TRIBUN-MEDAN.com,
KUALANAMU - Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Hatta Rajasa didamping
Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho meninjau kesiapan operasional
Bandara Kuala Namu yang rencananya aktif mulai Maret 2013 mendatang.
Dalam kunjungannya tersebut, Hatta yang menuju bandara dengan menumpang kereta api Kuala Namu memastikan kesiapan pengelola untuk beroperasi sesuai jadwal yang ditetapkan. Saat peninjauan kondisi bandara sudah 91 persen mendekati rampung sehingga diperkirakan dapat beroperasi tepat waktu.
Berangkat dari Stasiun Besar Kereta Api Medan pada Rabu (19/12/2012) sekitar pukul 11.40 wib, Hatta yang ditemani rombongan dari Jakarta menaiki gerbong kereta baru. Dirjen Perhubungan Udara, Bambang G ikut dalam gerbong tersebut. Setelah menempuh perjalanan melewati beberapa stasiun yaitu Bandar Kalipah, Batang Kuis dan Aras Kabu, rombongan tiba di bandara sekitar pukul 12.20 WIB. Total lama perjalanan dengan jalur kereta api ini sekitar 40 menit. Kereta berhenti beberapa puluh meter dari pintu bandara, dan rombong di jemput dengan bus. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus tersebut. Tampak di lokasi pekerja masih melaksanakan perampungan jalur kereta api tersebut.
Rombongan kemudian masuk ke area bandara yaitu terminal keberangkatan yang berada di lantai II. Bambang Hermanto, Koordinator Teknik PT Angkasa Pura menjelaskan area check in dan penggunaan sistem otomatis dalam penanganan bagasi (bagage handling system otomatic) dengan menggunakan scan barcode.
Dijelaskannya interior bandara banyak mengadopsi khasanah budaya dan sumberdaya alam lokal, diantaranya motif ulos pada bagian lantai dan disain kubah yang meniru pohon kelapa sawit. Bandara ini juga menerapkan konsep hemat energi dengan tata pencahayaan yang terang benderang pada siang hari sehingga tidak membutuhkan penerangan di dalam ruangan pada siang hari.
Demikian juga dengan sistem pendingin ruangan yang didesain lebih hemat listrik. Terminal sepanjang 600 meter yang kini tengah proses finishing tersebut menampung delapan gate, dimana dua diantaranya adalah untuk penerbangan internasional.
Ketika meninjau terminal kedatangan yang berada di lantai I, Hatta mempertanyakan kondisi terminal yang tampak masih belum serapi terminal keberangkatan di lantai II. Menko meminta perampungan pekerjaan di lantai bawah tersebut dilakukan secara maraton baik siang hari maupun malam. dalam tinjauan tersebut, Hatta Rajasa banyak mengajukan berbagai pertanyaan seputar kondisi bandara dan fasilitas pendukung.
"Bisnis area di mana letaknya?" tanya Hatta yang kemudian dijawab petugas bahwa letak bisnis area di lantai dua pada terminal keberangkatan.
Bandara Internasional Kualanamu ini memiliki areal 1.365 hektar, dengan kapasitas terminal 8,1 juta penumpang per tahun.
Saat beroperasi kelak, bandara ini bisa ditempuh lewat jalur kereta api, jalur tol, jalan non tol bahkan direncanakan bisa lewat moda transportasi laut. Areal parkir di bandara ini bisa menampung 407 taksi, 55 bus dan 908 mobil.
Dalam kunjungannya tersebut, Hatta yang menuju bandara dengan menumpang kereta api Kuala Namu memastikan kesiapan pengelola untuk beroperasi sesuai jadwal yang ditetapkan. Saat peninjauan kondisi bandara sudah 91 persen mendekati rampung sehingga diperkirakan dapat beroperasi tepat waktu.
Berangkat dari Stasiun Besar Kereta Api Medan pada Rabu (19/12/2012) sekitar pukul 11.40 wib, Hatta yang ditemani rombongan dari Jakarta menaiki gerbong kereta baru. Dirjen Perhubungan Udara, Bambang G ikut dalam gerbong tersebut. Setelah menempuh perjalanan melewati beberapa stasiun yaitu Bandar Kalipah, Batang Kuis dan Aras Kabu, rombongan tiba di bandara sekitar pukul 12.20 WIB. Total lama perjalanan dengan jalur kereta api ini sekitar 40 menit. Kereta berhenti beberapa puluh meter dari pintu bandara, dan rombong di jemput dengan bus. Perjalanan kemudian dilanjutkan dengan menggunakan bus tersebut. Tampak di lokasi pekerja masih melaksanakan perampungan jalur kereta api tersebut.
Rombongan kemudian masuk ke area bandara yaitu terminal keberangkatan yang berada di lantai II. Bambang Hermanto, Koordinator Teknik PT Angkasa Pura menjelaskan area check in dan penggunaan sistem otomatis dalam penanganan bagasi (bagage handling system otomatic) dengan menggunakan scan barcode.
Dijelaskannya interior bandara banyak mengadopsi khasanah budaya dan sumberdaya alam lokal, diantaranya motif ulos pada bagian lantai dan disain kubah yang meniru pohon kelapa sawit. Bandara ini juga menerapkan konsep hemat energi dengan tata pencahayaan yang terang benderang pada siang hari sehingga tidak membutuhkan penerangan di dalam ruangan pada siang hari.
Demikian juga dengan sistem pendingin ruangan yang didesain lebih hemat listrik. Terminal sepanjang 600 meter yang kini tengah proses finishing tersebut menampung delapan gate, dimana dua diantaranya adalah untuk penerbangan internasional.
Ketika meninjau terminal kedatangan yang berada di lantai I, Hatta mempertanyakan kondisi terminal yang tampak masih belum serapi terminal keberangkatan di lantai II. Menko meminta perampungan pekerjaan di lantai bawah tersebut dilakukan secara maraton baik siang hari maupun malam. dalam tinjauan tersebut, Hatta Rajasa banyak mengajukan berbagai pertanyaan seputar kondisi bandara dan fasilitas pendukung.
"Bisnis area di mana letaknya?" tanya Hatta yang kemudian dijawab petugas bahwa letak bisnis area di lantai dua pada terminal keberangkatan.
Bandara Internasional Kualanamu ini memiliki areal 1.365 hektar, dengan kapasitas terminal 8,1 juta penumpang per tahun.
Saat beroperasi kelak, bandara ini bisa ditempuh lewat jalur kereta api, jalur tol, jalan non tol bahkan direncanakan bisa lewat moda transportasi laut. Areal parkir di bandara ini bisa menampung 407 taksi, 55 bus dan 908 mobil.
No comments:
Post a Comment