Flag Counter

Saturday, December 8, 2012

UNDERPASS DI BAWAH REL KA SEGERA DIBANGUN

Pemerintah Kota (Pemko) Medan segera membangun underpass di perlintasan kereta api sebagai upaya untuk mengantisipasi kemacetan bila nanti kereta api ke Bandara Kuala Namu beroperasi.

Pembangunan itu ditargetkan akan selesai selama enam bulan. “Kalau nanti kereta api (tujuan Bandara Kuala Namu) sudah lewat secara rutin setiap setengah jam, tentu jalan yang menjadi perlintasan kereta api akan gawat.Jadi,harus ada underpass. Saat ini Detail Enginering Design (DED)-nya sudah siap kami tawarkan dan sudah dikerjakan oleh Balai Besar Jalan Wilayah Sumatera I,” ujar Wali Kota Medan Rahudman Harahap di Medan, akhir pekan lalu.

Untuk jalan perlintasan kereta api yang berada di dalam kota akan dikerjakan Pemerintah Kota (Pemko) Medan, tapi untuk jalan lainnya akan diusulkan ke Pemerintah Pusat juga ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut).“Kan tidak mungkin dana pemko cukup untuk mengampung itu semua, makanya nanti akan kita usulkan menggunakan anggaran APBN dan APBD Sumut,”imbuhnya.

Dengan adanya underpass nantinya, maka tidak akan menghambat warga Medan dalam beraktivitas. Sebab, dengan intensitas jalur kereta api yang tinggi dipastikan akan berdampak terhadap kemacetan lalu lintas di Medan, sehingga underpass ini menjadi solusi yang harus segera dilakukan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Medan Gunawan Lubis mengatakan, untuk tahap awal pembangunan underpass ini dianggarkan senilai Rp200 juta dan pengerjaannya akan dimulai tahun ini.

“Pengerjaannya akan kita mulai tahun ini, sekarang kan DED-nya sudah selesai untuk perencanaan. Untuk sky bridgedan lapangan parkir juga sudah dilakukan pengerjaannya, dan itu segera akan kita bangun,”katanya. Underpass yang akan dibangun itu akan melintasi jalan- jalan yang dilalui kereta api dimulai dari Jalan Palang Merah, Pandu, Sutomo, Sisingamangaraja, Thamrin dan Mandala By Pass. Pembangunan underpassini akan meminimalisir kemacetan di Kota Medan.Tentunya setiap perlintasan kereta api tidak akan lagi terhalang dan lalu lintas di Medan tidak macet.

Untuk pengerjaan underpass ini akan dilakukan secara simultan. Untuk jalan nasional, anggarannya akan diusulkan ke Kementerian PU, dan untuk jalan provinsi ke Pemprov Sumut.


http://www.pemkomedan.go.id/news_detail.php?id=13559 

BANDAR UDARA: Pemindahan Polonia Ke Kuala Namu Dilakukan Pada Januari 2013

MEDAN: Pemindahan Bandara Polonia Medan ke bandara baru di Kuala Namu, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara akan dilakukan pada Januari 2013.

Hal itu sesuai dengan hasil rapat bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Utara dengan Setwapres pada 20 November 2012.

Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menjelaskan pemindahan Bandara Polonia dilakukan secara bertahap. Hingga kini pembangunan bandara baru di Kuala Namu secara keseluruhan  mencapai 88,914 % pada November 2012.

"Test operation bandara baru di Kuala Namu dilaksanakan pada Maret 2013," kata Gatot Pujo Nugroho saat menyampaikan Nota Jawaban Gubernur Sumatra Utara terhadap Nota Keuangan dan R-APBD Sumut 2013, Senin (3/12).

Namun, hingga kini nama untuk bandara baru di Kuala Namu belum ditetapkan. Padahal, nama tersebut sangat dibutuhkan untuk disosialisasikan dan pendaftaran/registrasi bandara internasional.

Untuk akses jalan menuju bandara baru di Kuala Namu, kata Gatot, dibangun jalur jalan tol/non tol yang masih belum selesai, terbukti hanya 47 % pembebasan tanah atas lahan yang dapat terealisasi.

Pemprov Sumut sangat mendukung pencapaian pembangunan akses jalan non tol menuju bandara di Kuala Namu. "Sampai saat ini progres pembebasan tanah mencapai 93,4 %," katanya.

Pada 2012, sebut Gatot, jalan askes bandara baru di Kuala Namu [non tol] sudah fungsional 2 jalur. "Dan pada 2013 melalui APBD telah diprogramkan pertambahan 2 jalur, sehingga di 2013 jalan non tol menuju bandara di kuala Namu menjadi 2 jalur 4 lajur," ujar kata Gatot.

Khusus mengenai jalan tol, menurut Gatot, pada 13 November 2013 telah dimulai pelaksanaannya, ditandai dengan ground breaking oleh Menteri PU dan Gubernur Sumatra Utara, schedule pelaksanaan selama 900 hari.

"Hingga saat ini, pembebasan tanah jalan tol Medan-Kuala Namu telah mencapai 53 %. Paralel pelaksanaan pembebasam 47 % lagi dengan pekerjaan fisik," kata Gatot Pujo Nugroho.

Sedangkan untuk pembangunan jalan tol Medan-Binjai dan jalan tol Medan-Tebing Tinggi dilakukan untuk mempercepat arus lalu lintas ekonomi dan jasa serta untuk mengurangi kepadatan dan kemacetan lalu lintas jalan.

Penanganan jalan tom Medan-Tebing Tinggi, kata Gatot, pada Section I Medan-Kuala Namu telah ditandatangani kontrak dengan investor China. "Khusus untuk jalan tol Medan-Kuala Namu, pada 13 November telah dimulai pelaksanaannya," ujarnya.

Adapun Section II ruas Kuala Namu-Tebing Tinggi, ungkap Gatot, dalam tahap pembebasan tanah yang telah mencapai progres 57 %. "Untuk jalan tol Medan-Binjai masih dalam tahap negoisasi pelaksanaan pekerjaan," kata Gatot.

Lima Bandara akan Beroperasi 24 Jam

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Menteri Perhubungan menyiapkan lima bandar udara di Indonesia untuk buka selama 24 jam sebagai bentuk dari antisipasi membludaknya penumpang yang menggunakan pesawat terbang.

"Secara prinsip kami setuju bandara di Indonesia buka 24 jam dan saat ini sedang menyiapkan rencana itu," ujar Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan kepada wartawan di sela Malam Anugerah Prestasi Dharma Lautan Utama ke-10 Tahun 2012 di Surabaya, Senin malam.

Menurut dia, dibukanya bandara selama 24 nonstop membuat kepadatan penumpang sedikit berkurang. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan mulai kapan bandara di Indonesia akan melayani penumpang sehari semalam.

Ke depan, lanjut dia, akan ada lima bandara internasional yang rencananya dibuka 24 jam. Masing-masing Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Bandara Polonia di Medan, Bandara Ngurah Rai di Bali, dan Bandara Hasanuddin di Makassar.

"Sementara lima bandara utama itu yang akan dijadikan proyek percontohan. Teknisnya masih dibahas dan secepatnya akan diketahui bagaimana ke depan," kata mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tersebut.

Ia juga menjelaskan, saat ini yang menjadi salah satu kendala dibukanya pelayanan penerbangan selama 24 jam adalah di bidang personalianya. Seperti pelayanan dari pegawai, serta pelayanan dari maskapainya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan Provinsi Jawa Timur Wahid Wahyudi mengaku secara insfrastruktur siap dan tidak ada kendala yang sangat berarti.

Hanya saja, kata dia, hambatan paling besar ada di jaringan penerbangan, yakni maskapai atau perusahaan pesawat terbang.

"Di Juanda insfrastruktur tidak menemui masalah, tapi persoalannya ada di maskapai dan inilah yang sedang dipelajari dan dikaji lebih dalam," tukasnya.

Secara umum, Wahid Wahyudi mengakui jika Bandara Juanda sudah mengalami "overload" penumpang atau melebihi kapasitas.

Januari, Bandara Polonia Pindah ke Kuala Namu

REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN--Pemindahan Bandara Polonia Medan akan dimulai pada Januari 2013 secara bertahap seiring akan dioperasionalkannya Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Ketika membacakan nota jawaban atas pandangan fraksi terhadap nota keuangan RAPBD 2013 dalam rapat paripurna DPRD Sumut di Medan, Senin, Sekretaris Daerah Provinsi Sumut Nurdin Lubis mengatakan, pemindahan tersebut akan berlangsung hingga Bandara Kualanamu operasional pada Maret 2013.

"Pemindahannya bertahap dan 'test operation' akan dilaksanakan pada Maret 2013," katanya.
Saat ini, kata Nurdin, progres pembangunan Bandara Kualanamu telah mengalami kemajuan signifikan dan secara keseluruahan telah mencapai 88,9 persen hingga kahir November 2012.

Untuk mempercepat penyelesaiannya, pihaknya terus menggiatkan koordinasi dengan PT Angkasa Pura 2 dan instansi terkait seperti Sekretariat Wakil Presiden RI, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, dan Bappenas.

Dengan koordinasi tersebut diharapkan pembangunan Bandara Kualanamu yang menjadi harapan masyarakat Sumut itu dapat segera direalisasikan.

Pihaknya mengharapkan DPRD Sumut, terutama Pansus Nama Bandara dapat menyelesaikan perumusan nama Bandara Kualanamu yang berlokasi sekitar 30 kilometer dari Kota Medan tersebut.

"Itu sangat dibutuhkan untuk sosialisasi dan pendaftaran atau registrasi sebagai bandara internasional," katanya.

Anggota Pansus Nama Bandara Ajib Shah mengatakan, pihaknya telah menyepakati untuk mengusulkan lima nama yang diajukan sebagai nama bandara di Kualanamu.

Kelima nama itu adalah Bandara Sutan Serdang, Bandara Kualanamu, Bandara Internasional Deli, Bandara Amir Hamzah, dan Bandara Sisingamangaraja.

"Untuk menghindari konflik, dewan sepakat untuk mengajukan lima nama," kata Ajib Shah yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut

Jalur arteri Kuala Namu hampir tuntas

MEDAN - Pembebasan lahan jalur menuju bandara internasional baru di Kuala Namu, Kabupaten Deli Serdang telah mengalami kemajuan signifikan yakni mencapai 94 persen.

Ketika membacakan nota jawaban atas pandangan fraksi terhadap nota keuangan RAPBD 2013 dalam rapat paripurna DPRD Sumut di Medan Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pihaknya juga telah melakukan pembangunan pisik di lahan yang telah dibebaskan tersebut.

Pihaknya terus melakukan sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat agar dapat membebaskan lahannya guna pembangunan infrastruktur jalan menuju Bandara Kuala Namu itu.

"Untuk tahap awal, Pemprov Sumut telah membangun dua jalur jalan arteri yang sudah dapat difungsikan untuk menuju infrastruktur penerbangan udara tersebut," ujarnya, hari ini.

Pada 2013, pihaknya memprogramkan pembangunan dua jalur lagi dengan menggunakan dana bantuan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Dengan pembangunan tersebut, jalan arteri menuju bandara yang dioperasionalkan tahun 2013 akan menjadi empat jalur.

Selain itu, pihaknya juga sedang menggiatkan pembangunan jalan tol dari Binjai menuju lokasi Bandara Kuala Namu yang sebagian lahannya telah dibebaskan. Pembangunan jalan tol tersebut telah ditandai dengan pencangkulan pertama (ground breaking) oleh pejabat Kementerian Pekerjaan Umum 13 November 2012 silam.

Pembangunan fisik jalan tol tersebut segera dilakukan beriringan dengan upaya mendapatkan sisa lahan yang belum dibebaskan.

Hal ini sebelumnya juga sudah dibenarkan oleh Kadis Bina Marga Sumut, Effendi Pohan saat rapat dengan pendapat bersama Komisi D DPRD Sumut beberapa waktu lalu. “Tinggal enam persen lagi yang belum dibebaskan,” kata Kepala Dinas Bina Marga Sumut Effendi Pohan.

Menurut dia, dari pendekatan sosialisasi yang dilakukan tim percepatan pembebasan tanah (P2T) selama, hampir seluruh masyarakat telah menyetujui untuk melepaskan lahan masing-masing.

Namun sebagian masyarakat masih belum menerima jumlah dana ganti rugi yang diberikan tim yang merupakan gabungan dari berbagai instansi tersebut. Sedangkan Pemprov Sumut tidak dapat memberikan ganti rugi melebihi nilai jual objek pajak (NJOP) dan nilai apraisal yang ditetapkan tim P2T.

Meski demikian, tim gabungan tersebut terus melakukan sosialisasi dan pendekatan agar seluruh lahan yang akan dibangun jalan arteri non-tol itu dapat dibebaskan sebelum akhir tahun 2012.

Jika masih belum dapat dibebaskan hingga menjelang akhir tahun, pihaknya akan tetap melakukan pembangunan jalan arteri tersebut dengan menitipkan dana ganti rugi melalui pengadilan. “Terpaksa kita menerapkan pola konsinyasi,” katanya.

Selain jalan arteri, pihaknya juga sedang menggiatkan realiasi pembangunan jalan tol dari lokasi Bandara Kualanamu yang sedang dibangun menuju Kota Tebing Tinggi. Rencana pembangunan jalan tol dengan panjang 33 km tersebut telah diluncurkan. “Rencananya, proyek itu segere ditenderkan,” kata Pohan.

Ketua Komisi V DPR RI: Optimis, Bandara Kuala Namu Beroperasi Maret 2013

Deli Serdang, (Analisa). Setelah melihat perkembangan fisik pembangunan Bandara Kuala Namu, Komisi V DPR RI menilai pengoperasian bandara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara tersebut dapat beroperasi sesuai rencana yaitu Maret 2013.
"Saya optimis. pembangunan fisik dapat diselesaikan dan dapat dioperasikan sesuai rencana," tegas Wakil Ketua Komisi V DPR RI Nusyirwan Soejono saat peninjauan Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, Kamis, (6/12).

Rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Nusyirwan Soejono meninjau perkembangan pembangunan Bandara Kuala Namu, baik dari sisi air side maupun land side, serta infrastruktur pendukung seperti jalan darat dan kereta api. Komisi V DPR RI juga ingin mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembangunan bandara ini.

Nusyirwan mengatakan, kunjungan Komisi V DPR yang dilakukan sangat spesial karena hanya khusus melihat perkembangan Bandara Kuala Namu. "Peninjauan ini tidak hanya pembangunan fisik bandara, juga semua hal terkait bandara seperti akses jalan ke Bandara Kuala Namu," paparnya.

Mengenai akses jalan darat yang saat ini masih mengalami kendala belum bisa dikerjakan karena masalah pembebasan lahan, Nusyirwan meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk secepatnya bisa menyelesaikan.

Bandara Kuala Namu, lanjut Nusyirwan, tidak hanya milik masyarakat Sumatera Utara, tetapi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia dan merupakan pintu gerbang Indonesia bagian barat. "Karena itu, saya minta semua pihak yang terkait untuk bekerja keras menyelesaikan bandara ini agar cepat dioperasikan," kata Nusyirwan.

Untuk bisa beroperasi, tambah Nusyirwan, sebuah bandara harus mendapat sertifikat dari otoritas penerbangan sipil internasional (International Civil Aviation Organisation ICAO), bagi standar keselamatan penerbangan. Karena itu ia meminta kepada Angkasa Pura (AP) II agar secepatnya menyelesaikan pembangunan Bandara Kuala Namu dan mengajukan permohonan sertifikat ke ICAO. "Sertifikat ICAO harus diajukan tiga bulan sebelum dioperasikan," ujarnya.

Capai 89,92 Persen

Direktur Bisnis Kebandarudaraan AP II, Rinaldo menambahkan, proses pembangunan Bandara Kuala Namu saat ini mencapai 89,92 persen dan ia optimis pada Maret 2013 dapat dioperasikan. Namun ia mengakui, masih ada yang belum selesai pembangunan runway sepanjang 300 meter. "Pembangunan runway sepanjang 300 meter itu bisa selesai 15 Februari 2013," katanya.

Menanggapi permintaan DPR agar segera mengajukan sertifikat ke ICAO, Rinaldo mengatakan, untuk mengajukan sertifikat ke ICAO, harus ada nama bandara. Karena itu, ia meminta Pansus Nama Bandara DPRD Sumut agar segera menetapkan nama bandara.

Di Pansus Nama Bandara DPRD Sumut saat ini muncul lima nama yaitu, Bandara Sutan Serdang, Bandara Kuala Namu, Bandara Internasional Deli, Bandara Amir Hamzah dan Bandara Sisingamangaraja.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tunjung Inderawan yang ikut dalam peninjauan tersebut mengatakan, Bandara Kuala Namu merupakan satu satunya bandara di Indonesia yang memiliki moda transportasi kereta api. "Bandara Kuala Namu merupakan bandara yang mengintegrasikan moda transportasi jalan, kereta api dan udara," katanya.

Pembangunan infrastruktur rel kereta saat ini sudah mendekati selesai. Pembangunan di Stasiun Besar Medan sudah hampir selesai dan jalur rel kereta sudah sampai ke bandara. "Kita tinggal membangun stasiun di bandara," katanya.

Pada tahap awal, kereta bandara menggunakan single track dengan dua set rangkaian kereta api. Pada 2013 akan ditingkatkan menjadi double track dan ditambah dua set rangkaian kereta. "Pada 2014 dilakukan elektrifikasi dan dioperasikan delapan set rangkaian kereta," ungkapnya.

Karena itu, ia meminta Pemda untuk menyelesaikan masalah persilangan sebidang antara jalan darat dengan rel kereta api dengan membuat jalan layang atau terowongan. "Terpenting lagi adalah sterilisasi lahan kereta yang ditempati warga, agar bisa membangun double track," pinta Tunjung.

Harus Optimis

Nusyirwan Soejono seusai pertemuan dengan para stakeholder pelaksana pembangunan KNIA di ruang rapat Project Implementation Unit (PIU) PT Angkasapura 2 Kuala Namu, Kamis (5/12), kepada wartawan mengatakan, "Kita harus optimis, Maret tahun depan akan beroperasi sesuai target. Meski ada sedikit kendala soal pembebasan lahan, untuk aksebelitas arteri dan tol menuju bandara."

Ketua Komisi yang membidangi infrastruktur ini menyebutkan, Bandara Kuala Namu merupakan pintu gerbang utama wilayah barat Indonesia. Kendati masih terkendala pembebasan lahan untuk akses ke bandara, namun anggota dewan dari PDI Perjuangan ini tetap optimis Pemprovsu dan Pemkab Deli Serdang dapat menyelesaikan secepat mungkin.

"Dalam undang-undang, kepentingan publik harus diutamakan. Jadi Pemprovsu dan Pemkab Deli Serdang pasti dapat menuntaskan masalah ini hingga akhir Desember," imbuhnya.

Optimisme itu beralasan, sebab saat dia berkunjung setahun lalu, rel KA menuju bandara belum terlihat sama sekali. Saat itu ia hanya mendapat keterangan bahwa akan ada terowongan rel KA. Namun sekarang, ia bahkan bisa menumpang KA dari Medan hingga ke ujung terminal utama Bandara Kuala Namu.

"Ini menjadi satu-satunya akses yang siap membantu pengoperasian menuju bandara. Menjadi yang pertama pula di republik ini ada akses KA menuju bandara. Sesuai perkembangannya, kelak akan menjadi jalur KA listrik. Sekali lagi, saya yakin bandara ini akan beroperasi sesuai target," tegasnya.

Optimisme sama diungkapkan Ir Ali Wongso H Sinaga. Anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang merupakan putra Sumut itu, dalam pertemuan tersebut sangat antusias menanyakan kendala pembebasan lahan. Ia berharap semua kalangan juga memiliki optimisme sama.

Saat pertemuan terkait pembangunan bandara itu, Ir Nova Iriansyah juga meminta ketegasan awal pengoperasian bandara. Anggota dewan asal Dapil Aceh ini berkepentingan karena kelak Bandara Kuala Namu juga akan menjadi transit warga Aceh.

Dalam pertemuan itu, terungkap bahwa persediaan air dan listrik sudah tak menjadi masalah. Hal itu ditegaskan pimpinan PIU PT Angkasapura 2 Kuala Namu, Ir Joko Waskito. "Untuk air, kita memakai dua perusahaan yakni Tirta Deli dan Tirtanadi serta water treatment sendiri."

Meski baru PDAM Tirta Deli yang sudah mengalirkan airnya ke Bandara Kuala Namu, namun untuk sementara tak ada masalah dengan stok air. Sedangkan Tirtanadi masih terkendala oleh penanaman pipa yang lahannya juga masih belum dibebaskan.

http://www.analisadaily.com/news/read/2012/12/07/92509/ketua_komisi_vdpr_ri_optimis_bandara_kuala_namu_beroperasi_maret_2013/#.UMIfuSK1tiG