MEDAN | DNA - Untuk mengetahui proses pembangunan Bandara Kuala Namu
berikut infrastuktur pendukugnya, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(FKPD) Sumatera Utara dipimpin Pelaksana tugas Gubernur Sumatera Utara
H Gatot Pujo Nugroho, ST melakukan peninjauan lapangan.
Selain meninjau kondisi bandara, FKPD Sumatera Utara bersama FKPD Kabupaten Deliserdang juga menggelar dialog dengan warga yang lahannya masih menjadi kendala utama pembangunan jalan arteri. Gatot optimistis dengan partisipasi warga, Bandara pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan moda kereta api ini akan beroperasi tepat waktu Maret. 2013.
Sebelum meninjau Bandara Kuala Namu, Gatot bersama rombongan FKPD melakukan dialog dengan warga Dalu 10 dan Desa Telaga Sari, Kabupaten Deliserdang yang tanahnya masih terkendala proses ganti ruginya.
Akibat kondisi ini, jalan arteri non tol Sepanjang 13,5 kilometer yang harusnya sudah selesai terkendala pembangunannya. Hingga kemarin, pengerjaan jalan non tol yang dibangun dari Simpang Kayu Besar Tanjung Morawa ini masih rampung 83,5 persen atau sekitar 11,27 kilometer.
Kepada warga yang masih mempertahankan tanahnya, Gatot mengimbau agar mereka ikut berpartisipasi menuntaskan proyek bandara internasional tersebut.
" Satu diantaranya yang harus kita selesaikan adalah akses menuju Bandara Kuala Namu itu adalah jalan arteri non tol. Idealnya adalah 4 lajur dua arah tetapi karena masalah pembebasan lahan maka saat ber operasi Maret 2013 kita terpaksa mengoperasikan dua lajur dua arah. Dan untuk maksud inilah, kami meminta warga yang masih menempati lahan jalan arteri itu kami harap punya kesadaran mendukung program ini," ajak Gatot.
Kepada warga, Gatot menjelaskan Bandara Kuala Namu akan menjadi bandara tercanggih di Indonesia dan kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Selain moda kereta api, Kabupaten Batubara sudah menyatakan minatnya membuka akses hubungan dari jalur laut.
"Bisa dibayangkan, jika benar-benar beroperasi warga Kabupaten Deli Serdang juga yang akan menikmati dampak kemajuannya. Karena itu mari sama-sama kita wujudkan bandara ini beroperasi tepat waktu dan tanpa kendala,” tegas Gatot.
Pemerintah Pusat sendiri, dalam rapat terakhir dengan kementerian lintas sektor dengan tuan rumah Kementerian PU dan Kemeterian Perhubungan menegaskan akan tetap mengoperasikan bandara ini pada Maret 2013.
Dalam rapat FKPD Provinsi Sumatera Utara 14 Agustus 2012 lalu, diprediksikan sisa jalan non tol sepanjang 2,23 kilometer akan tuntas paling lama bulan November 2012. Penyelesaian itu terdiri dari pengerjaan 12 titik yang terlampir wajib dituntaskan P2T paling lambat pertengahan September 2012. Sementara sisanya dapat diselesaikan November 2012.
Saat itu Gatot menuturkan, pada umumnya semua hambatan pembangunan jalan arteri ini dapat diatasi. Terkecuali pembebasan lahan HGU yang sudah diganti rugi pada PTPN II tahun 2009 dan 2012 lalu. Dimana di atas lahan tersebut masih ada bangunan milik masyarakat sebanyak 107 KK yang minta ganti rugi tanah dan bangunan.(sam/mdn)
Selain meninjau kondisi bandara, FKPD Sumatera Utara bersama FKPD Kabupaten Deliserdang juga menggelar dialog dengan warga yang lahannya masih menjadi kendala utama pembangunan jalan arteri. Gatot optimistis dengan partisipasi warga, Bandara pertama di Indonesia yang terintegrasi dengan moda kereta api ini akan beroperasi tepat waktu Maret. 2013.
Sebelum meninjau Bandara Kuala Namu, Gatot bersama rombongan FKPD melakukan dialog dengan warga Dalu 10 dan Desa Telaga Sari, Kabupaten Deliserdang yang tanahnya masih terkendala proses ganti ruginya.
Akibat kondisi ini, jalan arteri non tol Sepanjang 13,5 kilometer yang harusnya sudah selesai terkendala pembangunannya. Hingga kemarin, pengerjaan jalan non tol yang dibangun dari Simpang Kayu Besar Tanjung Morawa ini masih rampung 83,5 persen atau sekitar 11,27 kilometer.
Kepada warga yang masih mempertahankan tanahnya, Gatot mengimbau agar mereka ikut berpartisipasi menuntaskan proyek bandara internasional tersebut.
" Satu diantaranya yang harus kita selesaikan adalah akses menuju Bandara Kuala Namu itu adalah jalan arteri non tol. Idealnya adalah 4 lajur dua arah tetapi karena masalah pembebasan lahan maka saat ber operasi Maret 2013 kita terpaksa mengoperasikan dua lajur dua arah. Dan untuk maksud inilah, kami meminta warga yang masih menempati lahan jalan arteri itu kami harap punya kesadaran mendukung program ini," ajak Gatot.
Kepada warga, Gatot menjelaskan Bandara Kuala Namu akan menjadi bandara tercanggih di Indonesia dan kedua terbesar di Indonesia setelah Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Selain moda kereta api, Kabupaten Batubara sudah menyatakan minatnya membuka akses hubungan dari jalur laut.
"Bisa dibayangkan, jika benar-benar beroperasi warga Kabupaten Deli Serdang juga yang akan menikmati dampak kemajuannya. Karena itu mari sama-sama kita wujudkan bandara ini beroperasi tepat waktu dan tanpa kendala,” tegas Gatot.
Pemerintah Pusat sendiri, dalam rapat terakhir dengan kementerian lintas sektor dengan tuan rumah Kementerian PU dan Kemeterian Perhubungan menegaskan akan tetap mengoperasikan bandara ini pada Maret 2013.
Dalam rapat FKPD Provinsi Sumatera Utara 14 Agustus 2012 lalu, diprediksikan sisa jalan non tol sepanjang 2,23 kilometer akan tuntas paling lama bulan November 2012. Penyelesaian itu terdiri dari pengerjaan 12 titik yang terlampir wajib dituntaskan P2T paling lambat pertengahan September 2012. Sementara sisanya dapat diselesaikan November 2012.
Saat itu Gatot menuturkan, pada umumnya semua hambatan pembangunan jalan arteri ini dapat diatasi. Terkecuali pembebasan lahan HGU yang sudah diganti rugi pada PTPN II tahun 2009 dan 2012 lalu. Dimana di atas lahan tersebut masih ada bangunan milik masyarakat sebanyak 107 KK yang minta ganti rugi tanah dan bangunan.(sam/mdn)
No comments:
Post a Comment