Otoritas pengelola bandara yakni Angkasa Pura I dan II berambisi
menjadikan bandara-bandara di Indonesia masuk dalam jajaran 100 bandara
terbaik dunia. Namun, bukan hal mudah mewujudkan mimpi tersebut.
Direktur Angkasa Pura II Tri Sunoko menyebutkan, ada dua bandara di Indonesia yang bakal dijagokan masuk jajaran bandara-bandara terbaik dunia. "Bandara Soekarno hatta dan Kuala Namu, Medan," ujar Tri kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).
Namun, pihaknya mengaku memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan jika bandara di Indonesia ingin masuk jajaran yang terbaik dunia. "Tidak sekadar bangunan, tapi juga SDM, sistem dan operasi, serta prosedur, dan aspek lingkungan sosial," kata Tri.
Dia mengatakan, survei Skytrax memiliki 39 item penilaian kepuasan konsumen. "Dari 39 item tersebut, mengerucut pada 3 aspek utama yakni keamanan, keselamatan dan pelayanan," jelasnya.
Menurutnya, ketiga aspek utama tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain. ada standar penilaian internasional yang harus dipenuhi untuk bisa sejajar dengan bandara-bandara terbaik dunia.
Dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP), AP II memiliki beberapa pekerjaan rumah. Mulai dari penyediaan fasilitas yang memadai, penerapan standar operasional prosedur (SOP), hingga pembenahan lingkungan. Sebab, salah satu yang ikut menentukan kenyamanan penumpang di bandara adalah lingkungan sekitar.
"Di luar negeri itu sangat menentukan. Dalam RJPP, kita sedang transformasi di segala aspek," tegasnya.
Sebelumnya, Skytrax baru melansir daftar 100 bandara terbaik dunia. Hanya tiga bandara di Asia Tenggara yang masuk dalam daftar 100 bandara terbaik dunia. Namun, tidak ada satu pun bandara di Indonesia yang masuk dalam jajaran terbaik dunia.
http://www.merdeka.com/uang/dua-bandara-di-indonesia-dijagokan-masuk-jajaran-terbaik-dunia.html
Direktur Angkasa Pura II Tri Sunoko menyebutkan, ada dua bandara di Indonesia yang bakal dijagokan masuk jajaran bandara-bandara terbaik dunia. "Bandara Soekarno hatta dan Kuala Namu, Medan," ujar Tri kepada merdeka.com, Sabtu (13/4).
Namun, pihaknya mengaku memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan jika bandara di Indonesia ingin masuk jajaran yang terbaik dunia. "Tidak sekadar bangunan, tapi juga SDM, sistem dan operasi, serta prosedur, dan aspek lingkungan sosial," kata Tri.
Dia mengatakan, survei Skytrax memiliki 39 item penilaian kepuasan konsumen. "Dari 39 item tersebut, mengerucut pada 3 aspek utama yakni keamanan, keselamatan dan pelayanan," jelasnya.
Menurutnya, ketiga aspek utama tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain. ada standar penilaian internasional yang harus dipenuhi untuk bisa sejajar dengan bandara-bandara terbaik dunia.
Dalam rencana jangka panjang perusahaan (RJPP), AP II memiliki beberapa pekerjaan rumah. Mulai dari penyediaan fasilitas yang memadai, penerapan standar operasional prosedur (SOP), hingga pembenahan lingkungan. Sebab, salah satu yang ikut menentukan kenyamanan penumpang di bandara adalah lingkungan sekitar.
"Di luar negeri itu sangat menentukan. Dalam RJPP, kita sedang transformasi di segala aspek," tegasnya.
Sebelumnya, Skytrax baru melansir daftar 100 bandara terbaik dunia. Hanya tiga bandara di Asia Tenggara yang masuk dalam daftar 100 bandara terbaik dunia. Namun, tidak ada satu pun bandara di Indonesia yang masuk dalam jajaran terbaik dunia.
http://www.merdeka.com/uang/dua-bandara-di-indonesia-dijagokan-masuk-jajaran-terbaik-dunia.html
No comments:
Post a Comment