Airbus A320 merupakan pesawat single-aisle satu-satunya yang dibuat oleh perusahaan pesawat asal Eropa, Airbus, yang sudah mulai dikembangkan pada tahun 1982 untuk bersaing dengan dua tipe pesawat asal Amerika yaitu Boeing 737 dan Douglas DC-9.
Untuk menerbangkan pesawat tipe ini, Airbus melengkapinya dengan mesin CFM56. Selain itu, sebagai alternatif terdapat pilihan menggunakan mesin International Aero Engine V2500. Pesawat A320 dilengkapi dengan teknologi terkini seperti sistem fly-by-wire, full authority digital engine control, dan sidestick control dibandingkan pada sistem konvensional yang masih menggunakan yoke.
A320 yang didesain oleh Airbus agar bisa sunyi, hemat bahan bakar, serta ekonomis ini diluncurkan pada Maret 1984 dengan total pemesanan sebanyak 96 pesawat dari lima operator, termasuk 50 diantaranya untuk launch customer Air France. Tipe ini awalnya diperkenalkan dalam dua varian: seri -100 untuk model standar dan -200 untuk model yang lebih berat dengan dilengkapi tangki bahan bakar tambahan agar bisa terbang lebih jauh.
Prototype A320 terbang perdana pada 14 Februari 1987 dan mulai melakukan sertifikasi dalam waktu 12 bulan. Setelah sukses melakukan penerbangan perdana, beberapa minggu kemudian Airbus mendapatkan pesanan yang tak terduga sebelumnya sebanyak 439 pesanan dan komitmen dari 16 pelanggan.
Pesawat Jet Dengan Teknologi Tinggi
Inovasi merupakan dasar dari desain A320. Pesawat ini dilengkapi dengan wingtip yang mampu mengurangi drag sehingga jet menjadi lebih hemat bahan bakar. Selain itu Airbus juga memasukkan teknologi fly-by-wire dan enam layar CRT multifungsi untuk menggantikan panel-panel analog.
Airbus A320-100 dengan mesin CFM56-5A1 menerima sertifikasi dari otoritas penerbangan Eropa pada 26 Februari 1988. Kemudian pesawat pertama dengan registrasi F-GFKA bergabung dalam armada Air France pada tanggal 26 Maret. Sedangkan seri -200 memulai layanan untuk Ansett Australia pada bulan November di tahun yang sama.
Pada akhir tahun 1988 Airbus meningkatkan kapasitas produksi Airbus A320 di Toulouse menjadi enam pesawat per bulan. Secara signifikan A320 menarik minat maskapai asal Amerika, Northwest Airlines, yang merupakan pelanggan Boeing sejak lama dengan memesan 100 pesawat A320.
Airbus A321, Versi Panjang A320
Setelah sukses dengan A320, Airbus bekerja mengembangkan pesawat dengan kapasitas yang lebih besar yaitu maksimal memuat 220 penumpang yang diberi nama A321. Airbus A321 merupakan pesawat single-aisle yang memiliki basis sama dengan A320. Kedua model ini memiliki wing dan tail yang sama, sama-sama menempatkan enam kursi dalam satu baris, dan memiliki fitur kontrol fly-by-wire yang sama. Sehingga pilot yang menerbangkannya memiliki type ratingyang sama pula. Perbedaan yang mencolok adalah tipe ini lebih panjang dari A320.
Pemesanan 16 pesawat Airbus A321 sudah dari International Lease Finance Corp sudah cukup bagi Airbus untuk meluncurkan pesawat ini secara resmi pada 19 Juni 1989. Sama seperti saudaranya, A321 menyediakan pilihan mesin CFM56-5B atau IAE V2530-A5. Keduanya memiliki daya dorong sama 30.000lb.
Airbus A321 pertama menyelesaikan penerbangan perdana dari pabrik Airbus di Hamburg/Finkenwerder pada 11 Maret 1993. Kemudian pesawat ini bergabung dengan tiga pesawat lainnya untuk melakukan tes terbang selama sembilan bulan. Pesawat pertama dikirimkan kepada Lufthansa pada 27 Januari 1994.
Pada tahun 1995, Airbus meluncurkan A321-200 dengan menambahkan tangki bahan bakar ekstra sehingga pesawat bisa terbang 740 km lebih jauh. Pengembangan ini memungkinkan pesawat diisi penuh penumpang untuk menerbangi rute transcontinental di Amerika atau dari Eropa bagian utara menuju tempat tujuan wisata populer di Mediterania.
Airbus A319, Versi Pendek A320
Kesuksesan pada A320 dan A321 tidak membuat Airbus berhenti. Airbus merencanakan pembuatan pesawat dengan kapasitas antara 110-145 penumpang. Pesawat ini merupakan versi pendek dari A320 dengan ukuran 3,77 meter lebih pendek dibanding A320 original dan menggunakan bahan komposit yang lebih banyak.
Meskipun A319 memiliki daya tampung penumpang yang lebih sedikit dibanding A320, namun kapasitas tangki bahan bakarnya sama. Hasilnya jet baru memiliki jarak jelajah 6.700 km atau 644 km lebih jauh daripada A320.
Sama seperti A321, prototype A319 dibuat di Hamburg dan melakukan penerbangan perdana pada 25 Agustus 1995. Sertifikasi jenis pesawat ini telah selesai pada awal 1996. Pesawat pertama dikirimkan kepada Swiss Air pada 25 April 1996.
Lahirnya Si Baby Airbus alias A318
Banyaknya minat pelanggan pada A319 saat pengembangan membuat Airbus mempertimbangkan pembuatan pesawat yang lebih kecil dari A319. Pesawat itu akhirnya diberi nama A318 yang juga memiliki commonality yang sama dengan A319, A320, dan A321.
Jet terbaru ini diluncurkan pada 29 April 1999 dengan pesanan sebanyak 25 pesawat dari Air France yang juga sebagai pemesan pertama. Dengan kapasitas maksimal 132 kursi pada satu kelas dan bisa menempuh jarak maksimal 5.700 km, A318 diharapkan bisa bersaing ketat dengan regiona jet yang dikeluarkan oleh Bombardier maupun Embraer.
Pilihan mesin bagi A318 ada dua yaitu antara Pratt and Whitney PW6000 atau CFM56. Penerbangan perdana pesawat prototype dengan mesin PW6122 dilakukan pada 15 Januari 2002. Sayang tes tersebut tidak berjalan mulus. Hal ini membuat Airbus melanjutkan program tes dengan menggunakan mesin CFM56. Pesawat menerima sertifikasi pada 23 Mei 2003. Karena adanya persoalan pada mesin, beberapa operator besar seperti Air China, America West Airlines, dan British Airways membatalkan pesanannya. Akhirnya Frontier Airlines menjadilaunch customer pesawat ini.
Sayangnya pemesanan pesawat terkecil dari Airbus ini bisa dibilang cukup rendah. Sampai tahun 2011, Airbus hanya mendapatkan 81 pesanan. Namun hal ini sedikit lebih baik dibandingkan perolehan pesaingnya yaitu Boeing 737-600 yang hanya mendapat 69 pesanan. Rendahnya minat pada pesawat ini diakibatkan kuatnya penjualan Bombardier CRJ900 dan Embraer E-Jets. Saat ini operator terbesar A318 adalah Air France yang mengoperasikan 18 pesawat yang disusul oleh LAN Airlines yang mengoperasikan sembilan pesawat dan sembilan lagi masih dalam pesanan.
Airbus A320 NEO, Pesawat Paling Laris Yang Pernah Ada
Kabar terbaru dari Airbus adalah adanya pengembangan A320 dengan mesin baru yang nantinya disebut sebagai A320 NEO (New Engine Option). Pesawat ini akan dilengkapi oleh mesin CFM Leap atau PW1100G. Pesawat juga akan dilangkapi dengan "Sharklet" pada wingtip yang menyerupai winglet Boeing 737 Next Generation.
Modifikasi pada mesin ini akan ditawarkan pada pesawat A319, A320, dan A321 yang diperkirakan akan menghemat bahan bakar hingga 15% dibanding versi sebelumnya. Selain itu juga terjadi peningkatan payload sebesar dua ton dan meningkatkan jarak jangkau sebesar 925 km.
Airbus A320 NEO akan memiliki commonality 95% dengan Airbus A320 versi lama. Sejak diluncurkan pada bulan Desember 2010, A320 NEO sudah mendapatkan 1.400 pesanan dan komitmen dari 24 pelanggan Airbus. Hal ini menjadikan A320 NEO sebagai pesawat paling laris yang pernah ada sejak diluncurkan.
Untuk memenuhi pertumbuhan permintaan pada tipe tersebut, Airbus telah mengkonfirmasi akan meningkatkan kapasitas produksinya di Toulouse, Hamburg, dan Tianjin menjadi 42 pesawat per bulan.
Saat ini Airbus A320 series bersaing ketat dengan kompetitornya Boeing 737. Airbus telah mencatatkan lebih dari 8.500 pesawat dan telah mengirim 5.200 pesawat kepada 290 operator di seluruh dunia.
No comments:
Post a Comment