REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Perusahaan Penerbangan terbesar Rusia,
Aeroflot, menyatakan tak berniat menghentikan penggunaan Sukhoi Superjet
100. Pernyataan tersebut diungkapkan Aeroflot dalam akun twitter-nya, seperti dilansir Ros Business Consulting (RBC) News, Jumat (11/5).
Komentar tersebut muncul setelah insiden kecelakaan yang menimpa SSJ 100, Rabu (9/5) lalu di Indonesia. Sesaat setelah SSJ 100 lepas landas dan melakukan demo terbang kedua yang membawa 45 penumpang, pesawat mengalami kecelakaan.
Aeroflot telah membeli enam pesawat SSJ 100 dari Sukhoi untuk melayani beberapa rute penerbangan Moskow-St Petersburg dan Minsk-Nizhny Novgorod. Aeroflot dalam twitter-nya mengatakan, tak berniat menghentikan penggunaan SSJ 100 dalam melayani beberapa rute penerbangan tersebut. Meskipun para ahli mengatakan, insiden kecelakaan SSJ 100 menimbulkan keraguan sejumlah pemesan pesawat tersebut.
Saat ini Sukhoi dan Rusia menggantungkan harapan besarnya pada Aeroflot dan Armavia. Kedua perusahaan itu sebelumnya telah membeli SSJ 100. Tercatat, Sukhoi telah mengirim enam pesawat untuk Aeroflot dan satu pesawat untuk Armavia. Rusia berharap SSJ 100 dapat menuai catatan baik dalam melayani penerbangan di kedua perusahan tersebut. Dengan catatan baik itu, diharapkan nantinya akan dapat memulihkan kembali reputasi SSJ 100 di mata dunia.
Setelah insiden kecelakaan SSJ 100 di Indonesia, para ahli Rusia pesimistis akan penjualan SSJ 100. Mereka menyangsikan SSJ 100 masih dapat dipercaya, hingga penyebab kecelakaan ditemukan. Padahal sebelumnya Rusia berambisi menembus pasar penerbangan komersial Internasional melalui penjualan SSJ 100 ini.
source: republika.co.id
Komentar tersebut muncul setelah insiden kecelakaan yang menimpa SSJ 100, Rabu (9/5) lalu di Indonesia. Sesaat setelah SSJ 100 lepas landas dan melakukan demo terbang kedua yang membawa 45 penumpang, pesawat mengalami kecelakaan.
Aeroflot telah membeli enam pesawat SSJ 100 dari Sukhoi untuk melayani beberapa rute penerbangan Moskow-St Petersburg dan Minsk-Nizhny Novgorod. Aeroflot dalam twitter-nya mengatakan, tak berniat menghentikan penggunaan SSJ 100 dalam melayani beberapa rute penerbangan tersebut. Meskipun para ahli mengatakan, insiden kecelakaan SSJ 100 menimbulkan keraguan sejumlah pemesan pesawat tersebut.
Saat ini Sukhoi dan Rusia menggantungkan harapan besarnya pada Aeroflot dan Armavia. Kedua perusahaan itu sebelumnya telah membeli SSJ 100. Tercatat, Sukhoi telah mengirim enam pesawat untuk Aeroflot dan satu pesawat untuk Armavia. Rusia berharap SSJ 100 dapat menuai catatan baik dalam melayani penerbangan di kedua perusahan tersebut. Dengan catatan baik itu, diharapkan nantinya akan dapat memulihkan kembali reputasi SSJ 100 di mata dunia.
Setelah insiden kecelakaan SSJ 100 di Indonesia, para ahli Rusia pesimistis akan penjualan SSJ 100. Mereka menyangsikan SSJ 100 masih dapat dipercaya, hingga penyebab kecelakaan ditemukan. Padahal sebelumnya Rusia berambisi menembus pasar penerbangan komersial Internasional melalui penjualan SSJ 100 ini.
source: republika.co.id
No comments:
Post a Comment