% said Friday that Indonesia's Lion Air had committed to acquire 787 Dreamliner aircraft for a new full-service airline unit, just as rivals focus on establishing separate no-frills operations. 

Lion Air is already one of Boeing's largest customers and has ordered hundreds of its new-generation 737 single-aisle planes for domestic and regional operations. 

The fast-growing carrier plans to establish a new unit called Batik Air that would use twin-aisle 787s alongside the smaller 737s earmarked for flights to other parts of Asia and Australia. 

Boeing didn't detail how many Dreamliners Lion Air planned to order for the new unit, though recent industry speculation said the companies were discussing a deal involving 10 of the fuel-efficient aircraft. 

Closely held Lion Air wasn't immediately available for comment. Local media reports said the carrier aimed to launch Batik Air in 2013. 

Though Boeing has a huge backlog for its 787, Lion Air's orders may provide it with leverage to gain early delivery spots. However, it is likely the carrier would have to wait several years before securing Dreamliners to launch longer-haul routes to Europe and North America in competition with Garuda Indonesia (GIAA.JK), the country's flag carrier.

Survei: Indonesia Diposisi ke-4 Sebagai Negara Terindah di Dunia

Inilah bukti tersohornya keindahan Indonesia di mata dunia. Negeri kita tercinta menempati posisi ke-4 negara terindah di dunia, berdasarkan survei pengguna Twitter dan Pinterest lewat sebuah situs asal Britania Raya.
Bagaimana kita tak bangga mengetahui Indonesia menempati posisi ke-4 dalam survei negara terindah di dunia. Survei ini dilakukan oleh First Choice, sebuah situs perusahaan travel asal Britania Raya. Dalam situs resmi surveinya yang dilansir dari DetikTravel,  First Choice meminta para traveler untuk berpartisipasi dalam dua jejaring sosial yakni Twitter dan Pinterest.
Hasilnya, Latvia yang berada di Eropa bagian Provinsi Baltik menempati posisi pertama. Dilanjutkan oleh Meksiko, Turki, lalu Indonesia. Britania Raya sendiri menempati posisi kelima. Selanjutnya, ada lebih dari 100 negara lain hingga posisi terakhir ditempati oleh Sudan. Survei ini baru saja berakhir pada 1 Mei 2012 lalu.
Bayangkan saja, Indonesia berada di posisi lebih tinggi daripada negara-negara yang terkenal indah seperti Italia, Selandia Baru, Kanada, Kroasia, bahkan Swiss dan Prancis! Survei ini berhasil membuktikan pada dunia bahwa Indonesia adalah negeri yang sangat kaya, serta jadi destinasi favorit para turis dari berbagai negara.
Berikut posisi 20 besar negara terindah di dunia versi situs First Choice:
1. Latvia
2. Meksiko
3. Turki
4. Indonesia
5. Britania Raya
6. Italia
7. Selandia Baru
8. Brazil
9. India
10. Kanada
11. Irlandia
12. Amerika Serikat
13. Kroasia
14. Swiss
15. Australia
16. Kolombia
17. Yunani
18. Peru
19. Portugal
20. Prancis
sumber: detik.com

Lion Air plans to buy five Boeing 787s






Indonesia's Lion Air plans to buy five 787 Dreamliners from Boeing, the airline and Boeing said Friday.
The airplanes would be the initial 787-8 version and go to Batik Air, Lion's newly launched premium carrier. The airplanes are worth $967.5 million at list prices, although airlines get steep discounts.

In a statement Friday, Boeing said it "congratulates Lion Air for selecting the 787 Dreamliner and looks forward to finalizing this order."

Boeing will add the airplanes to its order book once the deal is finalized. Without the five airplanes, the order book currently shows orders for 19 787s and cancellation of orders for 25 so far this year, and total orders for 854 787s.

Earlier this year, Lion Air finalized a record order with Boeing for 230 planes -- 201 re-engined 737 MAX jets and 29 737-900s -- worth $22.4 billion at list prices, plus rights for 150 more airplanes.