Flag Counter

Thursday, October 18, 2012

Parkir di Kualanamu Minta Diperluas

MedanBisnis – Medan. Dinas Perhubungan (Dishub) Propinsi Sumut meminta lahan parkir atau tempat pengendapan lokasi bus atau moda angkutan dari Kota Medan dan kabupaten lain ke Bandara baru di Kualanamu, Deli Serdang lebih luas.
Lokasi parkir yang sudah dialokasikan dinilai terlalu kecil dan kurang layak sebagai tempat pengendapan atau tempat parkir dan istirahat bus. "Tadi, kami baru meninjau lokasi di Kualanamu bersama dengan PT Angkasa Pura (AP) II. Tempat pengendapan seperti tempat parkir atau tempat istirahat armada bus di Bandara Kualanamu nanti kurang luas," kata Kadis Perhubungan Sumut, Anthony Siahaan melalui Kabid Perhubungan Darat Dishub Sumut, Darwin Purba kepada MedanBisnis, Jumat kemarin.

Dia meminta lokasi lebih luas, agar tidak mengganggu mobilitas kendaraan dan sinkron dengan aktifitas operasional bandara. "Kita mem-pertimbangkan lalu lintas dan mobilitas bus yang akan ber operasi nantinya tidak akan mengganggu operasional lainnya. Nanti tidak hanya satu armada saja datang dan pergi ke dan dari Kualanamu. Kita perkirakan armada yang akan beroperasi cukup banyak," ujarnya.

Dia menjelaskan lokasi parkir yang diminta itu sudah disanggupi pihak PT AP II. Rencananya, dalam waktu dekat akan dilakukan penambahan dan perluasan lokasi parkir lagi untuk moda angkutan dari dan menuju Bandara Kualanamu.

Persiapan tender pengadaan jasa angkutan ke Bandara Kualanamu, Deli Serdang, menurut Darwin, masih tahap persiapan, tinggal menunggu penetapan gubernur sebagai payung hukumnya.

"Pembahasan itu alot, karena tender moda angkutan ke Kualanamu itu bukan pengadaan barang, tapi pengadaan jasa. Standarisasinya kita yang siapkan termasuk seluruh izin yang diperlukan, kita yang sediakan. Tapi armada, pihak ketiga yang ikut tender itu yang mengadakannya sesuai kemampuan perusahaan masing-masing. Bisa jadi, 10 armada atau lebih sesuai kemampuan perusahaan," jelasnya.

Dia juga menegaskan Organisasi Angkutan Darat (Organda) Sumut juga sudah bertanya ke pihaknya soal tender tersebut. Sebab, mereka khawatir sebagai pengusaha angkutan lokal di daerah, nantinya moda angkutan ke Kualanamu itu dikuasai perusahaan atau pengusaha dari luar. "Mereka khawatir pihak luar yang akan menguasai," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment