Dunia penerbangan Indonesia tidak hanya diramaikan oleh pesawat bermesin jet, tetapi juga pesawat baling-baling. Sebagai contoh Merpati Nusantara yang menggunakan MA60 dan Wings Air yang mengoperasikan ATR 72-500. Beberapa kalangan menganggap teknologi baling-baling ini ketinggalan jaman, berisik, atau malah dianggap tidak aman. Pada kenyataannya, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Mesin jet dan mesin baling-baling sama-sama digerakkan oleh turbin. Pada mesin baling-baling, bilah yang digunakan berukuran lebih besar dan berputar lebih lambat dibandingkan bilah yang digunakan pada mesin jet. Pada mesin jet, bilah ditutupi oleh selubung, berukuran lebih kecil dibandingkan bilah pada mesin baling-baling, dan berputar lebih cepat.
Debat yang seharusnya berkembang adalah, baling-baling mana yang lebih efisien ? Jawaban dari perdebatan ini bisa juga tergantung dari rute yang akan diterbangi. Bagi pihak maskapai, hal ini merupakan isu serius.
Mari kita lihat dari anggapan yang berkembang tentang pesawat baling-baling menggunakan teknologi yang "tertinggal" dibandingkan pesawat bermesin jet. Pada kenyataannya, teknologi yang digunakan sama canggihnya. Ada radar, GPS, HUD (Head Up Display), dan sebagainya. Bahkan ada yang dilengkapi peredam suara bising yang bisa meredam suara bising di dalam cabin meski baling-baling berputar dekat badan pesawat. Teknologi terbaru juga memungkinkan pesawat baling-baling untuk terbang lebih cepat. Dan yang lebih penting, mesin baling-baling lebih irit untuk rute pendek (rute dibawah 350 mil atau dibawah satu jam).
Tapi bukankah di Indonesia ada rute dibawah satu jam yang menggunakan pesawat bermesin jet? Benar, karena maskapai lebih mementingkan kapasitas di beberapa rute tersebut. Untuk rute dibawah satu jam, meski pesawat baling-baling relatif lebih lambat, tetapi waktu tempuh menjadi berbeda sedikit.
Mesin jet dan mesin baling-baling sama-sama digerakkan oleh turbin. Pada mesin baling-baling, bilah yang digunakan berukuran lebih besar dan berputar lebih lambat dibandingkan bilah yang digunakan pada mesin jet. Pada mesin jet, bilah ditutupi oleh selubung, berukuran lebih kecil dibandingkan bilah pada mesin baling-baling, dan berputar lebih cepat.
Debat yang seharusnya berkembang adalah, baling-baling mana yang lebih efisien ? Jawaban dari perdebatan ini bisa juga tergantung dari rute yang akan diterbangi. Bagi pihak maskapai, hal ini merupakan isu serius.
Mari kita lihat dari anggapan yang berkembang tentang pesawat baling-baling menggunakan teknologi yang "tertinggal" dibandingkan pesawat bermesin jet. Pada kenyataannya, teknologi yang digunakan sama canggihnya. Ada radar, GPS, HUD (Head Up Display), dan sebagainya. Bahkan ada yang dilengkapi peredam suara bising yang bisa meredam suara bising di dalam cabin meski baling-baling berputar dekat badan pesawat. Teknologi terbaru juga memungkinkan pesawat baling-baling untuk terbang lebih cepat. Dan yang lebih penting, mesin baling-baling lebih irit untuk rute pendek (rute dibawah 350 mil atau dibawah satu jam).
Tapi bukankah di Indonesia ada rute dibawah satu jam yang menggunakan pesawat bermesin jet? Benar, karena maskapai lebih mementingkan kapasitas di beberapa rute tersebut. Untuk rute dibawah satu jam, meski pesawat baling-baling relatif lebih lambat, tetapi waktu tempuh menjadi berbeda sedikit.
Grafik diatas mengilustrasikan cost dari berbagai jenis pesawat, baling-baling dan regional jet untuk jarak 200 mil. Terlihat pesawat baling-baling (dalam hal ini ATR72-500) memiliki cost yang sama dibandingkan kompetitornya, regional jet, tetapi pada kenyataannya mampu mengangkut lebih banyak.
Bagaimana dari sisi kenyamanan? Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pesawat baling-baling masa kini sudah semakin canggih. Overhead bin semakin besar, kursi semakin nyaman, bahkan bisa juga memuat inflight entertainment. Pesawat juga dilengkapi noise cancellation technology dan anti vibration sehingga meningkatkan kenyaman para penumpangnya. Di cockpit, pilot akan dimanjakan dengan teknologi terkini seperti glass cockpit, HUD, dan radar yang canggih. Sebagai contoh, interior cabin dari ATR72-600 bisa dilihat di gambar dibawah ini.
Bagaimana dari sisi kenyamanan? Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa pesawat baling-baling masa kini sudah semakin canggih. Overhead bin semakin besar, kursi semakin nyaman, bahkan bisa juga memuat inflight entertainment. Pesawat juga dilengkapi noise cancellation technology dan anti vibration sehingga meningkatkan kenyaman para penumpangnya. Di cockpit, pilot akan dimanjakan dengan teknologi terkini seperti glass cockpit, HUD, dan radar yang canggih. Sebagai contoh, interior cabin dari ATR72-600 bisa dilihat di gambar dibawah ini.
No comments:
Post a Comment