(10/4/2013) Pesawat yang dipesan Lion Air dari Airbus sejumlah 234 unit rencananya akan mulai berdatangan pada pertengahan tahun 2014. Menurut Lion, nantinya pesawat ini tidak akan digunakan di Indonesia.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan, pesawat akan digunakan untuk anak perusahaan yang dibentuk Lion di negara-negara lain, seperti yang sudah dilakukan pada Malindo Air di Malaysia. Lion Air telah berencana membangun maskapai penerbangan baru di Australia, Myanmar, Vietnam, dan Thailand.
Tetapi, jika Lion Air tidak bisa mendirikan maskapai baru di negara lain karena terkendala izin, perusahaan siap menyewakan ratusan pesawat yang telah dipesan kepada maskapai penerbangan lain baik di Indonesia maupun di luar negeri. Prinsipnya, Lion bisa menjadi perusahaan leasing pesawat.
Lion Air sangat menyadari ratusan pesawat yang telah dipesan baik kepada Boeing maupun Airbus tidak akan bisa seluruhnya diserap oleh Lion Air untuk penerbangan di Indonesia. Hal ini karena perkembangan infrastruktur, terutama bandara, cukup lambat dan tidak bisa mengimbangi pertumbuhan perusahaan.
Saat ini saja berbagai bandara utama di Indonesia telah mengalami overload, baik dari segi kapasitas terminal penumpang, kapasitas apron atau parkir pesawat, dan juga dalam hal kepadatan lalu lintas udara.
Solusi untuk menyerap ratusan pesawat yang telah dipesan adalah dengan membentuk maskapai penerbangan baru di luar Indonesia dan menyewakan pesawat-pesawat ini kepada maskapai penerbangan lain.
Lion Air saat ini telah membawahi tiga maskapai penerbangan antara lain Wings Air, Batik Air, dan Malindo Air (Malaysia). Jika izin mendirikan maskapai baru di negara lain berhasil didapatkan, jumlah anak perusahaan Lion Air tentu saja akan bertambah dan akan memperkuat eksistensi Lion Air di Asia. (Photo: Airbus)
http://www.indo-aviation.com/2013/04/lion-air-akan-sewakan-pesawat-airbus.html
No comments:
Post a Comment