Aturan penerbangan reguler melarang penumpang masuk kokpit. Tapi...
VIVAnews –
Investigasi kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 menemukan beberapa
faktor penyebab kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Mei 2012. (Baca Mengapa Sukhoi Itu Jatuh).
Salah satu penyebab kecelakaan itu, begitu kesimpulan investigasi itu,
adalah lantaran pilot ngobrol dengan salah seorang penumpang di kokpit.
Masuknya penumpang ke
kokpit itu memang menimbulkan pertanyaan. Sebab aturan penerbangan di
seluruh dunia melarang keras penumpang masuk kokpit saat pilot tengah
menerbangkan pesawat.
“Kalau dalam penerbangan
rutin, pasti tidak boleh ada penumpang di kokpit. Tapi biasanya kalau
penerbangan demonstrasi, pembeli potensial memang selalu diizinkan
berada di kokpit untuk melihat-lihat,” kata Ketua Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT), Tatang Kurniadi, usai jumpa pers hasil
investigasi kecelakaan Sukhoi di Kementerian Perhubungan, Jakarta,
Selasa 18 Desember 2012.
“Hanya masalahnya, dalam keadaan krusial, ini tidak bisa ditangani,” kata Tatang. Ia menambahkan, pilot Sukhoi sendiri, Alexander Yablontsev, merupakan pilot dengan pengalaman luar biasa. “Ia bahkan memiliki rekam jejak yang sangat bagus menerbangkan pesawat tempur Rusia,” kata Tatang.
Sebelumnya, investigator in charge, Mardjono, menyampaikan bahwa terjadi diskusi yang cukup lama antara penumpang di kokpit itu dengan pilot dan kopilot, sehingga perhatian pilot teralihkan.
Saat terjadi obrolan
itulah kopilot bertanya kepada pilot, apakah akan pulang atau membuat
orbit baru. Kopilot mengulang pertanyaan tersebut sebanyak tiga kali.
“Dan dijawab pulang,” kata Mardjono. “Hanya masalahnya, dalam keadaan krusial, ini tidak bisa ditangani,” kata Tatang. Ia menambahkan, pilot Sukhoi sendiri, Alexander Yablontsev, merupakan pilot dengan pengalaman luar biasa. “Ia bahkan memiliki rekam jejak yang sangat bagus menerbangkan pesawat tempur Rusia,” kata Tatang.
Sebelumnya, investigator in charge, Mardjono, menyampaikan bahwa terjadi diskusi yang cukup lama antara penumpang di kokpit itu dengan pilot dan kopilot, sehingga perhatian pilot teralihkan.
Sang kopilot sesungguhnya terus minta agar pesawat diterbangkan ke arah barat laut. Namun saat itu pilot tetap saja berbincang dengan penumpang yang masuk ke kokpit itu. “Karena ada pembicaraan itu, maka arahnya nyelonong,” ujar Mardjono. Sebelum menabrak gunung, pesawat telah memberikan peringatan berulang-ulang, namun diabaikan oleh pilot dan kru pesawat.
No comments:
Post a Comment