Jakarta - Ekspansi perusahaan penerbangan Indonesia
rupanya meningkatkan impor pesawat dari Perancis hingga 7.877 persen
pada bulan Mei 2012 ini.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), seperti dikutip detikFinance, Minggu (8/7/2012) impor kapal terbang dan bagiannya dari Perancis pada bulan Mei 2012 meningkat 7.877 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai impor tersebut meningkat dari US$ 909 ribu pada bulan April menjadi US$ 72,5 juta. Dengan demikian, total impor kapal terbang dari negeri tersebut dalam 5 bulan terakhir tahun ini mencapai US$ 187,7 juta.
Namun, peningkatan impor kapal terbang dari Perancis ini tidak diikuti dengan peningkatan impor dari negara pengekspor kapal terbang lainnya seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman.
Pada bulan Mei ini, impor kapal terbang dari AS mengalami penurunan 12,37 persen dari US$ 315,9 juta pada bulan April turun menjadi US$ 276,8 juta. Dengan demikian, total impor kapal terbang dari negara Paman Sam ini dalam 5 bulan di tahun ini mencapai US$ 1,4 miliar.
Hal serupa juga terjadi dengan impor kapal terbang asal Inggris yang menurun 78,07 persen dari US$ 7,6 juta pada bulan April 2012 menjadi US$ 1,7 pada bulan Mei 2012. Penurunan ini menyebabkan total impor asal negara Ratu Elizabeth itu menjadi US$ 20 juta.
Begitu juga dengan impor kapal terbang dari Jerman yang menurun 92,38 persen dari US$ 47 juta pada bulan April menjadi US$ 3,6 juta pada bulan Mei. Dengan demikian, total impor kapal terbang dari negara tersebut sebesar US$ 51 juta.
Seperti diketahui, Garuda Indonesia paling gencar membeli pesawat pabrikan Perancis. Salah satunya jenis Airbus dan ATR.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), seperti dikutip detikFinance, Minggu (8/7/2012) impor kapal terbang dan bagiannya dari Perancis pada bulan Mei 2012 meningkat 7.877 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Nilai impor tersebut meningkat dari US$ 909 ribu pada bulan April menjadi US$ 72,5 juta. Dengan demikian, total impor kapal terbang dari negeri tersebut dalam 5 bulan terakhir tahun ini mencapai US$ 187,7 juta.
Namun, peningkatan impor kapal terbang dari Perancis ini tidak diikuti dengan peningkatan impor dari negara pengekspor kapal terbang lainnya seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman.
Pada bulan Mei ini, impor kapal terbang dari AS mengalami penurunan 12,37 persen dari US$ 315,9 juta pada bulan April turun menjadi US$ 276,8 juta. Dengan demikian, total impor kapal terbang dari negara Paman Sam ini dalam 5 bulan di tahun ini mencapai US$ 1,4 miliar.
Hal serupa juga terjadi dengan impor kapal terbang asal Inggris yang menurun 78,07 persen dari US$ 7,6 juta pada bulan April 2012 menjadi US$ 1,7 pada bulan Mei 2012. Penurunan ini menyebabkan total impor asal negara Ratu Elizabeth itu menjadi US$ 20 juta.
Begitu juga dengan impor kapal terbang dari Jerman yang menurun 92,38 persen dari US$ 47 juta pada bulan April menjadi US$ 3,6 juta pada bulan Mei. Dengan demikian, total impor kapal terbang dari negara tersebut sebesar US$ 51 juta.
Seperti diketahui, Garuda Indonesia paling gencar membeli pesawat pabrikan Perancis. Salah satunya jenis Airbus dan ATR.
No comments:
Post a Comment