JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan
melakukan inspeksi mendadak di Stasiun Kereta Api Medan Besar, Sumatera
Utara. Hasil inspeksinya, Dahlan menilai stasiun tersebut adalah stasiun
terbaik di Indonesia.
"Stasiun kereta api di Medan mungkin yang terbaik di Indonesia, terutama jika sudah selesai finishingnya," kata Dahlan saat mengunjungi Stasiun Kereta Api Medan Besar, Sumatera Utara, Sabtu (12/1/2013).
Dalam inspeksi tersebut, Dahlan juga mencoba penerapan tiket elektronik saat masuk ke stasiun. Dahlan melihat pelayanan tiketnya sangat cepat, bahkan sudah seperti di Beijing saja. Maklum, saat menjadi bos Jawa Pos dulu, Dahlan juga pernah belajar bahasa Mandarin dan pergi ke Beijing dan daratan China lainnya untuk studi banding dan liburan. Sehingga Dahlan sangat paham dengan seluk beluk daratan China. Dahlan juga memiliki pengalaman lucu saat mencoba tiket elektronik tersebut.
"Pengalaman saya tadi saat beli tiket jam lima, namun tiket saya tertolak oleh sistem. Saya bingung. Ternyata saya yang salah. Karena naik keretanya jam 6. Ini bagus sekali untuk mendisiplinkan penumpang agar tepat waktu dan jadwal," ujarnya.
Namun menurut Dahlan, jika kereta api ini belum selesai Maret 2013, Dahlan menginginkan jangan ada pemaksakan untuk diselesaikan. "Tapi harus diselesaikan dulu dengan baik, agar maksimal hasilnya. Kereta api mampu mengangkut 3.000 penumpang, mungkin sisanya harus ada jalan keluarnya," katanya.
"Stasiun kereta api di Medan mungkin yang terbaik di Indonesia, terutama jika sudah selesai finishingnya," kata Dahlan saat mengunjungi Stasiun Kereta Api Medan Besar, Sumatera Utara, Sabtu (12/1/2013).
Dalam inspeksi tersebut, Dahlan juga mencoba penerapan tiket elektronik saat masuk ke stasiun. Dahlan melihat pelayanan tiketnya sangat cepat, bahkan sudah seperti di Beijing saja. Maklum, saat menjadi bos Jawa Pos dulu, Dahlan juga pernah belajar bahasa Mandarin dan pergi ke Beijing dan daratan China lainnya untuk studi banding dan liburan. Sehingga Dahlan sangat paham dengan seluk beluk daratan China. Dahlan juga memiliki pengalaman lucu saat mencoba tiket elektronik tersebut.
"Pengalaman saya tadi saat beli tiket jam lima, namun tiket saya tertolak oleh sistem. Saya bingung. Ternyata saya yang salah. Karena naik keretanya jam 6. Ini bagus sekali untuk mendisiplinkan penumpang agar tepat waktu dan jadwal," ujarnya.
Namun menurut Dahlan, jika kereta api ini belum selesai Maret 2013, Dahlan menginginkan jangan ada pemaksakan untuk diselesaikan. "Tapi harus diselesaikan dulu dengan baik, agar maksimal hasilnya. Kereta api mampu mengangkut 3.000 penumpang, mungkin sisanya harus ada jalan keluarnya," katanya.
No comments:
Post a Comment