Flag Counter

Wednesday, December 12, 2012

Bandara Alternatif Dibangun di Pinggir Pantai?


Pemerintah belum memutuskan lokasi untuk pembangunan bandara pembantu.


VIVAnews – Kementerian Perhubungan belum memutuskan lokasi untuk pembangunan bandara pembantu Soekarno-Hatta di Karawang, Jawa Barat.
Kendati demikian, bandara yang ditujukan sebagai alternatif untuk mengatasi padatnya bandara di Cengkareng ini sudah dipastikan akan dibangun di sekitar daerah Karawang.
Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menggunakan area persawahan dan hutan yang ada di daerah Jawa Barat tersebut.
"Yang jelas, kami tidak mau itu mengganggu dan menimbulkan masalah terhadap pangan," ujar Mangindaan ketika ditemui di gedung DPR, Jakarta, Selasa 4 Desember 2012.
Seperti diketahui, Karawang merupakan daerah pertanian padi yang cukup luas di Jawa Barat. Atas dasar itu, kementerian mengungkapkan untuk mencari alternatif lain guna meletakkan bandara yang rencananya mulai dibangun pada 2015 tersebut.
"Kalau sulit mendapatkan tanah, nanti kami pindahkan saja ke pinggir pantai dan melakukan reklamasi," jelasnya.
Saat ini, menurut Mangindaan, kementerian masih membahas permasalahan ini dan diperkirakan baru selesai pada 2014, bertepatan dengan selesainya pembangunan terminal tiga bandara Soekarno-Hatta.
Pembangunan bandara di Karawang ini sebelumnya ditentang oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), karena Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang mengamanatkan kawasan lindung adalah minimal 30 persen dari total wilayah Kabupaten Karawang.
Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kehutanan Jawa Barat, luas hutan negara sebagai kawasan lindung yang tersedia hanya sekitar 15.865 hektare atau sekitar 9,05 persen dari total luasan wilayah Kabupaten Karawang.
Padahal, seharusnya kawasan lindung yang tersedia minimal 52.598 hektare. Alih-alih mempunyai cukup kawasan lindung, Kabupaten Karawang saat ini malah masih kekurangan sekitar 38 ribu hektare kawasan lindung.

No comments:

Post a Comment