Selain Boeing, Garuda juga memesan pesawat dari Airbus.
VIVAnews - PT Garuda Indonesia Tbk mengakui tak berminat membeli pesawat komersial produksi Rusia yaitu Sukhoi Superjet 100. Alasannya, perusahaan pelat merah tersebut sudah memiliki pesawat dari Airbus dan Boeing.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, mengungkapkan, perusahaan memang pernah mendapatkan tawaran untuk membeli Sukhoi. Namun, penawaran tersebut ditolak oleh perusahaan.
"Waktu itu ditawarkan, tapi kami bilang tidak, karena sudah punya armada sendiri," kata Emirsyah, di Jakarta, Selasa 22 Mei 2012.
Emirsyah menjelaskan, penawaran armada dari sebuah produsen pesawat terbang ke perusahaan penerbangan biasanya terjadi saat acara-acara Airshow. Hal itu pula yang dialami oleh maskapai Garuda Indonesia.
"Selalu ada kalau di Airshow, itu kan biasa ditawari. Seperti kemarin, kami dapat tawaran dari Mitsubishi, jet, banyak," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, mengatakan maskapai penerbangan milik pemerintah tidak akan menambah armada dengan membelinya dari produsen Rusia.
Saat ini, Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines diketahui telah memesan sejumlah armada baru dari produsen di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia. Merpati tercatat memesan pesawat tipe menengah jenis MA-60 dari Xi'an Aircraft.
Kuasi Reorganisasi
Pada kesempatan tersebut, Emirsyah juga mengatakan, perusahaan tetap menargetkan kuasi reorganisasi dapat dilakukan pada pertengahan tahun ini. "Juni kan kami RUPS, untuk minta persetujuan itu. Masih sesuai jadwal lah," ujarnya.
Jika dapat dilaksanakan tahun ini, Garuda berjanji akan membagikan dividen tahun depan yang berasal dari kinerja 2012. "Kalau tahun ini kan sudah lewat. Jadi, dari tahun buku 2011 tidak ada dividen," tegasnya. (art)
source: vivanews.com
No comments:
Post a Comment