Flag Counter

Saturday, April 13, 2013

KNKT Kirim Lima Penyelidik ke Bali

JAKARTA, KOMPAS.com — Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengirimkan lima investigatornya ke Bali untuk menyelidiki kecelakaan pesawat Lion Air di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4/2013) sore.

Ketua Subkomite Keselamatan Udara Masruri mengatakan, kelima investigator yang akan dikirim adalah dirinya, Kapten Prita, Kapten Chaeruddin, Oni, dan Suryanto. Masruri menjelaskan, para investigator KNKT segera dikirim ke Bali untuk melakukan penyelidikan.

"Ini saya sudah ada di bandara (Soekarno-Hatta), masih mencari tiket. Kami mau berangkat secepatnya," kata Masruri kepada Tribunnews.com.
Seperti diberitakan, pesawat Boeing 737-800 NG milik Lion Air yang terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pukul 12.48 WIB, tergelincir ke laut saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pukul 15.35 Wita.
Menurut manifes dari Bandara Husein Sastranegara, pesawat itu membawa 95 penumpang dewasa, 5 anak-anak, 1 bayi, dan 7 awak pesawat.
Sumber :
Editor :
Kistyarini

44 Penumpang Lion Air Terluka Ringan

DENPASAR, KOMPAS.com - Tercatat 44 penumpang yang mengalami luka ringan dalam kecelakaan yang menimpa pesawat Lion Air di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4/2013).

Menurut keterangan Humas Bandara Ngurah Rai, Alfansyah, para penumpang yang terluka tersebut dilarikan ke sejumlah rumah sakit.

Sepuluh penumpang dibawa ke RS Surya Husada, 23 orang ke RS Kasih Ibu, 10 orang ke RS Sanglah, dan satu orang dirawat di Bali International Medical Center (BIMC).

Seperti diberitakan, pesawat Boeing 737-800 NG milik Lion Air, yang terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pukul 12.48 WIB, tergelincir ke laut saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pukul 15.35 WITA.

Menurut manifes dari Bandara Husein Sastranegara, pesawat itu membawa 95 penumpang dewasa, lima anak-anak, satu bayi, serta tujuh awak pesawat.

Pesawat Lion Air Itu Baru, Buatan Tahun 2012

DENPASAR, KOMPAS.com - Pesawat Lion Air yang mendarat di air di bibir pantai landasan ujung barat Bandara Ngurah Rai ternyata masih baru.

Pesawat Boeing 737-900ER atau Boeing 737NG (Next Generation) itu buatan tahun 2012.

"Pesawat baru. Langsung dari pabrik," kata Dirut Lion Air, Edward Sirait, saat wawancara dengan salah satu televisi swasta, Sabtu (13/4).

Sampai saat ini, belum diketahui penyebab kecelakaan meski Edward memastikan kalau pesawat itu memiliki teknologi paling canggih.

Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan itu karena seluruh penumpang berhasil dievakuasi.
Berita terkait, baca :

Tiga WNA Jadi Penumpang Lion Air

DENPASAR, KOMPAS.com — Ada tiga warga negara asing (WNA) menjadi penumpang pesawat Lion Air, yang tergelincir ke laut di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (13/4/2013).

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Kompas.com, dua penumpang merupakan WN Singapura dan satu lainnya belum diketahui. Kondisi mereka pun belum diketahui.

Seperti diberitakan, pesawat tersebut membawa 101 penumpang, yang terdiri dari 95 penumpang dewasa, 5 anak-anak, dan 1 bayi. Semua penumpang dinyatakan selamat, tetapi 44 orang di antaranya mengalami luka ringan.

Menurut keterangan Alfansyah dari bagian Humas Bandara Ngurah Rai, Bali, para penumpang yang terluka tersebut dilarikan ke sejumlah rumah sakit. Sepuluh penumpang dibawa ke RS Surya Husada, 23 orang ke RS Kasih Ibu, 10 orang ke RS Sanglah, dan 1 orang dirawat di Bali International Medical Center.
Seperti diberitakan, pesawat Boeing 737-800 NG milik Lion Air, yang terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pukul 12.48 WIB, tergelincir ke laut saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pukul 15.10 Wita.

Accident: Lionair B738 at Denpasar on Apr 13th 2013, landed short of runway and came to stop in sea

A Lionair Boeing 737-800, registration PK-LKS performing flight JT-904 from Bandung to Denpasar (Indonesia) with 101 passengers and 7 crew, was on approach to Denpasar's runway 09 at about 15:10L (07:10Z), but came to a stop in the sea short of the runway, the aircraft broke up in two parts. All occupants were evacuated from the aircraft and have been taken to hospitals with minor injuries (scratches).

The airline confirmed flight JT-904 went into the sea while landing at Denpasar Airport. The aircraft PK-LKS originated in Banjarmasin and was scheduled to fly to Bandung (JT-945), Denpasar (JT-904) and back to Bandung (JT-905). The aircraft carried 101 passengers and 7 crew. The aircraft was directly received from Boeing on Mar 28th 2013 and was in operation for just about two weeks, it is a different one to the former PK-LKS/9M-LNB. The captain on the accident flight was highly experienced with more than 10,000 hours of flying experience, he was and is in good health condition.

Radar data confirm the aircraft was approaching runway 09 and suggest the aircraft was about 100 feet below a 3 degrees glidepath descending at 700 feet per minute at a speed between 126 and 135 knots over ground, descending through 200 feet MSL about 1nm short of the touch down zone and 0.6nm short of the sea wall.

Indonesia's Ministry of Transport reported the aircraft came down short of the runway and landed in the water.

Indonesia's NTSC have opened an investigation.

Metars:
WADD 130830Z 10008KT 9999 SCT017 29/25 Q1007 NOSIG
WADD 130800Z 10009KT 9999 FEW017CB SCT017 30/26 Q1007 NOSIG
WADD 130730Z 15006KT 110V270 9999 FEW017CB SCT017 30/25 Q1007 NOSIG
WADD 130700Z 09006KT 9999 BKN017 30/26 Q1007 NOSIG
WADD 130630Z 16003KT 090V190 9999 BKN017 30/25 Q1007 NOSIG
WADD 130600Z 18007KT 9999 BKN016 30/25 Q1007 NOSIG
WADD 130530Z 18008KT 9999 SCT015 FEW016CB 30/26 Q1008 NOSIG
WADD 130500Z 19005KT 150V210 9999 BKN015 30/25 Q1008 NOSIG



Police photo (Photo: AFP/Indonesian Police):
Police photo (Photo: AFP/Indonesian Police)

Airtraffic resumed (Photo: AFP/Karna Surya Putra):
Airtraffic resumed (Photo: AFP/Karna Surya Putra)

PK-LKS in the sea:
PK-LKS in the sea

Radar track of PK-LKS, transponder altitude readings 171 feet higher than actual altitude (Graphics: AVH/Google Earth):
Radar track of PK-LKS, standard altimeter readings 171 feet higher than real (Graphics: AVH/Google Earth)

Map (Graphics: AVH/Google Earth):
Map (Graphics: AVH/Google Earth)


http://avherald.com/h?article=460aeabb&opt=0

Evakuasi Badan Pesawat Lion Air Tunggu Hasil Koordinasi

JAKARTA - Waktu proses evakuasi badan pesawat Lion Air yang terperosok ke laut di ujung landasan pacu Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, belum bisa dipastikan.

Humas dan Hukum Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Alfazah (sebelumnya ditulis Alfansa), menjelaskan pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan pihak maskapai Lion Air. "Evakuasi badan pesawat akan dikooridnasikan dengan Lion Air terlebih dahulu," ujarnya saat dihubungi Okezone di Jakarta, Sabtu (13/4/2013).

Menurutnya, bila keberadaan badan pesawat menggangu operasional bandara, tentu proses evakuasi akan segera dilakukan. Namun, karena tidak demikian, pihaknya belum mengetahui pasti kapan evakuasi akan dilakukan.

"Kalau (keberadaan badan pesawat) menggangu tentunya akan segera, tapi ini berada di luar area run way, ada di laut. Teknisnya saya belum tahu seperti apa," tambahnya.

Seperti diberitakan, pesawat Lion Air boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 itu terbang dari Bandara Husein Sastranegera menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat akan mendarat, pesawat masuk ke dalam lautan yang berjarak sekira 10 meter dari ujung landasan pacu pada pukul 15.10 Wita.

Sebanyak 101 penumpang serta tujuh kru pesawat selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Bali. Saat mendarat, pihak bandara mengaku kondisi cuaca normal begitu juga dengan kondisi pesawat.


 http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791038/evakuasi-badan-pesawat-lion-air-tunggu-hasil-koordinasi

Lion Air: Pesawat Laik Terbang & Pilot dalam Keadaan Sehat

JAKARTA - Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, memastikan keadaan pesawat laik terbang dan pilot dalam keadaan saat menerbangkan pesawat Lion Air yang terperosok ke laut di dekat Bandara Ngurah Rai, Bali.

"Pesawat dalam kondisi layak terbang, dan pilot dalam keadaan sehat," ujar Edward dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (13/4/2013).

Edward tidak ingin berspekulasi mengenai penyebab kejadian itu. Menurutnya, saat akan mendarat kondisi cuaca sedang hujan, namun pihaknya akan kembali memastikan ke BMKG setempat.

"Cuaca sebenarnya saat itu hujan, tapi pastinya seperti apa, kami akan meminta data BMKG di sana," terangnya.

Seperti diberitakan, pesawat Lion Air boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 itu terbang dari Bandara Husein Sastranegera menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat akan mendarat, pesawat masuk ke dalam lautan yang berjarak sekira 10 meter dari ujung landasan pacu pada pukul 15.10 Wita.

Sebanyak 101 penumpang serta tujuh kru pesawat selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Bali. Saat mendarat, pihak bandara mengaku kondisi cuaca normal begitu juga dengan kondisi pesawat.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791046/lion-air-pesawat-laik-terbang-pilot-dalam-keadaan-sehat

Sebelum Nyemplung ke Laut, Lion Air Terbang ke 3 Wilayah

JAKARTA - Pesawat Lion Air mengalami kecelakaan tak jauh dari Bandara Ngurah Rai, Bali. Managing Director, Edward Sirait menerangkan, pesawat nahas itu hari sudah terbang sebanyak tiga kali sebelum akhirnya nyemplung ke laut.

"Pesawat hari ini baru tiga kali landing dari tempat lain. Sebelumnya dari Banjarmasin," kata dia kepada wartawan di kantor Lion Air, Jakarta, Sabtu (13/4/2013).

Kata dia, pesawat tersebut berangkat dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung sekira pukul 12.30 WIB menuju Bali. Belum sempat landing di run way di Bandara Ngurah Rai, sekira pukul 15.00 Wita, pesawat itu malah nyemplung ke laut.

"Pesawat itu beroperasi sejak Maret 2013. Pesawat diterbangkan dalam keadaan layak," ungkapnya.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791047/sebelum-nyemplung-ke-laut-lion-air-terbang-ke-3-wilayah

Amankan Barang Penumpang, Pesawat Lion Air Dijaga Aparat

JAKARTA - Pesawat Lion Air boing 737-800 nomor penerbangan JT 904 terperosok ke laut sebelum mendarat di Bandara Ngurah Rai, Bali, siang tadi sekira pukul 15.10 Wita. Kini, badan pesawat yang mengapung di jarak sekira 10 meter di ujung landasan pacu, dijaga ketat aparat keamanan dari TNI dan Polri.

Humas dan Hukum Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Alfazah, memastikan barang-barang penumpang yang ada di dalam pesawat akan aman.

 "Tentu sudah diamankan, petugas TNI dan Polri sudah dijaga, garis polisi juga sudah dipasang," ujar Alfazah saat dihubungi Okezone di Jakarta, Kamis (13/4/2013).

Dia juga menerangkan, seluruh penumpang yang jumlahnya 101 orang dan tujuh orang kru sudah dievakuasi dan sebagiannya berada di rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Berdasarkan data yang dimilikinya, sebanyak 31 penumpang dibawa ke RS Kasih Ibu, kemudian seorang penumpang dirawat di RS Surya Husada, lalu 10 penumpang dirawat di RS Sanglah, terakhir dua penumpang masing-masing dirawat di RS BMC dan Siloam Bali. "Jadikan ini dalam proses, bisa jadi akan terus bertambah," pungkasnya.

Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, menyebutkan saat pesawat ingin  melakukan pendaratan, kondisi alam di sekitar bandara tengah hujan. Dia juga memastikan, keadaan pesawat laik terbang, begitu pula dengan kondisi kesehatan pilot, M. Ghazali.

Pesawat tersebut tiba di Indonesia pada 2012 lalu, dan baru beroperasi sejak akhir Maret 2013. Sebelum gagal mendarat di Bali, pesawat sudah tiga kali mendarat, yakni di Palu, Banjarmasin, dan Bandung.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/340/791050/amankan-barang-penumpang-pesawat-lion-air-dijaga-aparat 

Lion Air Pastikan Black Box Pesawat Aman

JAKARTA - Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, black box pesawat Boeing 737-800 NG engan nomor penerbangan PK LKS JT 904 yang nyemplung di Laut Bali masih dalam keadaan aman.

"Semua pasti ada," kata Edward saat jumpa pers di kantor Lion Air, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2013).

Namun, kata dia, pihaknya belum bisa memastikan berapa lama waktu investigasi jatuhnya pesawat yang membawa 101 penumpang tersebut. Alasannya, persoalan ini sudah bukan ranah Lion Air melainkan di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kita belum tahu, kan bukan kita yang menangani itu," imbuhnya.

Seperti diberitakan, pesawat Lion Air boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 itu terbang dari Bandara Husein Sastranegera menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat akan mendarat, pesawat masuk ke dalam lautan yang berjarak sekira 10 meter dari ujung landasan pacu pada pukul 15.10 Wita.

Sebanyak 101 penumpang serta tujuh kru pesawat selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Bali. Saat mendarat, pihak bandara mengaku kondisi cuaca normal begitu juga dengan kondisi pesawat.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791061/lion-air-pastikan-black-box-pesawat-aman

Bandara Husein Sastranegara Tak Mengetahui Keadaan Pesawat

BANDUNG - GM Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara Eko Diantoro menegaskan, pihaknya tidak mengetahui kondisi pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan PK LKS JT 904 saat nyemplung ke Laut Bali.

Menurutnya, teknis dan kondisi pesawat ada di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Teknis pesawat ada di KNKT. Kita tidak berhubungan dengan kondisi pesawat," kata Eko, di Bandara Husein Bandung, Sabtu (13/4/2013).

Dikatakannya, dalam sehari Lion Air terbang hingga 16 kali penerbangan dari Bandara Husein. Namun, Eko tidak mengetahui jumlah pesawat yang dioperasikan Lion.

Akibat insiden ini, kata dia, ada beberapa penerbangan yang tertunda (delay). "Masih ada yang delay ditangani airlane langsung. Belum ada informasi apakah dibatalkan atau tidak," ujarnya.

Lebih lanjut, Eko mengatakan untuk melayani pihak keluarga yang sanak saudaranya ikut dalam pesawat tersebut, saat ini sudah dibuka posko di areal bandara.

Seperti diberitakan, pesawat Lion Air boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 itu terbang dari Bandara Husein Sastranegera menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat akan mendarat, pesawat masuk ke dalam lautan yang berjarak sekira 10 meter dari ujung landasan pacu pada pukul 15.10 Wita.

Sebanyak 101 penumpang serta tujuh kru pesawat selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Bali. Saat mendarat, pihak bandara mengaku kondisi cuaca normal begitu juga dengan kondisi pesawat.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791066/bandara-husein-sastranegara-tak-mengetahui-keadaan-pesawat 

Pesawat Nyemplung, Jadwal Lion Air Tak Terganggu

JAKARTA - Kecelakaan pesawat Lion Air boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 yang jatuh di Laut Bali, tak membuat jadwal penerbangan maskapai bermoto "We Make People Fly" terganggu.

Direktur Utama Lion Air Edward Sirait mengatakan tidak ada pembatalan tiket bagi penumpang Lion Air paska kecelakaan yang terjadi di Denpasar, Bali.

Menurutnya, penerbangan pesawat bertarif murah ini masih tetap berjalan seperti biasa. "Semua masih berjalan seperti biasa," kata Edward saat jumpa pers di kantor Lion Air, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2013).

Seperti diberitakan, pesawat Lion Air boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 itu terbang dari Bandara Husein Sastranegera menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat akan mendarat, pesawat masuk ke dalam lautan yang berjarak sekira 10 meter dari ujung landasan pacu pada pukul 15.10 Wita.

Sebanyak 101 penumpang serta tujuh kru pesawat selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Bali. Saat mendarat, pihak bandara mengaku kondisi cuaca normal begitu juga dengan kondisi pesawat.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791070/pesawat-nyemplung-jadwal-lion-air-tak-terganggu 

Evakuasi Bangkai Pesawat Lion Air Tunggu KNKT

DENPASAR - Bangkai pesawat Lion Air Boeing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 yang nyemplung ke Laut Bali rencananya akan segera dievakuasi setelah Tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tiba.

Kedatangan Tim KNKT ini, guna melakukan penyelidikan atas musibah jatuhnya pesawat di Bandara Ngurah Rai. "Pesawat akan segera kami evakuasi," ujar ATS Operation and Redaines Departement Health Angkasa Pura Bandara Ngurah Rai, Tri Basuki, Sabtu (13/4/2013).

Dikatakannya, evakuasi bangkai pesawat akan lebih dahulu menunggu perintah pihak berwenang, dalam hal ini KNKT. "Kemungkinan malam ini tim KNKT tiba di Bali dan segera melakukan penyelidikan," katanya.

Dia menjelaskan, meski terjadi insiden namun hal ini tak mengganggu jalur pendaratan pesawat lainnya. "Pendaratan pesawat di bandara tidak terganggu," imbuh Basuki.

Sementara Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachyunadi mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab kecelakaan ini dan meminta bersabar hingga KNKT menyelesaikan penyelidikan.

"Saya lihat pesawat nyaris patah di bagian ekornya. Soal penyebanya, nanti pihak yang berwenang yang akan menjelaskan," kata Arif.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791084/evakuasi-bangkai-pesawat-lion-air-tunggu-knkt 

Lion Air Nyemplung Tak Ada Korban, Pihak Keluarga Korban Lega

BANDUNG - Rasa lega akhirnya dirasakan pihak keluarga penumpang Lion Air dengan nomor penerbangan pesawat JT 904 yang tergelincir hingga masuk laut di Bandara Ngurah Rai, Bali.

Salah seeorang keluarga korban, Budi Rahardjo mengaku lega setelah ada kabar dari istrinya yang ikut dalam penerbangan tersebut.

“Istri saya alhamdulillah sehat, tadi nelepon ke saya,” kata Budi, suami Dian Sukma Rahayu, seorang penumpang pesawat yang tergelincir, Sabtu (13/4/2013).

Dikatakannya, sesaat setelah pesawat jatuh dia langsung dihubungi oleh petugas Lion Air yang mengabarkan istrinya sehat dan selamat. “Kata petugas pesawat mengalami kecelakaan, tapi semuanya sehat dab selamat,” ujarnya.

Setelah mengetahui istrinya selama, kata Budi, dia mengurungkan niatnya untuk menyusul Sukma ke Bali.

Sementara, Firman, suami dari Santi Widiastuti bersama adiknya, Ardian Jafar yang juga ikut dalam penerbangan tersebut, mangaku sempat panik dan cemas karena sudah beberapa kali dia berusaha menghunbungi namun tidak ada jawaban yang memuaskan.

“Petugas hanya menyebutkan istri saya lagi di rumah sakit,” kata Firman.

Dia menuturkan, sebelumnya sekira pukul 16.15 WIB dirinya sempat kontak dengan adiknya. Namun, sang adik rupanya syok sehingga keterangannya tidak jelas. Setelah itu telepon terputus dan sulit dihubungi kembali. “Kabarnya enggak ada yang meninggal. Tapi kita kan enggak tahu,” ujarnya.

Kehadiran Santi dan Ardian ke Bali untuk menghadiri hajatan keluarga. Rencananya, Firman Senin lusa akan menyusulnya ke Bali, namun setelah kejadian ini membuat dia membatalkan keberangkatannya.

Seperti diberitakan, pesawat Lion Air boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 itu terbang dari Bandara Husein Sastranegera menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat akan mendarat, pesawat masuk ke dalam lautan yang berjarak sekira 10 meter dari ujung landasan pacu pada pukul 15.10 Wita.

Sebanyak 101 penumpang serta tujuh kru pesawat selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Bali. Saat mendarat, pihak bandara mengaku kondisi cuaca normal begitu juga dengan kondisi pesawat.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791069/tak-ada-korban-pihak-keluarga-korban-lega 

Faktor Kecelakaan Kemungkinan Bukan Human Error

DENPASAR - Jatuhnya pesawat Lion Air Boeing 737-800 ke Laut Bali saat landing di Bandara Ngurah Rai, masih menyimpan misteri. Terlebih baik pilot maupun copilot nya sangat berpengalaman dan memiliki jam terbang cukup lama.

"Dari laporan sementara, diketahui jam terbang pilot Mahlup Gozali cukup berpengalaman," kata Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti di Base Ops Bandara Ngurah Rai, Sabtu (13/4/2013).

Dikatakannya, copilot Lion Air Chirag Carla, yang seorang Warga Negara Asing (WNA) asal India juga diketahui memiliki jam terbang cukup lama.

Menurutnya, kecil kemungkinan kecelakaan disebabkan faktor manusia. Alasannya track record awak pesawat semuanya baik. "Terus kenapa sampai jatuh, ini yang masih kita selidiki," ujarnya.

Herry mengatakan, pihaknya akan mengambil data di Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah III Denpasar (BMKG) tentang perubahan ekstrem cuaca saat kecelakaan terjadi.

Jika hasil penyidikan menunjukkan adanya kesalahan pada pada pilot, kata dia, tentu sesuai mekanisme dan aturan yang ada akan dijatuhi sanksi.

"Sekali lagi, ini semua masih dalam proses penyelidikan, jadi kita tunggu kerja tim KNKT" imbuhnya.

Seperti diberitakan, pesawat Lion Air Boeing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 itu terbang dari Bandara Husein Sastranegera menuju Bandara Ngurah Rai Denpasar. Saat akan mendarat, pesawat masuk ke dalam lautan yang berjarak sekira 10 meter dari ujung landasan pacu pada pukul 15.10 Wita.

Sebanyak 101 penumpang serta tujuh kru pesawat selamat meski beberapa di antaranya mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke sejumlah rumah sakit di Bali. Saat mendarat, pihak bandara mengaku kondisi cuaca normal begitu juga dengan kondisi pesawat.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/791090/faktor-kecelakaan-kemungkinan-bukan-human-error 

Panik, Penumpang Lion Air Berenang Sejauh 15 Meter

DENPASAR - Jerit histeris seluruh penumpang pesawat Lion Air Boing 737-800 bernomor penerbangan JT 904 pecah, ketika berebut keluar melalui pintu darurat, setelah pesawat mendarat di atas Laut tak jauh dari Bandara Ngurah Rai, Bali.

Salah satu penumpang, Dewi asal Manado, menuturkan saat pesawat akan mendarat darurat di atas air tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Tiba-tiba langsung brakkk... di lautan, semua goyang, semua histeris, ada yang teriak-teriak,” kata Dewi di Rumah Sakit (RS) Sanglah Denpasar, Sabtu (13/4/2013).

Tak ayal, hal ini membuat seluruh penumpang berebut menuju pintu darurat yang sudah terbuka untuk menyelamatkan diri. Beberapa pramugari dan crew pesawat sempat menenangkan penumpang, namun karena dalam kondisi darurat mereka tetap berebut.

Pengalaman ini juga disampaikan, Dinar (31), penumpang asal Bandung, mengatakan setelah keluar dari pintu darurat, dia langsung melompat ke dalam air tanpa berpikir menunggu jemputan perahu karet dari tim SAR.

“Saya hanya ingat keluarga, makanya saya harus selamat, saya berenang, apalagi sudah terlihat air masuk ke kabin,” ujarnya.

Para penumpang yang panik terpaksa berenang sekira 15 meter dari posisi pesawat ke bibir pantai. “Hampir tidak kuat tapi untung langsung ada tim SAR yang datang,” ungkap Iwan penumpang lainnya.

Sepuluh penumpang yang mengalami luka kecil terpaksa dilarikan ke RS Sanglah untuk mendapatkan perawatan. “Setelah kami lakukan ronsen dan foto, tidak ada masalah,” kata Direktur Pelayanan Medik RS Sanglah Denpasar AAN Jaya Kusuma.

Sebelum dipulangkan, mereka mendapatkan perawatan intensif sejak tiba di RS Sanglah pukul 16.30 Wita hingga pukul 19.00 Wita.

Berikut nama penumpang yang dirawat di RS Sanglah, yakni Dewi (49) asal Manado, Iwan (31) asal Bandung, Dinar (31) Bandung, Jajang (34) asal Bandung, Inke (19) asal Bandung, Yuko (21) serta Juan Ignatius Senduk (48) asal Jimbaran, Lely Widyawati (24) asal Denpasar, I Putu Bavita (32) asal Denpasar dan Stevani (19) asal Bandung.

Pilot Lion Air Nyemplung di Bali Sudah Senior

JAKARTA – Pesawat Lion Air jurusan Bandung-Denpasar dengan nomor penerbangan PK LKS JT 904 mengalami gagal mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar dan nyemplung di laut.

Pilot yang menerbangkan pesawat ini bernama M Ghazali warna negara Indonesia. Ghazali dikenal sebagai pilot senior di maskapai bermoto “We Make People Fly” ini.

“Pilot Ghazali sudah enam tahun bersama Lion Air. Dia pilot senior yang sudah memiliki jam terbang di atas 10.000 jam,” kata Juru Bicara Lion Air, Edward Sirait, kepada Okezone, Sabtu (13/4/2013).

Ketika disinggung soal penyebab jatuhnya pesawat berpenumpang 101 orang tersebut, Edward enggan berkomentar lebih jauh.

“Kita tidak berhak bicara soal penyebab, itu kami serahkan kepada KNKT,” tukasnya.


http://news.okezone.com/read/2013/04/13/337/790999/pilot-lion-air-nyemplung-di-bali-sudah-senior