KUTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Bali akan
mendampingi para korban tergelincirnya Lion Air di Pantai Segara, Kuta,
untuk mendapatkan haknya sebagai korban kecelakaan dari maskapai
penerbangan berlogo singa itu.
"Tentunya kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Lion Air untuk memenuhi hak para penumpang yang menjadi korban kecelakaan itu," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi saat memberikan keterangan pers di "Emergency Operation Center" Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Sabtu (13/4/2013) malam.
Dengan didampingi Kepala Departement of Air Traffic Services, Operation, and Readiness Bandara Ngurah Rai Tri Basuki, Kapolda menyebutkan bahwa jumlah penumpang dan awak pesawat jurusan Bandung-Denpasar itu sebanyak 108 orang.
Mereka terdiri dari 56 penumpang dewasa laki-laki, 39 dewasa perempuan, lima anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak (pilot, kopilot, dan lima pramugari).
Di antara para penumpang itu terdapat dua warga negara Singapura dan satu warga negara Prancis. Pesawat tersebut gagal mendarat di landas pacu Bandara Ngurah Rai, Bali, dan jatuh di Pantai Segara, Kuta, pada Sabtu sore.
"Hasil pengamatan di TKP, semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi mulai pukul 15.30 hingga 17.00 WITA dengan melibatkan nelayan, Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan Angkasa Pura," kata Kapolda.
Sebagian penumpang dalam kondisi selamat dan sehat mendapat fasilitas akomodasi dari pihak Lion Air dengan menginap di beberapa hotel sebelum melanjutkan penerbangan ke kota asal atau ke beberapa tempat lain.
Namun penumpang yang mengalami luka-luka menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Menurut catatan Kapolda, sampai saat ini ada 32 penumpang dirawat di RS Kasih Ibu, Kedongan, Kuta; 10 di RSUP Sanglah, Denpasar (sudah diizinkan pulang); seorang di RS Kasih Ibu di Jalan Teuku Umar, Denpasar; tiga di RS BIMC Kuta, dan satu di RS Surya Husada Kuta.
"Kondisi sebagian besar badan pesawat masih di permukaan air, seperempat bagian terendam air. Kondisi pesawat hampir putus dengan adanya belahan pada bagian belakang," kata Arif.
Ia tidak bersedia menjelaskan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut karena bukan sebagai pihak yang berwenang. Tidak ada korban meninggal dunia dalam musibah tersebut
Pesawat tersebut meninggalkan landasan pacu Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, pada pukul 12.48 WIB. Pesawat itu jatuh di Pantai Segara, Kuta, setelah gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 15.15 Wita.
"Tentunya kami juga akan berkoordinasi dengan pihak Lion Air untuk memenuhi hak para penumpang yang menjadi korban kecelakaan itu," kata Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Arif Wachyunadi saat memberikan keterangan pers di "Emergency Operation Center" Bandara Ngurah Rai, Tuban, Kabupaten Badung, Sabtu (13/4/2013) malam.
Dengan didampingi Kepala Departement of Air Traffic Services, Operation, and Readiness Bandara Ngurah Rai Tri Basuki, Kapolda menyebutkan bahwa jumlah penumpang dan awak pesawat jurusan Bandung-Denpasar itu sebanyak 108 orang.
Mereka terdiri dari 56 penumpang dewasa laki-laki, 39 dewasa perempuan, lima anak-anak, satu bayi, dan tujuh awak (pilot, kopilot, dan lima pramugari).
Di antara para penumpang itu terdapat dua warga negara Singapura dan satu warga negara Prancis. Pesawat tersebut gagal mendarat di landas pacu Bandara Ngurah Rai, Bali, dan jatuh di Pantai Segara, Kuta, pada Sabtu sore.
"Hasil pengamatan di TKP, semua penumpang dan awak pesawat dievakuasi mulai pukul 15.30 hingga 17.00 WITA dengan melibatkan nelayan, Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan Angkasa Pura," kata Kapolda.
Sebagian penumpang dalam kondisi selamat dan sehat mendapat fasilitas akomodasi dari pihak Lion Air dengan menginap di beberapa hotel sebelum melanjutkan penerbangan ke kota asal atau ke beberapa tempat lain.
Namun penumpang yang mengalami luka-luka menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit. Menurut catatan Kapolda, sampai saat ini ada 32 penumpang dirawat di RS Kasih Ibu, Kedongan, Kuta; 10 di RSUP Sanglah, Denpasar (sudah diizinkan pulang); seorang di RS Kasih Ibu di Jalan Teuku Umar, Denpasar; tiga di RS BIMC Kuta, dan satu di RS Surya Husada Kuta.
"Kondisi sebagian besar badan pesawat masih di permukaan air, seperempat bagian terendam air. Kondisi pesawat hampir putus dengan adanya belahan pada bagian belakang," kata Arif.
Ia tidak bersedia menjelaskan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut karena bukan sebagai pihak yang berwenang. Tidak ada korban meninggal dunia dalam musibah tersebut
Pesawat tersebut meninggalkan landasan pacu Bandara Hussein Sastranegara, Bandung, pada pukul 12.48 WIB. Pesawat itu jatuh di Pantai Segara, Kuta, setelah gagal mendarat di Bandara Ngurah Rai pada pukul 15.15 Wita.
No comments:
Post a Comment