Flight Data Recorder Sukhoi dinyatakan tak ditemukan.
VIVAnews – Evakuasi dan identifikasi korban kecelakaan Sukhoi Superjet 100 seluruhnya telah rampung. Namun komponen Flight Data Recorder (FDR) yang merupakan bagian dari kotak hitam Sukhoi, dinyatakan tidak ditemukan.
Ketua penyelidik kasus Sukhoi di Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Prof Mardjono Siswosuwarno, menyatakan tidak ditemukannya FDR akan berpengaruh terhadap proses investigasi KNKT untuk menguak penyebab kecelakaan Sukhoi SSJ 100.
“Penyelidikan akan memakan waktu lebih lama. Selain itu, tanpa FDR kita tidak tahu gerakan-gerakan pasti yang dilakukan pesawat,” kata Mardjono saat dihubungi VIVAnews, Senin 21 Mei 2012. Sejauh ini, tim SAR hanya berhasil menemukan Cockpit Voice Recorder (CVR), komponen pasangan FDR dalam kotak hitam.
FDR dan CVR sesungguhnya merupakan bagian tak terpisahkan dari kotak hitam yang dapat mengungkap penyebab Sukhoi nahas buatan Rusia itu menabrak lereng Gunung Salak, 9 Mei 2012. CVR berfungsi merekam suara pilot, kopilot, dan semua bunyi yang ada dalam kokpit.
Sementara FDR berfungsi untuk merekam ketinggian pesawat, kecepatan pesawat, dan temperatur udara pada saat pesawat melintas. Oleh karena itu FDR berperan penting untuk mengetahui akurasi posisi dan gerakan Sukhoi selama joy flight dan saat kecelakaan terjadi.
“Dengan FDR, hasil penyelidikan akan lebih akurat,” ujar Mardjono yang merupakan Guru Besar Teknik Penerbangan Institut Teknologi Bandung. Pentingnya peran FDR ini juga diakui oleh salah seorang investigator KNKT, Oni Suryowibowo.
Menurutnya, FDR sangat vital untuk memadu-madankan serpihan-serpihan lain Sukhoi yang sebelumnya telah ditemukan tim SAR seperti CVR dan Emergency Locator Transmitter (ELT).
Apapun, kini KNKT akan berupaya melakukan investigasi tanpa adanya FDR. “Kami akan melakukan penyelidikan dengan benda-benda yang sudah ditemukan oleh tim SAR,” tegas Oni.
No comments:
Post a Comment