Flag Counter

Tuesday, September 4, 2012

Strategi Pesawat N-250 Rebut Pasar

Pesawat yang diciptakan BJ Habibie ini telah lama mati suri.




VIVAnews – Mantan Presiden RI BJ Habibie lewat putra sulungnya, Ilham Akbar Habibie, mencetuskan  gagasan untuk membangkitkan kembali pesawat N-250 yang saat ini mati suri. Ilham Habibie sudah menyiapkan strategi khusus untuk menjual pesawat bermesin turboprop ini.

Ilham menegaskan bahwa 50 persen pangsa pasar pesawat turborprop berada di Asia Tenggara karena kontur geografisnya yang cocok. “Jadi strategi kami fokus dulu untuk menggarap pasar Asia Tenggara,” kata Ilham Habibie kepada VIVAnews.

Ia yakin maskapai-maskapai di Asia Tenggara nantinya akan lebih memilih pesawat buatan sesama negara Asia Tenggara ketimbang memesan pesawat buatan Eropa dan Amerika. Optimisme ini muncul karena N-250 memang diciptakan cocok dengan kontur Asia Tenggara.

Ke depannya, pesawat N-250 tidak akan dibangun seluruhnya di Indonesia, namun juga disubkontrakkan kepada pabrikan pesawat di negara-negara satu kawasan seperti Malaysia dan Thailand.
PT. Ragio Aviasi Industri yang 51 persen sahamnya dikuasai PT. Ilthabie Rekatama akan menjadi perusahaan inti yang merangkul perusahaan-perusahaan lain di regional satu kawasan.

“Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri karena semua pabrik pesawat tidak berdiri sendiri, tapi pasti punya supplier. Jadi punya banyak mitra di negara-negara lain itu wajar,” kata Ilham.

Seperti diketahui, PT. Ragio Aviasi Industri didirikan oleh Ilham Habibie bersama Erry Firmansyah, mantan direktur utama PT. Bursa Efek Indonesia. PT. RAI inilah berencana membangun kembali pesawat N-250 yang dicetuskan BJ Habibie.

No comments:

Post a Comment