Flag Counter

Friday, November 30, 2012

Habibie: Sukhoi SSJ-100 Butuh Sertifikasi FAA

Sertifikasi FAA akan menjadi dasar sertifikasi dari kemenhub.

 

VIVAnews - Pihak Sukhoi mengklaim bahwa pesawat tipe SSJ-100 mereka telah mengantungi Type Certificate dari otoritas penerbangan Indonesia. Dengan demikian, pesawat jenis ini sudah dapat dioperasikan oleh maskapai di tanah air.

Sukhoi juga mengatakan bahwa pesawat ini telah dipesan sebanyak 12 unit oleh maskapai Sky Aviation. Padahal sebelumnya, pesawat jenis ini mengalami kecelakaan di Gunung Salak yang menewaskan 45 orang. 

Mantan Presiden Indonesia sekaligus insinyur pembuat pesawat terbang BJ Habibie mengatakan bahwa sertifikat boleh saja diberikan asalkan sebelumnya telah mendapatkan sertifikasi yang sama dari Badan Aviasi Federal Amerika Serikat (FAA).

"Kita lihat peraturan yang berlaku, kalau sudah dapat sertikasi dari FAA, itu dasar kita," kata Habibie dalam peluncuran buku "Democracy Take Off? The BJ Habibie Period" di Jakarta, Selasa, 28 November 2012.

Berita penerbitan Type Certification dari Kemenhub Indonesia disampaikan oleh First Vice President Sukhoi, Igor Vinogradov, di laman berita RIA Novosti. Dia mengatakan, bahwa mereka siap memasok pesawat ke maskapai Indonesia.

Sertifikat ini memungkinkan pesawat tersebut diekspor dan beroperasi di Indonesia tanpa ada pembatasan. Sertifikasi dari FAA bisa dijadikan rujukan, karena tidak mudah mendapatkannya. "Tidak semudah itu FAA memberikan sertifikasi," kata Habibie.
Kemenhub mengatakan bahwa pihaknya tidak mengeluarkan sertifikat namun validasi. Untuk Sukhoi SSJ-100, Kemenhub masih dalam tahap validasi.
Menurut penelusuran VIVAnews, pesawat Sukhoi SSJ-100 baru mendapatkan Type Certificate dari Badan Keamanan Aviasi Eropa atau EASA. Menurut EASA, yang dikutip dari superjetinternational.com, pesawat SSJ-100 telah memenuhi standar lingkungan dan kelayakan terbang.

 

No comments:

Post a Comment