REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA – Unit Usaha Strategis (SBU) Garuda Indonesia, Citilink, menambah frekuensi penerbangan murahnya (low cost carrier/LCC). Citilink menambah 7.500 kursi per minggu seiring beroperasinya pesawat Airbus A320 pertama mereka dalam layanan komersial.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia dan Vice President Citilink Strategic Business Unit, Elisa Lumbantoruan menyatakan, penambangan penerbangan ini dilakukan untuk menyediakan lebih banyak pilihan dan fleksibilitas bagi pelanggan. “Penerbangan ini mampu mendukung sektor pariwisata dan memperkuat kehadiran Citilink sebagai penyedia penerbangan LCC di Indonesia,” katanya, Selasa (4/10).
Citilink akan menambah satu kali penerbangan setiap hari dari Surabaya ke Banjarmasin, Jakarta ke Batam, dan Jakarta ke Bali. Dengan demikian, ada 14 hingga 21 kali penerbangan per minggu untuk tujuan Surabaya ke Banjarmasin, 7 sampai 14 kali per minggu untuk tujuan Jakarta ke Batam, dan 7 hingga 14 kali per minggu untuk tujuan Jakarta ke Bali. “Penambahan frekuensi penerbangan membuat Citilink juga menambah lebih dari 7.500 kursi per minggu,” tuturnya.
Citilink akan menggunakan pesawat Airbus A320 baru yang memiliki 180 kursi. “Pesawat ini menawarkan kenyamanan lebih dengan ruang kabin yang lebih besar bagi penumpang,” katanya. Penggunaan pesawat tipe ini juga meerupakan bagian dari program peremajaan armada Citilink. Pesawat ini akan masuk tiba beberapa bulan mendatang dan dipersiapkan dalam warna livery baru Citilink yang lebih segar dengan tema "Go Green".
Dengan penambahan penerbangan ini, Citilink pun diharapkan semakin mandiri dan mampu berkontribusi secara signifikan ke perseroan.Setelah itu, Citilink akan dijadikan anak usaha tersendiri yang rencananya akan dilakukan pada kuartal I-2012.
Citilink akan berubah menjadi PT Citilink Indonesia yang memiliki Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) dan Air Operation Certificate (AOC) terpisah dari Garuda Indonesia. “Selanjutnya saham Citilink akan kami tawarkan ke publik (IPO), paling lambat pada 2015 nanti," ujar Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, beberapa waktu lalu.
Hingga semester pertama 2011, Citilink berhasil mengangkut 730 ribu penumpang dengan omzet sekitar 219 miliar rupiah. "HIngga akhir tahin kami harap bisa mencapai dua juta penumpang,” kata Elisa. Selanjutnya akan terus bertambah menjadi 3,7 juta penumpang pada 2012. Sementara di 2015 akan menjadi 8,3 juta penumpang yang dilayani dengan 30 pesawat. “Dengan demikian dalam waktu empat tahun mendatang, Citilink akan berkontribusi 30 persen terhadap total omzet Garuda Indonesia,” katanya.
Direktur Keuangan Garuda Indonesia dan Vice President Citilink Strategic Business Unit, Elisa Lumbantoruan menyatakan, penambangan penerbangan ini dilakukan untuk menyediakan lebih banyak pilihan dan fleksibilitas bagi pelanggan. “Penerbangan ini mampu mendukung sektor pariwisata dan memperkuat kehadiran Citilink sebagai penyedia penerbangan LCC di Indonesia,” katanya, Selasa (4/10).
Citilink akan menambah satu kali penerbangan setiap hari dari Surabaya ke Banjarmasin, Jakarta ke Batam, dan Jakarta ke Bali. Dengan demikian, ada 14 hingga 21 kali penerbangan per minggu untuk tujuan Surabaya ke Banjarmasin, 7 sampai 14 kali per minggu untuk tujuan Jakarta ke Batam, dan 7 hingga 14 kali per minggu untuk tujuan Jakarta ke Bali. “Penambahan frekuensi penerbangan membuat Citilink juga menambah lebih dari 7.500 kursi per minggu,” tuturnya.
Citilink akan menggunakan pesawat Airbus A320 baru yang memiliki 180 kursi. “Pesawat ini menawarkan kenyamanan lebih dengan ruang kabin yang lebih besar bagi penumpang,” katanya. Penggunaan pesawat tipe ini juga meerupakan bagian dari program peremajaan armada Citilink. Pesawat ini akan masuk tiba beberapa bulan mendatang dan dipersiapkan dalam warna livery baru Citilink yang lebih segar dengan tema "Go Green".
Dengan penambahan penerbangan ini, Citilink pun diharapkan semakin mandiri dan mampu berkontribusi secara signifikan ke perseroan.Setelah itu, Citilink akan dijadikan anak usaha tersendiri yang rencananya akan dilakukan pada kuartal I-2012.
Citilink akan berubah menjadi PT Citilink Indonesia yang memiliki Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) dan Air Operation Certificate (AOC) terpisah dari Garuda Indonesia. “Selanjutnya saham Citilink akan kami tawarkan ke publik (IPO), paling lambat pada 2015 nanti," ujar Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar, beberapa waktu lalu.
Hingga semester pertama 2011, Citilink berhasil mengangkut 730 ribu penumpang dengan omzet sekitar 219 miliar rupiah. "HIngga akhir tahin kami harap bisa mencapai dua juta penumpang,” kata Elisa. Selanjutnya akan terus bertambah menjadi 3,7 juta penumpang pada 2012. Sementara di 2015 akan menjadi 8,3 juta penumpang yang dilayani dengan 30 pesawat. “Dengan demikian dalam waktu empat tahun mendatang, Citilink akan berkontribusi 30 persen terhadap total omzet Garuda Indonesia,” katanya.
No comments:
Post a Comment