Jakarta (ANTARA
News) - PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan Airbus Military mengembangkan
kerja sama produksi pesawat militer Casa 212 (C212) dengan membuat
versi upgrade yang dinamai NC212.
Kesepakatan kedua belah pihak tersebut dikukuhkan dalam penandatanganan nota kesepahaman pada acara pameran Indo Defence 2012 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Kamis.
"Selama ini PTDI hanya membeli lisensi dari Airbus Military, maka kemudian muncul ide untuk mengubah status dari pemberi-penerima lisensi menjadi rekan bisnis bersama," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso.
Porsi kerja sama tersebut dibagi dua rata antara PTDI dan Airbus Military, baik dalam hal produksi, pemasaran maupun keuntungan.
Pesawat NC212 akan memiliki sistem navigasi dan interior yang baru. Dengan dilengkapi interior sipil yang baru, NC212 akan mampu menampung lebih banyak penumpang yaitu 28 orang, sementara pendahulunya mampu memuat 25 orang.
Seluruh pengerjaan produksi pesawat NC212 akan dilakukan di pabrik PTDI Bandung, sedangkan penjualannya dilaksanakan oleh kedua belah pihak, Bandung dan Spanyol.
"Kalau untuk pasar yang dekat dengan Indonesia, misalnya kawasan Asia Tenggara, maka PTDI yang akan melayani. Demikian juga kalau pembelinya lebih dekat dengan kawasan Amerika dan Eropa, maka Airbus Military yang menjual," jelas Budi.
Sejak setahun terakhir, kedua perusahaan manufaktur pesawat tersebut telah menempatkan tim kerja sama di pabrik PTDI.
Sejumlah karyawan Airbus Military bekerja di lokasi kerja PTDI, dalam lingkup industrial dan komersial.
Sementaraa itu, Senior Wakil Presiden Komersil Airbus Military untuk kawasan Asia, Ignacio Alonso, mengatakan kerja sama tersebut dilakukan karena tuntutan pelanggan yang semakin tinggi.
"Karena pangsa pasar kami yang semakin luas serta adanya keinginan para pelanggan, maka kami memutuskan untuk membuat kerja sama perdana dengan mengembangkan NC212 ini," kata Alonso.
Airbus Military adalah satu-satunya produsen pesawat militer dan sipil yang membuat, mengembangkan dan menjual rangkaian pesawat komprehensif dan berkapasitas muatan tiga hingga 4,5 ton.
Sebagai anak perusahaan Airbus, Airbus Military memproduksi produk pesawat militer, pesawat tanker, dan pesawat transportasi militer lain yang merupakan turunan dari pesawat angkut sipil Airbus.
Sejumlah produk pesawat militer Airbus Military adalah C295, CN235 dan C212.
Kesepakatan kedua belah pihak tersebut dikukuhkan dalam penandatanganan nota kesepahaman pada acara pameran Indo Defence 2012 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Kamis.
"Selama ini PTDI hanya membeli lisensi dari Airbus Military, maka kemudian muncul ide untuk mengubah status dari pemberi-penerima lisensi menjadi rekan bisnis bersama," kata Direktur Utama PTDI Budi Santoso.
Porsi kerja sama tersebut dibagi dua rata antara PTDI dan Airbus Military, baik dalam hal produksi, pemasaran maupun keuntungan.
Pesawat NC212 akan memiliki sistem navigasi dan interior yang baru. Dengan dilengkapi interior sipil yang baru, NC212 akan mampu menampung lebih banyak penumpang yaitu 28 orang, sementara pendahulunya mampu memuat 25 orang.
Seluruh pengerjaan produksi pesawat NC212 akan dilakukan di pabrik PTDI Bandung, sedangkan penjualannya dilaksanakan oleh kedua belah pihak, Bandung dan Spanyol.
"Kalau untuk pasar yang dekat dengan Indonesia, misalnya kawasan Asia Tenggara, maka PTDI yang akan melayani. Demikian juga kalau pembelinya lebih dekat dengan kawasan Amerika dan Eropa, maka Airbus Military yang menjual," jelas Budi.
Sejak setahun terakhir, kedua perusahaan manufaktur pesawat tersebut telah menempatkan tim kerja sama di pabrik PTDI.
Sejumlah karyawan Airbus Military bekerja di lokasi kerja PTDI, dalam lingkup industrial dan komersial.
Sementaraa itu, Senior Wakil Presiden Komersil Airbus Military untuk kawasan Asia, Ignacio Alonso, mengatakan kerja sama tersebut dilakukan karena tuntutan pelanggan yang semakin tinggi.
"Karena pangsa pasar kami yang semakin luas serta adanya keinginan para pelanggan, maka kami memutuskan untuk membuat kerja sama perdana dengan mengembangkan NC212 ini," kata Alonso.
Airbus Military adalah satu-satunya produsen pesawat militer dan sipil yang membuat, mengembangkan dan menjual rangkaian pesawat komprehensif dan berkapasitas muatan tiga hingga 4,5 ton.
Sebagai anak perusahaan Airbus, Airbus Military memproduksi produk pesawat militer, pesawat tanker, dan pesawat transportasi militer lain yang merupakan turunan dari pesawat angkut sipil Airbus.
Sejumlah produk pesawat militer Airbus Military adalah C295, CN235 dan C212.
No comments:
Post a Comment