SEBA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta segera mengoperasikan pesawat perintis, Nusantara BuanaAirlines (NBA) atau jenis lain untuk melayani sejumlah rute penerbangan di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ditinggalkan NBA, awal September 2011 lalu.
Pesawat perintis yang beroperasi di NTT masih sangat dibutuhkan, untuk mobilisasi penduduk dan barang ke pulau terpencil.
Anggota DPRD Sabu Raijua Yusak Robo di Seba, ibu kota kabupaten Sabu Raijua, Kamis (24/11/2011) mengatakan, saat ini pesawat yang melayani rute Kupang-Seba hanya Susi Air, sedangkan NBA yang disubsidi pemerintah tidak beroperasi lagi, setelah pemerintah melarang pesawat itu terbang. "Kami masih butuh pesawat beroperasi ke pulau Sabu Raijua.
Memasuki musim hujan yang sudah dekat, kami sangat membutuhkan pesawat itu karena gelombang laut dan angin kencang bakal melanda perairan selatan NTT termasuk perairan rute Kupang-Sabu," kata Robo.
Rute penerbangan perintis yang dilayani NBA adalah Kupang-Sabu Raijua, Kupang-Atambua, dan Kupang - Bajawa, pergi -pulang. Kapasitas penumpang NBA hanya 17 orang, tetapi cukup membantu masyarakat.
Meski selama ini banyak opini masyarakat menyebutkan, pesawat perintis hanya melayani kepentingan pejabat daerah.
Sejak pemerintah menghentikan pengoperasian NBA awal September 2011 akibat sederetan kecelakaan yang dialami, pelayanan penerbangan Kupang-Seba (Sabu Raijua) hanya dilayani pesawat komersial jenis Susi Air dengan kapasitas penumpang cuma 12 orang, dan harga tiket Kupang-Seba Rp 650.000 dengan waktu tempuh selama 45-50 menit.
No comments:
Post a Comment