Jakarta (ANTARA
News) - Pesawat NC 212 yang merupakan produksi PT Dirgantara Indonesia
dan Airbus Military ditargetkan bisa menguasai 30 persen pasar pesawat
kecil di dunia.
"Dengan teknologi terbaru, kami yakin NC 212 bisa menguasai 30 persen pasar untuk kelas pesawat kecil," kata Senior VP Komersil Strategi Airbus Military untuk kawasan Asia, Ignacio Alonso dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
"Saat ini total pasar pesawat kecil sekitar 400-500 unit di dunia," tambahnya.
Dia yakin target tersebut bisa terpenuhi, terlebih lagi dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan PTDI mulai dari produksi sampai pemasaran. Keseluruhan Produksi NC 212 akan dilakukan di Bandung, dan direncanakan rampung dalam 2 tahun ke depan.
Untuk pemasarannya, Airbus yang berkedudukan di Spanyol bertugas memasarkan pesawat berkapasitas 28 penumpang itu ke negara-negara di Amerika Selatan dan sekitarnya. Sedangkan PTDI punya kewajiban untuk meraih pasar Asia Pasifik.
"Kita juga yakin pada pasar Amerika Utara, intinya pesawat ini diperuntukkan untuk negara dengan kondisi geografis sulit," kata Ignacio.
Pesawat yang bisa digunakan untuk sipil dan militer kelas kecil tersebut merupakan upgrade dari pesawat sebelumnya yaitu C212. Rencananya, NC212 tersebut akan memiliki kelebihan dengan dilengkapi avionik digital dan sistem autopilot terkini.
"Dengan teknologi terbaru, kami yakin NC 212 bisa menguasai 30 persen pasar untuk kelas pesawat kecil," kata Senior VP Komersil Strategi Airbus Military untuk kawasan Asia, Ignacio Alonso dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.
"Saat ini total pasar pesawat kecil sekitar 400-500 unit di dunia," tambahnya.
Dia yakin target tersebut bisa terpenuhi, terlebih lagi dengan adanya kerjasama yang dilakukan dengan PTDI mulai dari produksi sampai pemasaran. Keseluruhan Produksi NC 212 akan dilakukan di Bandung, dan direncanakan rampung dalam 2 tahun ke depan.
Untuk pemasarannya, Airbus yang berkedudukan di Spanyol bertugas memasarkan pesawat berkapasitas 28 penumpang itu ke negara-negara di Amerika Selatan dan sekitarnya. Sedangkan PTDI punya kewajiban untuk meraih pasar Asia Pasifik.
"Kita juga yakin pada pasar Amerika Utara, intinya pesawat ini diperuntukkan untuk negara dengan kondisi geografis sulit," kata Ignacio.
Pesawat yang bisa digunakan untuk sipil dan militer kelas kecil tersebut merupakan upgrade dari pesawat sebelumnya yaitu C212. Rencananya, NC212 tersebut akan memiliki kelebihan dengan dilengkapi avionik digital dan sistem autopilot terkini.
No comments:
Post a Comment