JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam paparan di acara
konferensi dan pameran infrastruktur yang berlangsung di Balai Sidang
Jakarta, Kamis (30/8/3012) siang, Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Utara
Riadil Akhir Lubis menawarkan kepada para investor untuk ikut serta
membangun Bandara Kualanamu tahap kedua. Pembangunan tahap pertama
sendiri diharapkan sudah selesai awal tahun 2013.
"Kita mengundang investor untuk (pembangunan) tahap kedua nantinya setelah mencapai kapasitas 16 juta penumpang. Bisa saja 3-4 tahun lagi," terang Riadil dalam paparan di acara Asia Pacific Ministers&Regional Govenors Conference on Sustainable and Inclusive Infrastructure Development, dan Indonesia International Infrastructure Conference&Exhibition 2012.
Dijelaskan dia, Bandara Kualanamu kini masih dalam pembangunan. Diharapkan pada Maret tahun 2013, bandara yang merupakan bandara internasional terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta ini bisa beroperasi.
Pada pembangunan tahap pertama, bandara dirancang untuk melayani sebanyak 8 juta penumpang per tahun. Jumlah ini sebanding dengan jumlah penumpang yang dilayani Bandara Polonia sekarang ini yaitu sekitar 7 juta penumpang. "Polonia saat ini, itu kapasitasnya (sebenarnya) diperuntukkan 900.000 penumpang tapi sekarang (realisasi sampai) 7 juta penumpang. Bayangkan Polonia itu seperti bandara kampung, pasar malam," terang Riadil.
Ke depan, Bandara Kualanamu akan terus dikembangkan. Ada tahapan pembangunan yang sudah direncanakan. Dalam paparan, ia mengatakan, investor akan diundang untuk pembangunan tahap kedua. "Investasinya luar biasa sampai mencapai Rp 5 triliun," tandas dia.
Bandara Kualanamu adalah bandara baru yang dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia di Kota Medan yang telah cukup lama mengalami kelebihan beban pelayanan (over capacity).
Bandara Kualanamu yang terletak di atas lahan seluas 1.365 hektar di Kabupaten Deli Serdang, disiapkan untuk melayani hingga 8,1 juta penumpang per tahun. PT Angkasa Pura II (Persero) pun telah secara resmi mendaulat Bandara International Incheon, Korea Selatan, sebagai "Sister Airport" Bandara Kualanamu. Penandatanganan perjanjian kerja sama itu dilakukan oleh pihak AP II dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC), di Jakarta, pada bulan Juni lalu.
"Kita mengundang investor untuk (pembangunan) tahap kedua nantinya setelah mencapai kapasitas 16 juta penumpang. Bisa saja 3-4 tahun lagi," terang Riadil dalam paparan di acara Asia Pacific Ministers&Regional Govenors Conference on Sustainable and Inclusive Infrastructure Development, dan Indonesia International Infrastructure Conference&Exhibition 2012.
Dijelaskan dia, Bandara Kualanamu kini masih dalam pembangunan. Diharapkan pada Maret tahun 2013, bandara yang merupakan bandara internasional terbesar kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta ini bisa beroperasi.
Pada pembangunan tahap pertama, bandara dirancang untuk melayani sebanyak 8 juta penumpang per tahun. Jumlah ini sebanding dengan jumlah penumpang yang dilayani Bandara Polonia sekarang ini yaitu sekitar 7 juta penumpang. "Polonia saat ini, itu kapasitasnya (sebenarnya) diperuntukkan 900.000 penumpang tapi sekarang (realisasi sampai) 7 juta penumpang. Bayangkan Polonia itu seperti bandara kampung, pasar malam," terang Riadil.
Ke depan, Bandara Kualanamu akan terus dikembangkan. Ada tahapan pembangunan yang sudah direncanakan. Dalam paparan, ia mengatakan, investor akan diundang untuk pembangunan tahap kedua. "Investasinya luar biasa sampai mencapai Rp 5 triliun," tandas dia.
Bandara Kualanamu adalah bandara baru yang dibangun untuk menggantikan Bandara Polonia di Kota Medan yang telah cukup lama mengalami kelebihan beban pelayanan (over capacity).
Bandara Kualanamu yang terletak di atas lahan seluas 1.365 hektar di Kabupaten Deli Serdang, disiapkan untuk melayani hingga 8,1 juta penumpang per tahun. PT Angkasa Pura II (Persero) pun telah secara resmi mendaulat Bandara International Incheon, Korea Selatan, sebagai "Sister Airport" Bandara Kualanamu. Penandatanganan perjanjian kerja sama itu dilakukan oleh pihak AP II dengan Incheon International Airport Corporation (IIAC), di Jakarta, pada bulan Juni lalu.
No comments:
Post a Comment