Flag Counter

Tuesday, September 4, 2012

Seberapa Tangguh Pesaing Pesawat N250

Pesawat N250 yang dicetuskan BJ Habibie akan dihidupkan kembali.

 

VIVAnews - Sekitar 50 persen pasar pesawat baling-baling (propeller) dunia berada di Asia Tenggara. Kondisi itu yang membuat Presiden Ketiga RI, BJ Habibie, melalui putra sulungnya, Ilham Akbar Habibie, bertekad membangkitkan kembali proyek pesawat N250 yang sempat mati suri.

Untuk itu didirikan PT Ragio Aviasi Industri (RAI), yang 51 persen sahamnya dikuasai oleh PT Ilthabie Rekatama. Sementara itu, 49 persen sisanya dimiliki oleh PT Eagle Cap, perusahaan milik Erry Firmansyah, mantan dirut PT Bursa Efek Indonesia. Rencananya, RAI akan membangun kembali pesawat N250 yang dicetuskan Habibie.

Ilham, dalam perbincangan dengan VIVAnews, belum lama ini, menjelaskan, setelah Fokker-50 tidak lagi diproduksi oleh Fokker Aviation di Belanda yang pailit pada 1996, otomatis pesaing pesawat N250 tersisa dua, yaitu ATR 72 milik perusahaan pesawat Prancis-Italia ATR, dan Bombardier Dash-8, Kanada.

Lalu, seberapa tangguh pesaing pesawat N250 yang 100 persen rancangan putra-putri bangsa Indonesia itu, berikut profil singkatnya:

1. ATR 72
ATR 72 merupakan pengembangan dari pendahulunya, pesawat ATR 42. ATR 72 memiliki kapasitas lebih besar, yaitu dari 48 penumpang menjadi 78 penumpang. Pengembangan yang dilakukan dengan memperpanjang lambung pesawat, meningkatkan bentang sayap, memperbaharui mesin, serta meningkatkan kapasitas bahan bakar hingga 10 persen.

ATR merupakan perusahaan pesawat joint venture antara Aerospatiale (sekarang EADS) dengan Aeritalia (sekarang Alenia Aermacchi, bagian dari Finmeccanica Group). ATR 72 diluncurkan pada 1986 dan melaksanakan penerbangan perdananya pada 27 Oktober 1988.

Pesawat ATR 72 memiliki beberapa varian, antara lain ATR 72-100, ATR 72-200, ATR 72-210, ATR 72-500, ATR 72-600 serta versi kargo dan VIP.

2. Bombardier Dash-8
Bombardier Q-Series atau Dash-8 merupakan pesawat baling-baling pabrikan De-Havilland, Kanada, yang saat ini telah bergabung dengan Bombardier.

Seri pertama Dash-8, yaitu 100,200 dan 300 diproduksi dari 1984 hingga pertengahan 1990-an. Kelebihan pesawat Dash-8 adalah mampu mendarat di landasan yang belum siap sekalipun dan menjadikan pesawat Dash-8 terkenal menjadi pesawat yang tangguh.

Kelanjutan varian dari Dash-8 adalah Q100/200/300 (Q-Series) yang telah memiliki perbaikan seperti Active Noise and Vibration Suppression (ANVS) yang diklaim senyaman pesawat jet. (umi)

Kapasitas penumpang pesawat Dash-8 ini bervariasi antara 37-48 penumpang, tergantung varian pesawat. Saat ini, jumlah populasi Dash-8 mencapai 660 pesawat di seluruh dunia.

No comments:

Post a Comment