JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penerbangan PT Lion Mentari Airlines akan menambah jumlah pilotnya untuk mengimbangi kenaikan armadanya. "Kami menargetkan akan menambah 200 orang pilot setiap tahun untuk mengimbangi pertambahan armada," kata Edward Sirait, Direktur Umum Lion, Jumat (16/12/2011).
Saat ini, Lion telah memiliki 600 orang pilot. Seperti diketahui, November lalu Lion Air baru saja memesan 230 unit pesawat Boeing 737 Maxs produksi Boeing Co. Rencananya, pesawat ini akan mulai didatangkan tahun 2017.
Edward mengatakan, hingga pemberlakuan ASEAN Open Sky tahun 2015 nanti, Lion memprediksi kebutuhan karyawan baru akan mencapai 22.000 orang, termasuk engineer dan pilot. Selain menambah armada, tahun depan Lion juga berniat memindahkan sekolah pilot Wings Flying School (WFS) yang saat ini berlokasi di Cirebon ke Kalimantan atau Sulawesi. Pemindahan lokasi ini dikarenakan trafik penerbangan di Jawa sudah padat.
Alhasil, tempat latihan calon pilot pun terbatas. Saat ini, WFS dapat mencetak sekitar 100 orang pilot dalam setahun. Setelah dipindahkan, Lion berharap WFS bisa mencetak 300 orang pilot dalam setahun.
Selain Lion, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga tengah berencana menambah pilot. Menurut Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda, pihaknya akan merekrut sekitar 400 pilot hingga 2015. Di saat itu, Garuda berniat mengoperasikan 154 unit pesawat. Saat ini Garuda telah memiliki 1.000 orang pilot.
Kebutuhan pilot yang tinggi juga diakui oleh Bobby Mamahit, KepalaBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan. Menurutnya, kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 800 orang per tahun. Sementara Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug hanya mampu menghasilkan 120 orang pilot per tahun.
Walau ditambah dengan sekolah penerbangan swasta yang bisa mencetak 300 orang pilot per tahun, kebutuhan pilot belum tercukupi. "Karena itu, kami akan menjadikan Bandara Polonia, Medan sebagai basis sekolah penerbangan baru setelah Curug," kata Bobby.
source: kompas.com
Saat ini, Lion telah memiliki 600 orang pilot. Seperti diketahui, November lalu Lion Air baru saja memesan 230 unit pesawat Boeing 737 Maxs produksi Boeing Co. Rencananya, pesawat ini akan mulai didatangkan tahun 2017.
Edward mengatakan, hingga pemberlakuan ASEAN Open Sky tahun 2015 nanti, Lion memprediksi kebutuhan karyawan baru akan mencapai 22.000 orang, termasuk engineer dan pilot. Selain menambah armada, tahun depan Lion juga berniat memindahkan sekolah pilot Wings Flying School (WFS) yang saat ini berlokasi di Cirebon ke Kalimantan atau Sulawesi. Pemindahan lokasi ini dikarenakan trafik penerbangan di Jawa sudah padat.
Alhasil, tempat latihan calon pilot pun terbatas. Saat ini, WFS dapat mencetak sekitar 100 orang pilot dalam setahun. Setelah dipindahkan, Lion berharap WFS bisa mencetak 300 orang pilot dalam setahun.
Selain Lion, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) juga tengah berencana menambah pilot. Menurut Emirsyah Satar, Direktur Utama Garuda, pihaknya akan merekrut sekitar 400 pilot hingga 2015. Di saat itu, Garuda berniat mengoperasikan 154 unit pesawat. Saat ini Garuda telah memiliki 1.000 orang pilot.
Kebutuhan pilot yang tinggi juga diakui oleh Bobby Mamahit, KepalaBadan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan. Menurutnya, kebutuhan pilot di Indonesia mencapai 800 orang per tahun. Sementara Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug hanya mampu menghasilkan 120 orang pilot per tahun.
Walau ditambah dengan sekolah penerbangan swasta yang bisa mencetak 300 orang pilot per tahun, kebutuhan pilot belum tercukupi. "Karena itu, kami akan menjadikan Bandara Polonia, Medan sebagai basis sekolah penerbangan baru setelah Curug," kata Bobby.
source: kompas.com