REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Perhubungan secara resmi
menyerahkan kegiatan operasional Bandara Silangit, di Kabupaten Tapanuli
Utara, Sumatera Utara, kepada PT Angkasa Pura II (Persero). Proses
serah terima operasi dilakukan Kemenhub dan Angkasa Pura II, Jumat
(14/12).
Dirjen Herry Bhakti mengungkapkan dengan pengalihan ini diharapkan Bandara Silangit bisa menjadi ujung tombak perekonomian kawasan Danau Toba dan sekitarnya. "Angkasa Pura II ke depan diharapkan dapat menginspirasi munculnya potensi-potensi lain yang belum muncul," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S sunoko. Menurutnya, optimalisasi Bandara Silangit akan meningkatkan aksesibilitas hubungan udara di Kawasan Danau Toba dan sekitarnya. "Targetnya agar kawasan di sekitar Danau Toba lebih mudah didatangi sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kegiatan perekonomian daerah sekitar dan. Sumetara Utara pada umumnya," katanya.
Ditambahkan, melalui penugasan ini, manajemen Angkasa Pura II akan memaksimalisasikan upaya pembenahan terhadap bandara yang dibangun semasa penjajahan Jepang tersebut. Wilayah kabupaten di sekitarnya, menjadi salah satu fokus pengembangan yang akan dilakukan Angkasa Pura II ke depan.
Proses pengkajian sehubungan dengan pengalihan tugas ini, telah dilakukan Angkasa Pura II sejak November 2012. "Insya Allah pada Desember 2013, kajian bisa selesai dilakukan," katanya. Adapun kajian yang dilakukan antara lain meliputi aspek finansial, teknis, operasional, SDM, ekonomi, hingga dampak sosial terhadap masyarakat di lingkungan bandara.
Dirjen Herry Bhakti mengungkapkan dengan pengalihan ini diharapkan Bandara Silangit bisa menjadi ujung tombak perekonomian kawasan Danau Toba dan sekitarnya. "Angkasa Pura II ke depan diharapkan dapat menginspirasi munculnya potensi-potensi lain yang belum muncul," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S sunoko. Menurutnya, optimalisasi Bandara Silangit akan meningkatkan aksesibilitas hubungan udara di Kawasan Danau Toba dan sekitarnya. "Targetnya agar kawasan di sekitar Danau Toba lebih mudah didatangi sehingga dapat memberikan dampak positif terhadap kegiatan perekonomian daerah sekitar dan. Sumetara Utara pada umumnya," katanya.
Ditambahkan, melalui penugasan ini, manajemen Angkasa Pura II akan memaksimalisasikan upaya pembenahan terhadap bandara yang dibangun semasa penjajahan Jepang tersebut. Wilayah kabupaten di sekitarnya, menjadi salah satu fokus pengembangan yang akan dilakukan Angkasa Pura II ke depan.
Proses pengkajian sehubungan dengan pengalihan tugas ini, telah dilakukan Angkasa Pura II sejak November 2012. "Insya Allah pada Desember 2013, kajian bisa selesai dilakukan," katanya. Adapun kajian yang dilakukan antara lain meliputi aspek finansial, teknis, operasional, SDM, ekonomi, hingga dampak sosial terhadap masyarakat di lingkungan bandara.
No comments:
Post a Comment