Predikat bandara terbaik di dunia tahun ini disematkan untuk Bandara
Changi, Singapura. Di antara 100 bandara terbaik di dunia, hanya tiga
bandara yang berasal dari Asia Tenggara yang diberi label terbaik di
dunia.
Selain Changi, terdapat dua bandara lain yang berada di Asia Tenggara yang masuk jajaran terbaik dunia. Yakni Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia dan Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand.
Indonesia memiliki ratusan bandara, namun tidak ada satu pun yang masuk dalam jajaran terbaik dunia. Padahal, bisnis sektor penerbangan di Indonesia tengah menanjak. Kondisi tersebut jelas kontra produktif.
Kegagalan bandara Indonesia masuk jajaran terbaik dunia tidak lepas dari beberapa faktor. Berikut faktor penghambat yang membuat bandara di Indonesia tak masuk jajaran terbaik dunia.
Selain Changi, terdapat dua bandara lain yang berada di Asia Tenggara yang masuk jajaran terbaik dunia. Yakni Bandara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia dan Bandara Internasional Suvarnabhumi, Thailand.
Indonesia memiliki ratusan bandara, namun tidak ada satu pun yang masuk dalam jajaran terbaik dunia. Padahal, bisnis sektor penerbangan di Indonesia tengah menanjak. Kondisi tersebut jelas kontra produktif.
Kegagalan bandara Indonesia masuk jajaran terbaik dunia tidak lepas dari beberapa faktor. Berikut faktor penghambat yang membuat bandara di Indonesia tak masuk jajaran terbaik dunia.
1. Kapasitas penumpang
Pura II menambah infrastruktur pada akhir 2014 akan mubazir karena
tidak bisa mengikuti perkembangan orang yang diprediksi lalu-lalang di
bandara itu.
"Bandara kita semuanya overload, Soekarno-Hatta itu seharusnya melayani 22 juta penumpang per tahun, tapi tahun lalu saja sudah 53,6 juta orang. Dua tahun lagi penumpang yang lewat Soekarno-Hatta sudah 60 juta lebih. Sedangkan proyeksi (Angkasa Pura II) setelah diekspansi kapasitasnya menjadi 60 juta, begitu selesai (renovasi) kita sudah overload lagi," ujar pengamat penerbangan Alvin Lie.
"Bandara kita semuanya overload, Soekarno-Hatta itu seharusnya melayani 22 juta penumpang per tahun, tapi tahun lalu saja sudah 53,6 juta orang. Dua tahun lagi penumpang yang lewat Soekarno-Hatta sudah 60 juta lebih. Sedangkan proyeksi (Angkasa Pura II) setelah diekspansi kapasitasnya menjadi 60 juta, begitu selesai (renovasi) kita sudah overload lagi," ujar pengamat penerbangan Alvin Lie.
2. Kenyamanan
Bandara di Indonesia gagal masuk jajaran terbaik dunia lantaran tidak
memenuhi faktor kenyamanan. Bisa disebut, bandara yang ada di dalam
negeri tidak memberikan rasa nyaman kepada penumpang dan pelaku bisnis
penerbangan.
Indikatornya adalah kapasitas pengatur lalu lintas udara, lama pesawat antre terbang, serta antrean penumpang masuk ke area bandara.
"Bandara yang baik itu melayani kepentingan penumpang, kepentingan penerbang termasuk waktu antre, karena itu semua terkait keselamatan penerbangan," kata pengamat penerbangan Alvin Lie.
Indikatornya adalah kapasitas pengatur lalu lintas udara, lama pesawat antre terbang, serta antrean penumpang masuk ke area bandara.
"Bandara yang baik itu melayani kepentingan penumpang, kepentingan penerbang termasuk waktu antre, karena itu semua terkait keselamatan penerbangan," kata pengamat penerbangan Alvin Lie.
3. Pengelolaan lingkungan
Skytrax menobatkan Bandara Changi, Singapura sebagai yang paling top
sejagat karena alasan ramah lingkungan dan efisien dalam hal energi.
Terminal 3 bandara negeri pulau itu bahkan menerapkan sumber energi dari
sinar matahari.
Faktor ini adalah salah satu yang tidak bisa dipenuhi oleh bandara-bandara yang ada di Indonesia.
Faktor ini adalah salah satu yang tidak bisa dipenuhi oleh bandara-bandara yang ada di Indonesia.
4. Fasilitas
Faktor lain yang membuat bandara di Indonesia belum laik masuk
jajaran terbaik dunia adalah dari sisi fasilitas. Tengok saja fasilitas
yang ada di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Salah satunya adalah
fasilitas kamar mandi yang kotor dan kerap dikeluhkan oleh penumpang.
Selain kamar mandi, lantai bandara juga pernah menjadi catatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Bahkan, Dahlan sampai harus membersihkan sendiri lantai bandara Soekarno Hatta yang kotor.
Selain kamar mandi, lantai bandara juga pernah menjadi catatan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan. Bahkan, Dahlan sampai harus membersihkan sendiri lantai bandara Soekarno Hatta yang kotor.
5. Semrawut
Faktor lain yang membuat bandara Indonesia tak masuk daftar bandara
terbaik dunia adalah semrawut. Direktur Angkasa Pura II Tri Sunoko tidak
segan menyebut bahwa bandara di Indonesia semrawut.
Tengok saja bandara Internasional Soekarno Hatta. Bandara ini terlalu banyak taksi, sehingga terlihat semrawut. "Ini yang perlu ditata lagi," kata Tri.
Tengok saja bandara Internasional Soekarno Hatta. Bandara ini terlalu banyak taksi, sehingga terlihat semrawut. "Ini yang perlu ditata lagi," kata Tri.
http://www.merdeka.com/uang/5-penghambat-bandara-indonesia-tak-masuk-jajaran-terbaik-dunia.html
No comments:
Post a Comment