(8/4/2013) CIMB memprediksi maskapai penerbangan Mandala Airlines akan mengalami kerugian sebesar US$ 24-28 juta untuk laporan keuangan tahun 2014 dan 2015. Kerugian pada Mandala ini akan berimbas pada kerugian untuk Tiger Airways sebesar US$ 8-9 juta. Hal ini terjadi karena Tiger memiliki 32,5 persen saham di Mandala.
Ruginya Mandala disebabkan karena maskapai tidak mendapatkan slot terbang yang baik pada jam-jam sibuk di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Mandala melayani penerbangan dari Jakarta ke kota lain pada dini hari dan tiba lagi di Jakarta saat hampir tengah malam. Jadwal yang kurang baik ini membuat Mandala kesulitan mengisi kapasitas kursi pesawat yang tersedia. Selain itu, rendahnya utilisasi armada pesawat juga berkontribusi pada kerugian perusahaan.
Saat ini, Mandala berharap bisa mendapatkan keuntungan dari perjanjian bilateral angkutan udara yang baru antara Indonesia dan Singapura, serta mendapatkan keuntungan dari bangkrutnya Batavia Air.
Dalam perjanjian bilateral angkutan udara yang baru antara Indonesia dan Singapura menghasilkan kesepakatan untuk menambah kapasitas pada empat rute dari Singapura menuju Jakarta, Surabaya, Denpasar, dan Medan.
Dengan adanya perjanjian bilateral baru, Mandala berencana membuka penerbangan Jakarta-Singapura sebanyak empat kali sehari. Sementara Tiger Airways akan menambah frekuensi penerbangannya menjadi empat kali sehari dari dua penerbangan yang ada saat ini. Gabungan antara Mandala dan Tiger nantinya akan menghasilkan delapan penerbangan sehari antara Jakarta dan Singapura.
Pembukaan sejumlah rute gemuk ke Singapura dan pengambilalihan sejumlah rute penerbangan eks Batavia Air diharapkan akan memperkecil kerugian yang dialami Mandala Airlines di tahun-tahun mendatang.
http://www.indo-aviation.com/2013/04/mandala-diprediksi-rugi-us-24-28-juta.html
No comments:
Post a Comment