Metrotvnews.com, Denpasar: Bupati Buleleng Putu Agus
Suradnyana saat ditemui di Denpasar, Kamis (10/1), menjelaskan, maskapai
AirAsia tertarik menanamkan investasi untuk membangun bandara
internasional di Kabupaten Buleleng, Bali.
AirAsia berkomitmen investasi di Buleleng guna mendukung aktivitas penerbangannya. Menurutnya, belum lama ini, pihak Air Asia menyatakan keinginan mereka membangun bandara internasional dengan sejumlah persyaratan yang ditawarkan. "Di antara persyaratan itu, pihak AirAsia meminta disiapkan lahan untuk pembangunan hangar atau areal parkir untuk 50 pesawat milik maskapai negeri jiran Malaysia itu," ujarnya.
Tujuannya, dengan dukungan prasarana tersebut, nantinya semua penerbangan maskapai dengan tarif super murah ke semua rute internasional itu, bisa berangkat dari bandara di Buleleng. "Bisa jadi, dari sisi keuntungan akan banyak didapat oleh masyarakat Buleleng jika investor negeri tetangga itu diberikan mengelola atau membangun bandara. Tetapi saya tegaskan, di sini kita lebih mengedepankan untuk kepentingan nasionalisme. Itu jauh lebih penting dari keuntungan semata," tegas Agus.
Agus mengaku, pihaknya justru lebih mendorong BUMN Angkasa Pura I untuk berperan lebih besar dalam mewujudkan pembangunan bandara di Bali Utara itu. "Minggu lalu saya sudah bertemu dengan Presiden Komisaris Angkasa Pura dan Pak Jero Wacik (Menteri ESDM) membahas rencana pembangunan bandara di Buleleng," kata Agus yang juga dikenal pengusaha properti itu.
Dorongan dari masyarakat Buleleng dan berbagai komponen masyarakat Bali lain, kata dia, cukup memberi semangat pihak AP I untuk bisa segera mewujudkan pembangunan bandara.
Sejauh ini, lokasi untuk bandara yang akan dibangun belum ada keputusan final dan masih dalam proses studi kelayakan. Meskipun sebelumnya wacana berkembang pemerintah sudah menyiapkan lahan di wilayah timur Buleleng.
"Lokasi masih dalam kajian, sesuai kelayakan akan tidak mudah menentukan lokasi bandara, sebab ini menyangkut berbagai aspek seperti keselamatan dan aspek sosialnya," tegas dia. Demikian juga, terkait pihak mana saja dan bagaimana struktur permodalan dalam membangun bandara, sejauh ini masih dalam pembicaraan intensif pihak-pihak terkait.
AirAsia berkomitmen investasi di Buleleng guna mendukung aktivitas penerbangannya. Menurutnya, belum lama ini, pihak Air Asia menyatakan keinginan mereka membangun bandara internasional dengan sejumlah persyaratan yang ditawarkan. "Di antara persyaratan itu, pihak AirAsia meminta disiapkan lahan untuk pembangunan hangar atau areal parkir untuk 50 pesawat milik maskapai negeri jiran Malaysia itu," ujarnya.
Tujuannya, dengan dukungan prasarana tersebut, nantinya semua penerbangan maskapai dengan tarif super murah ke semua rute internasional itu, bisa berangkat dari bandara di Buleleng. "Bisa jadi, dari sisi keuntungan akan banyak didapat oleh masyarakat Buleleng jika investor negeri tetangga itu diberikan mengelola atau membangun bandara. Tetapi saya tegaskan, di sini kita lebih mengedepankan untuk kepentingan nasionalisme. Itu jauh lebih penting dari keuntungan semata," tegas Agus.
Agus mengaku, pihaknya justru lebih mendorong BUMN Angkasa Pura I untuk berperan lebih besar dalam mewujudkan pembangunan bandara di Bali Utara itu. "Minggu lalu saya sudah bertemu dengan Presiden Komisaris Angkasa Pura dan Pak Jero Wacik (Menteri ESDM) membahas rencana pembangunan bandara di Buleleng," kata Agus yang juga dikenal pengusaha properti itu.
Dorongan dari masyarakat Buleleng dan berbagai komponen masyarakat Bali lain, kata dia, cukup memberi semangat pihak AP I untuk bisa segera mewujudkan pembangunan bandara.
Sejauh ini, lokasi untuk bandara yang akan dibangun belum ada keputusan final dan masih dalam proses studi kelayakan. Meskipun sebelumnya wacana berkembang pemerintah sudah menyiapkan lahan di wilayah timur Buleleng.
"Lokasi masih dalam kajian, sesuai kelayakan akan tidak mudah menentukan lokasi bandara, sebab ini menyangkut berbagai aspek seperti keselamatan dan aspek sosialnya," tegas dia. Demikian juga, terkait pihak mana saja dan bagaimana struktur permodalan dalam membangun bandara, sejauh ini masih dalam pembicaraan intensif pihak-pihak terkait.
No comments:
Post a Comment