Flag Counter

Thursday, February 23, 2012

GARUDA INDONESIA: Sudah Bayar US$5,3 Miliar, 23 Pesawat Datang Tahun Ini

TANGERANG: Maskapai Garuda Indonesia akan mendatangkan 23 unit pesawat tahun ini yang seluruhnya sudah dibayar dari total dana untuk pembelian armada hingga 2015 sebesar US$5,3 miliar.

Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan pada tahun ini akan mendatangkan 23 pesawat yang terdiri dari pesawat berkapasitas tempat duduk di bawah 100 orang atau sub-100 seater (5 unit), Airbus 330 (3 unit), Boeing 737-800 NG (4 unit), dan Airbus 320 (11 unit).

"Seluruh pesawat yang akan didatangkan ini sudah dibayar," kata Elisa usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Garuda di Tangerang, Jumat 3 Februari 2012.

Dia menjelaskan Garuda membutuhkan US$5,3 miliar untuk pre delivery payment dan security deposit untuk pesawat-pesawat yang dikirim sampai 2015, dan tahap selanjutnya 2016-2017.

Elisa menambahkan soal pembelian pesawat ini, pihaknya akan beli lima unit sub-100 seater saat Singapore Airshow pada 14-16 Februari 2012.

"Soal pembelian pesawat sub-100 seater ini, kami belum finalkan negosiasi dengan pabrikan Bombardier. Kami belum temukan keputusan, karena masih banyak yang difikirkan," ucapnya.

Elisa menambahkan pesawat Bombardier ataupun Embraer ini merupakan pesawat baru bagi Garuda, sehingga harus banyak penyesuaian.

"Bombardier baru bagi kita, kita harus pikirkan pilot, maintenance, stimulator untuk pilot, persiapkan GMF AeroAsia untuk perawatan, sehingga GMF akan kita pertemukan. Saat ini final negosiasi adalah Bombardier, karena ini lebih efisiensi," kata Elisa.

Hasil RUPSLB

VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto mengatakan dari hasil RUPSLB yang digelar Jumat, pemegang saham Garuda secara mayoritas menyetujui program pengembangan armada Garuda sejalan dengan akselerasi peningkatan pasar di domestik dan regional yang semakin menjanjikan.

Usulan baru program pengembangan armada (hingga 2016) tersebut adalah penambahan jumlah armada dengan perincian: Boeing 737-800NG dari sebelumnya 10 unit menjadi 20 unit, Boeing 777-300 ER tetap 10 unit atau pesawat sejenis lainnya, A330-200 dari sebelumnya 6 unit menjadi 24 unit atau Airbus family lainnya, pesawat tipe narrow-body untuk Citilink dari sebelumnya 5 unit menjadi 25 unit, pesawat tipe Sub-100 dari sebelumnya 5 unit menjadi 18 unit atau pesawat lain yang sejenis.
 
Dengan program pengembangan armada baru tersebut, maka hingga 2015 Garuda akan mengoperasikan sebanyak 194 pesawat terdiri dari 24 A330, 9 B777, 85 B737-800NG, 50 A320 untuk Citilink, 25 pesawat sub-100, dan 3 pesawat kargo atau freighter. Sebelumnya, melalui program Quantum Leap, Garuda mengumumkan bahwa hingga akhir  2015, Garuda akan mengoperasikan sebanyak 154 pesawat.

Pengembangan armada tersebut, lanjut Pujobroto, merupakan langkah Garuda untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang yang signifikan baik di pasar domestik maupun internasional.

Selain itu, tuturnya, sesuai dengan agenda RUPSLB, pemegang saham juga menetapkan Betti Setiastuti Alisjahbana sebagai salah satu Anggota Komisaris Independen yang berlaku efektif sejak ditutupnya RUPSLB sampai dengan penutupan RUPS Tahunan yang kelima.

Dengan diangkatnya Betti Setiastuti Alisjahbana sebagai Anggota Komisaris Independen, maka  saat  ini Garuda memiliki 6 anggota komisaris, dan Betti Setiastuti Alisjahbana menggantikan posisi Adi Rahman Adiwoso sebagai komisaris independen. Dengan demikian, perseroan  tetap memiliki dua komisaris independen, Abdulgani dan Betti Setiastuti Alisjahbana.

RUPSLB juga menetapkan Adi Rahman Adiwoso, yang sebelumnya Anggota Komisaris Independen, menjadi Anggota Komisaris. Masa jabatan Anggota Komisaris tersebut meneruskan masa jabatannya hingga RUPS Tahunan  pada tahun2012.

Dengan perubahan susunan komisaris tersebut, maka susunan Dewan Komisaris Garuda saat ini adalah : Hadiyanto (Komisaris Utama), Abdulgani (Komisaris Independen), Sahala Lumban Gaol (Anggota Komisaris), Wendy Aritenang Yazid (Anggota Komisaris), Adi Rahman Adiwoso (Anggota Komisaris), dan Betti Setiastuti Alisjahbana (Komisaris Independen).

Sementara susunan Direksi Garuda tidak mengalami perubahan dalam RUPSLB hari ini (Jumat).

Disamping itu, RUPSLB ini juga menyetujui pengukuhan atau penerapan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) (Permen BUMN No. 1/2011) di Garuda.

RUPSLB Garuda dihadiri oleh sekitar 250 pemegang saham atau perwakilannya yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 18 Januari 2012 (sampai dengan pukul 16.00 WIB) dan pemilik saham Perseroan pada sub rekening efek PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia 18 Januari 2012.

Pengumuman RUPSLB telah disampaikan pada 4 Januari 2012, dan panggilan RUPSLB telah disampaikan pada 19 Januari 2012 pada tiga surat kabar harian (dua berbahasa Indonesia dan satu berbahasa Inggris), yang telah sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Garuda serta ketentuan dan peraturan pasar modal.

source: http://www.bisnis.com/articles/garuda-indonesia-sudah-bayar-us$5-3-miliar-23-pesawat-datang-tahun-ini

No comments:

Post a Comment