JAKARTA, KOMPAS.com — Komite Nasional Keselamatan
Transportasi (KNKT) mengirimkan lima investigatornya ke Bali untuk
menyelidiki kecelakaan pesawat Lion Air di Bandara Ngurah Rai, Denpasar,
Bali, Sabtu (13/4/2013) sore.
Ketua Subkomite Keselamatan Udara Masruri mengatakan, kelima investigator yang akan dikirim adalah dirinya, Kapten Prita, Kapten Chaeruddin, Oni, dan Suryanto. Masruri menjelaskan, para investigator KNKT segera dikirim ke Bali untuk melakukan penyelidikan.
"Ini saya sudah ada di bandara (Soekarno-Hatta), masih mencari tiket. Kami mau berangkat secepatnya," kata Masruri kepada Tribunnews.com.
Seperti diberitakan, pesawat Boeing 737-800 NG milik Lion Air yang terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pukul 12.48 WIB, tergelincir ke laut saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pukul 15.35 Wita.
Menurut manifes dari Bandara Husein Sastranegara, pesawat itu membawa 95 penumpang dewasa, 5 anak-anak, 1 bayi, dan 7 awak pesawat.
Ketua Subkomite Keselamatan Udara Masruri mengatakan, kelima investigator yang akan dikirim adalah dirinya, Kapten Prita, Kapten Chaeruddin, Oni, dan Suryanto. Masruri menjelaskan, para investigator KNKT segera dikirim ke Bali untuk melakukan penyelidikan.
"Ini saya sudah ada di bandara (Soekarno-Hatta), masih mencari tiket. Kami mau berangkat secepatnya," kata Masruri kepada Tribunnews.com.
Seperti diberitakan, pesawat Boeing 737-800 NG milik Lion Air yang terbang dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pukul 12.48 WIB, tergelincir ke laut saat hendak mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, pukul 15.35 Wita.
Menurut manifes dari Bandara Husein Sastranegara, pesawat itu membawa 95 penumpang dewasa, 5 anak-anak, 1 bayi, dan 7 awak pesawat.
Sumber :
Editor :
Kistyarini