JAKARTA: PT Garuda Indonesia Tbk menilai pelepasan saham perdana anak usaha pada tahun ini terlalu dipaksakan dan baru dapat dilakukan paling cepat pada 2013.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan pihaknya juga sudah melakukan diskusi terkait hal ini kepada Kementerian BUMN, meskipun belum ada keputusan final.
Sebelumnya, Kementerian BUMN mengimbau agar perseroan melepas saham PT Garuda Maintanance Facility (GMF) ke publik pada tahun ini. Namun, Elisa menilai hal itu belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat mengingat sebanyak 70% pendapatan GMF masih berasal dari perseroan.
Dia mengatakan, kalaupun harus IPO tahun ini, pihaknya akan mendorong anak usaha lainnya yakni PT Aero Catering Services (ACS), melihat pendapatan anak usahanya itu sudah lebih dari 50% berasal dari luar induk usaha.
“IPO tahun ini kemungkinan tidak ada. Kami sudah bicarakan dengan Kementerian BUMN, tetapi memang belum ada keputusan final. Kalaupun harus IPO tahun ini, kami akan mendorong ACS dan paling cepat di kuartal IV/2012. Tapi kalau boleh persiapkan lebih matang kami rasa idealnya itu awal tahun depan,” ujarnya, sore ini 2 Februari 2012.
Meskipun demikian, perseroan menilai positif terhadap imbauan Kementerian BUMN agar perseroan dapat melepaskan salah satu anak usahanya ke publik tahun ini. Dia menilai imbauan itu untuk mendorong perseroan memanfaatkan dana yang ada di pasar modal, terlebih setelah Indonesia masuk masuk ke level investment grade.
“Sekarang Indonesia kan sudah masuk investment grade, konsekuensinya akan banyak dana yang mengalir termasuk ke bursa kita. Salah satu cara memanfaatkan dana itu memang dengan melantai ke bursa. Tapi pengalaman kami IPO Garuda, butuh persiapan 12 bulan, jadi memang idealnya baru bisa awal tahun depan,” tegasnya.
Pada perdagangan hari ini, harga saham emiten berkode GIAA itu ditutup menguat 8,62% atau naik Rp50 ke level Rp630 dan menjadikannya berkapitalisasi pasar sebesar Rp14,26 triliun.
source: http://www.bisnis.com/articles/go-public-garuda-lepas-saham-anak-usaha-pada-2013
Direktur Keuangan Garuda Indonesia Elisa Lumbantoruan mengatakan pihaknya juga sudah melakukan diskusi terkait hal ini kepada Kementerian BUMN, meskipun belum ada keputusan final.
Sebelumnya, Kementerian BUMN mengimbau agar perseroan melepas saham PT Garuda Maintanance Facility (GMF) ke publik pada tahun ini. Namun, Elisa menilai hal itu belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat mengingat sebanyak 70% pendapatan GMF masih berasal dari perseroan.
Dia mengatakan, kalaupun harus IPO tahun ini, pihaknya akan mendorong anak usaha lainnya yakni PT Aero Catering Services (ACS), melihat pendapatan anak usahanya itu sudah lebih dari 50% berasal dari luar induk usaha.
“IPO tahun ini kemungkinan tidak ada. Kami sudah bicarakan dengan Kementerian BUMN, tetapi memang belum ada keputusan final. Kalaupun harus IPO tahun ini, kami akan mendorong ACS dan paling cepat di kuartal IV/2012. Tapi kalau boleh persiapkan lebih matang kami rasa idealnya itu awal tahun depan,” ujarnya, sore ini 2 Februari 2012.
Meskipun demikian, perseroan menilai positif terhadap imbauan Kementerian BUMN agar perseroan dapat melepaskan salah satu anak usahanya ke publik tahun ini. Dia menilai imbauan itu untuk mendorong perseroan memanfaatkan dana yang ada di pasar modal, terlebih setelah Indonesia masuk masuk ke level investment grade.
“Sekarang Indonesia kan sudah masuk investment grade, konsekuensinya akan banyak dana yang mengalir termasuk ke bursa kita. Salah satu cara memanfaatkan dana itu memang dengan melantai ke bursa. Tapi pengalaman kami IPO Garuda, butuh persiapan 12 bulan, jadi memang idealnya baru bisa awal tahun depan,” tegasnya.
Pada perdagangan hari ini, harga saham emiten berkode GIAA itu ditutup menguat 8,62% atau naik Rp50 ke level Rp630 dan menjadikannya berkapitalisasi pasar sebesar Rp14,26 triliun.
source: http://www.bisnis.com/articles/go-public-garuda-lepas-saham-anak-usaha-pada-2013
No comments:
Post a Comment