JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil investigasi Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) yang menyatakan bahwa pesawat
Sukhoi Superjet (SSJ) 100 tidak mengalami permasalahan teknis saat
kecelakaan dan jatuh karena terjadi human error membuat PT Sky Aviation semakin percaya diri untuk menggunakan pesawat buatan Rusia tersebut.
"KNKT menyebutkan pesawat tidak bermasalah, itu karena faktor pilotnya. Investigasi ini membuat Sky Aviation semakin percaya diri untuk mengoperasikan pesawat Sukhoi," kata GM Marketing Sky Aviation, Sutito Zaenuddin, di Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Seperti diketahui, Sky Aviation telah memesan sebanyak 12 pesawat SSJ 100 dengan kontrak pembelian pesawat yang bernilai 380,4 juta dollar AS. Pesawat Sukhoi Superjet 100 pertama direncanakan tiba di Indonesia pada Desember ini.
Sebelumnya, KNKT telah mengumumkan hasil investigasi insiden kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, 9 Mei 2012. Dari hasil rekaman kotak hitam diketahui bahwa pilot pesawat melakukan kelalaian. KNKT juga telah mengeluarkan rekomendasi untuk pihak pabrik pesawat Sukhoi maupun pengelola Air Traffic Controller (ATC) agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi.
"KNKT menyebutkan pesawat tidak bermasalah, itu karena faktor pilotnya. Investigasi ini membuat Sky Aviation semakin percaya diri untuk mengoperasikan pesawat Sukhoi," kata GM Marketing Sky Aviation, Sutito Zaenuddin, di Jakarta, Rabu (19/12/2012).
Seperti diketahui, Sky Aviation telah memesan sebanyak 12 pesawat SSJ 100 dengan kontrak pembelian pesawat yang bernilai 380,4 juta dollar AS. Pesawat Sukhoi Superjet 100 pertama direncanakan tiba di Indonesia pada Desember ini.
Sebelumnya, KNKT telah mengumumkan hasil investigasi insiden kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang menabrak tebing Gunung Salak, Bogor, 9 Mei 2012. Dari hasil rekaman kotak hitam diketahui bahwa pilot pesawat melakukan kelalaian. KNKT juga telah mengeluarkan rekomendasi untuk pihak pabrik pesawat Sukhoi maupun pengelola Air Traffic Controller (ATC) agar peristiwa semacam itu tidak terjadi lagi.
No comments:
Post a Comment