Deli Serdang, (Analisa). Setelah melihat
perkembangan fisik pembangunan Bandara Kuala Namu, Komisi V DPR RI
menilai pengoperasian bandara kebanggaan masyarakat Sumatera Utara
tersebut dapat beroperasi sesuai rencana yaitu Maret 2013.
"Saya optimis. pembangunan
fisik dapat diselesaikan dan dapat dioperasikan sesuai rencana," tegas
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Nusyirwan Soejono saat peninjauan Bandara
Kuala Namu, Deli Serdang, Kamis, (6/12).Rombongan Komisi V DPR RI yang dipimpin Nusyirwan Soejono meninjau perkembangan pembangunan Bandara Kuala Namu, baik dari sisi air side maupun land side, serta infrastruktur pendukung seperti jalan darat dan kereta api. Komisi V DPR RI juga ingin mengetahui kendala yang dihadapi dalam pembangunan bandara ini.
Nusyirwan mengatakan, kunjungan Komisi V DPR yang dilakukan sangat spesial karena hanya khusus melihat perkembangan Bandara Kuala Namu. "Peninjauan ini tidak hanya pembangunan fisik bandara, juga semua hal terkait bandara seperti akses jalan ke Bandara Kuala Namu," paparnya.
Mengenai akses jalan darat yang saat ini masih mengalami kendala belum bisa dikerjakan karena masalah pembebasan lahan, Nusyirwan meminta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk secepatnya bisa menyelesaikan.
Bandara Kuala Namu, lanjut Nusyirwan, tidak hanya milik masyarakat Sumatera Utara, tetapi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia dan merupakan pintu gerbang Indonesia bagian barat. "Karena itu, saya minta semua pihak yang terkait untuk bekerja keras menyelesaikan bandara ini agar cepat dioperasikan," kata Nusyirwan.
Untuk bisa beroperasi, tambah Nusyirwan, sebuah bandara harus mendapat sertifikat dari otoritas penerbangan sipil internasional (International Civil Aviation Organisation ICAO), bagi standar keselamatan penerbangan. Karena itu ia meminta kepada Angkasa Pura (AP) II agar secepatnya menyelesaikan pembangunan Bandara Kuala Namu dan mengajukan permohonan sertifikat ke ICAO. "Sertifikat ICAO harus diajukan tiga bulan sebelum dioperasikan," ujarnya.
Capai 89,92 Persen
Direktur Bisnis Kebandarudaraan AP II, Rinaldo menambahkan, proses pembangunan Bandara Kuala Namu saat ini mencapai 89,92 persen dan ia optimis pada Maret 2013 dapat dioperasikan. Namun ia mengakui, masih ada yang belum selesai pembangunan runway sepanjang 300 meter. "Pembangunan runway sepanjang 300 meter itu bisa selesai 15 Februari 2013," katanya.
Menanggapi permintaan DPR agar segera mengajukan sertifikat ke ICAO, Rinaldo mengatakan, untuk mengajukan sertifikat ke ICAO, harus ada nama bandara. Karena itu, ia meminta Pansus Nama Bandara DPRD Sumut agar segera menetapkan nama bandara.
Di Pansus Nama Bandara DPRD Sumut saat ini muncul lima nama yaitu, Bandara Sutan Serdang, Bandara Kuala Namu, Bandara Internasional Deli, Bandara Amir Hamzah dan Bandara Sisingamangaraja.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tunjung Inderawan yang ikut dalam peninjauan tersebut mengatakan, Bandara Kuala Namu merupakan satu satunya bandara di Indonesia yang memiliki moda transportasi kereta api. "Bandara Kuala Namu merupakan bandara yang mengintegrasikan moda transportasi jalan, kereta api dan udara," katanya.
Pembangunan infrastruktur rel kereta saat ini sudah mendekati selesai. Pembangunan di Stasiun Besar Medan sudah hampir selesai dan jalur rel kereta sudah sampai ke bandara. "Kita tinggal membangun stasiun di bandara," katanya.
Pada tahap awal, kereta bandara menggunakan single track dengan dua set rangkaian kereta api. Pada 2013 akan ditingkatkan menjadi double track dan ditambah dua set rangkaian kereta. "Pada 2014 dilakukan elektrifikasi dan dioperasikan delapan set rangkaian kereta," ungkapnya.
Karena itu, ia meminta Pemda untuk menyelesaikan masalah persilangan sebidang antara jalan darat dengan rel kereta api dengan membuat jalan layang atau terowongan. "Terpenting lagi adalah sterilisasi lahan kereta yang ditempati warga, agar bisa membangun double track," pinta Tunjung.
Harus Optimis
Nusyirwan Soejono seusai pertemuan dengan para stakeholder pelaksana pembangunan KNIA di ruang rapat Project Implementation Unit (PIU) PT Angkasapura 2 Kuala Namu, Kamis (5/12), kepada wartawan mengatakan, "Kita harus optimis, Maret tahun depan akan beroperasi sesuai target. Meski ada sedikit kendala soal pembebasan lahan, untuk aksebelitas arteri dan tol menuju bandara."
Ketua Komisi yang membidangi infrastruktur ini menyebutkan, Bandara Kuala Namu merupakan pintu gerbang utama wilayah barat Indonesia. Kendati masih terkendala pembebasan lahan untuk akses ke bandara, namun anggota dewan dari PDI Perjuangan ini tetap optimis Pemprovsu dan Pemkab Deli Serdang dapat menyelesaikan secepat mungkin.
"Dalam undang-undang, kepentingan publik harus diutamakan. Jadi Pemprovsu dan Pemkab Deli Serdang pasti dapat menuntaskan masalah ini hingga akhir Desember," imbuhnya.
Optimisme itu beralasan, sebab saat dia berkunjung setahun lalu, rel KA menuju bandara belum terlihat sama sekali. Saat itu ia hanya mendapat keterangan bahwa akan ada terowongan rel KA. Namun sekarang, ia bahkan bisa menumpang KA dari Medan hingga ke ujung terminal utama Bandara Kuala Namu.
"Ini menjadi satu-satunya akses yang siap membantu pengoperasian menuju bandara. Menjadi yang pertama pula di republik ini ada akses KA menuju bandara. Sesuai perkembangannya, kelak akan menjadi jalur KA listrik. Sekali lagi, saya yakin bandara ini akan beroperasi sesuai target," tegasnya.
Optimisme sama diungkapkan Ir Ali Wongso H Sinaga. Anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang merupakan putra Sumut itu, dalam pertemuan tersebut sangat antusias menanyakan kendala pembebasan lahan. Ia berharap semua kalangan juga memiliki optimisme sama.
Saat pertemuan terkait pembangunan bandara itu, Ir Nova Iriansyah juga meminta ketegasan awal pengoperasian bandara. Anggota dewan asal Dapil Aceh ini berkepentingan karena kelak Bandara Kuala Namu juga akan menjadi transit warga Aceh.
Dalam pertemuan itu, terungkap bahwa persediaan air dan listrik sudah tak menjadi masalah. Hal itu ditegaskan pimpinan PIU PT Angkasapura 2 Kuala Namu, Ir Joko Waskito. "Untuk air, kita memakai dua perusahaan yakni Tirta Deli dan Tirtanadi serta water treatment sendiri."
Meski baru PDAM Tirta Deli yang sudah mengalirkan airnya ke Bandara Kuala Namu, namun untuk sementara tak ada masalah dengan stok air. Sedangkan Tirtanadi masih terkendala oleh penanaman pipa yang lahannya juga masih belum dibebaskan.
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/12/07/92509/ketua_komisi_vdpr_ri_optimis_bandara_kuala_namu_beroperasi_maret_2013/#.UMIfuSK1tiG
No comments:
Post a Comment