MedanBisnis – Deliserdang. PT AP II Pusat
bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI akan membentuk Tim
Pemindahan Bandara Polonia Medan ke Bandara Internasional Kualanamu. Dua
maskapai mendapat prioritas untuk pindah terlebih dulu ke bandara baru
itu, yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air.
Chief of LA &
General Affairs Project Implementation Unit (PIU) PT AP II Pembangunan
Bandara Kualanamu Wisnu Budi Setianto SH mengatakan Tim Pemindahan
beranggotakan Direktorat Jendral (Dirjend) Perhubungan Udara, Direktur
Keselamatan Terbang dan PT AP II."Untuk teknis pemindahannya sendiri tidak tanggungjawab PIU. Karena kita, hanya sebagai Project Implementation Unit (PIU) PT AP II Pembangunan Bandara Baru Kualanamu Deliserdang atau pelaksana pembangunan proyek fisiknya. Secara teknis, persiapan pemindahannya nanti akan dilakukan melalui sebuah Tim Pemindahan Polonia ke Kualanamu dari pemerintah pusat," katanya kepada MedanBisnis, Senin (15/10), di kantornya kawasan proyek Kualanamu, Deliserdang.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura (AP) II Pusat memastikan operasional bandara baru internasional di Desa Pasar VI Kualanamu Kecamatan Beringin, Lubuk Pakam, Deliserdang akan dimulai pada Maret 2013. Meskipun sejumlah sarana pendukung seperti jalan arteri, jalan non tol, jalan tol belum rampung sepenuhnya, PT AP II memastikan minimum equipment operation untuk operasional bandara sudah selesai.
Wisnu mengatakan, teknis pemindahan sebuah bandara lama ke bandara baru itu sangat rumit dan membutuhkan orang-orang yang benar-benar terlatih dan berpengalaman. Sebab, dalam teknisnya, perpindahan bandara itu tidak sertamerta dilakukan dalam waktu satu hari, namun bertahap dan membutuhkan waktu."Desember tim ini akan dibentuk. Dalam pengoperasian bandara baru juga perlu sertifikasi meskipun dibangun oleh pemerintah. Ya, sertifikasi kelayakan operasionalnya," ujarnya. Sertifikasi dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara dan Direktur Keselamatan Terbang Kemenhub RI.
Dia menjelaskan perpindahan Polonia ke Kualanamu nantinya dilakukan secara bertahap. Kemungkinan besar, Bandara Polonia dan Bandara Internasional Kualanamu akan tetap beroperasi bersamaan sembari bertahap dilakukan pemindahan keseluruhan."Mungkin nanti maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air dipindah lebih dulu ke Kualanamu, baru menyusul maskapai lain. Jadi, dua bandara ini akan beroperasi bersama-sama sembari pemindahan menyeluruh," jelasnya.
Dalam perpindahan itu, seluruh perangkat di Bandara Polonia akan ditinggalkan. Perangkat baru di Bandara Kualanamu sudah disiapkan, seperti sistem navigasi dan Air Traffic Control (ATC) dengan ACC. Pemindahan tower east dan west, APV dan Brifing juga dilakukan bertahap seperti teknis pindahnya sejumlah maskapai penerbangan dari Polonia ke Kualanamu. "Semua perangkat disini sudah disiapkan, all brand new (semua barang baru-red). Jadi, pegawai pindah kemari tidak perlu bawa apa-apa lagi. Tinggal bawa mobil dan berkas-berkas penting saja," ujarnya.
Untuk kode penerbangan, tegasnya, Bandara Kualanamu masih menggunakan kode Bandara Polonia Medan yakni MES. "Tapi lokasi bandara pakai kode WIMM yang saat ini masih digunakan untuk Bandara Polonia Medan. Jadi nanti WIMM akan digunakan untuk Bandara Kualanamu, dan Bandara Polonia akan diberikan kode WIMK. Teknisnya nanti akan diatur lagi oleh Tim Pemindahan Bandara," tegasnya.
GM Garuda Indonesia Branch Office (BO) Medan Syamsuddin mengakui proses pemindahan ke Banadara Kualanamu secara teknis tidak mudah. Tapi, katanya, pihaknya sudah memiliki standard operating procedure (SOP) yang sudah disiapkan jauh hari. "Rencananya pada Januari tahun 2013 nanti kita akan memulai soft opening pelayanan di sana. Ya, bisa dibilang sebagai langkah awal melakukan latihan-latihan kecil menggunakan perangkat baru di sana," tuturnya.
Teknis pemindahan, katanya, juga dilakukan bertahap dan mungkin juga akan dibantu Tim Pemindahan dari Garuda Indonesia Pusat. Karena, dari proses pemindahan ini yang paling penting adalah komputer server yang menjadi kendali utama konektivitas layanan Garuda Indonesia secara online. Komputer server ini sama sekali tidak boleh mati, jadi perangkat di Kualanamu harus disiapkan lebih dulu baru bisa dipindahkan server yang di Polonia. "Prosedur ini sama dengan pengalaman perpindahan di Bandara Lombok, Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan Bandara Tabing Padang. Kita siap pindah ke Kualanamu," katanya.
Sales Manager Garuda Indonesia BO Medan Susan juga mengungkapkan hal senada. Ia hanya meminta garansi jaringan komputer aman di Kualanamu dalam proses pemindahan tersebut.
"Kalau masalah teknis pilot kita nanti mendaratkan pesawat, saya rasa juga tidak ada masalah, karena akan dipandu oleh petugas ATC (Air traffic control)," tegasnya.
No comments:
Post a Comment