Flag Counter

Saturday, January 12, 2013

Pilot Shadrach M Nababan Sabet Rekor Muri Capai Batas Usia Maksimum

Metrotvnews.com, Tangerang: Disiplin adalah kunci untuk mencapai sesuatu yang maksimal adalah  filosofi yang  tertanam di benak Kapten Shadrach M Nababan yang mengakhiri profesinya sebagai  pilot pesawat Garuda Indonesia, Kamis (10/1).

Pasalnya, sejak lelaki kelahiran Tapanuli 10 Januari 1948 lalu itu lulus dari Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) di Curug, Tangerang, Banten pada tahun  1971 lalu, dan bergabung dengan maskapai penerbangan pelat merah Garuda Indonesia, dia telah menorehkan 16.807 jam terbang dengan mulus.

"Kami melakukan penerbangan dengan tanpa adanya sesuatu yang tidak diinginkan hingga pada usia 65 tahun  ini, karena kami melakukannya dengan disiplin," kata  Shadrach M Nababan, di sela-sela  pelepasannnya sebagai Pilot Garuda Indonesia di Auditorium Garuda Mentenance Facility (GMF), Bandara Soekarno Hatta (BSH), Kamis (10/1) sore. Hadir dalam acara itu, Chappy Hakim, mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dan beberapa pejabat Garuda Indonesia lain.

Karena itu, lanjut Shadrach, ia berharap kepada pilot yang junior maupun senior, agar melaksanakan tugasnya dengan disiplin. Karena  dengan kedisiplinan, sesorang akan dapat menjalankan tugasnya. dengan baik dan  maksimal.

Terbukti pada massa akhir jabatannya sebagai pilot di pesawat Garuda Indonesia yang dilaksanakan berbarengan dengan hari kelahirannya. Di situ ia mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai pilot yang pertama mencapai batas usia maksimum 65 tahun di penerbangan niaga internasional.

Lebih jauh Shadrach yang melakukan penerbangan terakhir dengan pesawat Airbus 330 rute Melbourne-Jakata mengatakan dalam menjalankan tugas sebagai seorang pilot,  ia merasa senang karena selalu  dihadapkan  dengan hal yang baru.

"Setiap menjalankan tugas, pesawat, tujuan dan orang yang kita temui selalu berbeda, sehingga menyenangkan," kata  Shadrach yang mengaku hampir semua jenis pesawat telah ia terbangkan.

Dan dari cintanya terhadap  dunia penerbangan, Shadrach. akan tetap menjadi pendidik di sekolah Penerbangan di Duri Kosambi, Jakarta. "Saya akan tetap membangikan ilmu kepada pilot-pilot junior agar nantinya mereka menjadi seorang penerbang yang handal," kata bapak dua orang ini.

No comments:

Post a Comment