MedanBisnis – Jakarta. Persiapan
pembangunan ruas tol Medan-Kualanamu di Sumatera Utara akan dipercepat.
Hal ini untuk mendukung pengoperasian Bandara Kualanamu yang
diperkirakan beroperasi mulai tahun depan.
Kasubdit Pengadaan Tanah
Kementerian Pekerjaan Umum Heri Marzuki mengatakan, proses pembebasan
lahan untuk tol ini menjadi prioritas dari 24 ruas tol yang direncanakan
pemerintah."Kita nggak punya target, tapi prioritas.
Contohnya Medan Kualanamu, karena tinggal sedikit dan sudah kontrak loan dengan China," ungkap Heri saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, di Jakarta, Selasa (25/9).
Pembangunan proyek ini menjadi prioritas karena menurut Heri, ini akan menjadi akses penunjang dibangunnya Bandara Kualanamu. "Kalau airport-nya selesai nggak ada tolnya ya mau gimana," ungkapnya.
Saat ini, proses pembebasan lahan untuk ruas tol Medan-Kualanamu sudah mencapai 48%. Ditargetkan, konstruksi sudah bisa mulai dilakukan saat proses pembebasan lahannya mencapai 60%. Pasalnya, menurut Heri, investor asing dari China sudah berniat untuk menggarap tol ini.
"Semua lahannya 197 hektare. Presentasenya 48% yang sudah bebas, jadi baru sekitar 95 hektare. Targetnya 60% tahun ini, China masuk untuk konstruksi," pungkasnya.
Pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu merupakan proyek tol sepanjang kurang lebih 60 kilometer yang akan melalui rute Medan-Lubuk Pakam-Kualanamu hingga Tebingtinggi. Proyek tersebut, merupakan salah satu proyek prioritas yang diserahkan pelaksanannya pada Kementerian Pekerjaan Umum.
Adapun pembagian pelaksanaan proyek ruas tol itu yakni pemerintah akan melaksanakan bagian ruas tol dari Medan-Lubuk Pakam-Kualanamu sepanjang 24 Km, dengan kebutuhan lahan sebesar 197,94 hektare dan nilai investasi sekitar Rp 1,75 triliun.
Sedangkan dari Kualanamu hingga Tebing Tinggi sepanjang 36 kilometer dengan kebutuhan lahan 243,59 hektare dan nilai investasi sekitar Rp 2,6 triliun akan digarap oleh investor swasta, dengan skema pembiayaan kerjasama pemerintah-swasta.
Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Ir Hediyanto W Husaini MSCE MSi, saat di Medan, Sabtu (22/9), mengatakan pembangunan ruas tol Medan - Tebingtinggi akan direalisasikan satu tahun hingga dua tahun lagi. Pelaksanaannya akan ditentukan apakah ditenderkan ke investor (swasta) atau penunjukan kepada perusahaan BUMN.
Khusus untuk ruas tol Medan - Kualanamu sepanjang 16,91 Km, kata Hediyanto, akan dikerjakan dengan loan China sebesar Rp 1,225 triliun. Bahkan, kontraknya sudah ditandatangani pada 12 Desember 2011 dan rencana selesai tahun 2013. "Kendalanya saat ini terkait pelepasan lahan, khususnya milik BUMN Perkebunan. Untuk proyek ruas tol Medan - Tebingtinggi sepanjang 69,12 km dari kebutuhan lahan 436,12 ha yang telah bebas baru 45%. Kalau Maret 2013 Bandara Kualanamu dioperasikan, kita harapkan akses jalan ke Bandara Kualanamu masih dari jalan non tol," katanya.
Walau pembangunan akses jalan non tol ke Bandara Kualanamu juga masih terkendala soal pelepasan lahan, Hediyanto optimis jalan non tol tersebut bisa diselesaikan sebelum Maret 2013. "Biasanya kalau sudah dikejar deadline, semuanya bisa diselesaikan," katanya.
Para pengusaha dari Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPSJI) Sumut mengharapkan pemerintah pusat segera merealisasikan pembangunan ruas tol dan non tol. Ketua HPJI Sumut, Ir Umar Zunaidi Hasibuan MM mengatakan sebagai warga Sumut akan merasa malu kalau Bandara Kualanamu bisa dioperasikan bulan Maret tapi tidak memiliki akses jalan baik tol dan non tol.
No comments:
Post a Comment