MEDAN - PT Angkasa Pura II (Persero) mempersiapkan investasi lagi
sekitar Rp20 miliar untuk keperluan kelengkapan fasilitas Bandar Udara
Kualanamu pengganti Polonia Medan yang dijadwalkan minimal operasionnya
April mendatang.
"Dana itu untuk kelengakapan fasilitas di bandara. Sebagai Bandara terbesar kedua setelah Cengkareng dan teramsuk tercanggih karena terintegrasi dengan berbagai moda transportasi seperti kereta api, maka fasilitas harus bagus," kata General manager PT Angkasa Pura, H.T.Said Ridwan, di Medan, hari ini.
Dia mengatakan itu usai menghadiri acara dialog pengusaha dengan Pelaksana tugas Gubenrur Sumut, Gatot Pujo Nugroho yang juga dihadiri berbagai jajaran.
Said Ridwan menjelaskan, dewasa ini semua yang terkait dengan operaisonal Bandara Kualanamu sedang mengerjakan dan terus mengevaluasi semua kelegkapan bandara itu di luar dan di dalam abndara. "Semau kerja ekstra, karena target minimal opeartion dijadwalkan April 2013," katanya.
Dia mengakui, molornya lagi jadwal pengoperaisn Kualanmu dari awalnya direncnakan Maret. "Masih ada beberapa fasilitas yang mesti dilengkapi dan disiapkan. Tidak mudah memindahkan bandara," katanya.
Dijelaskan Said, navigasi baru diuji coba secara "dry shadow" pada 10 Januari 2013 lalu. Dalam kegiatan "dry shadow operation" tersebut, Angkasa Pura II ingin memastikan alat navigasi dan radar itu berfungsi dengan baik guna mengatur jadwal dan rute penerbangan.
Setelah "dry shadow" ada lagi kegiatan lainnya yakni "wet shadow operation" yakni mencoba proses komunikasi dengan pesawat yang akan mendarat di bandara itu.
Setelah berbagai uji coba dilakukan dan terus melakukan penyisiran kemungkinan adanya sistem yang belum berfungsi dengan maksimal, baru minimal operation dilakukan. "Angkasa Pura II berharap pengoperasian penerbangan semua berjalan serentak di Kualanamu begitu benar-benar dioperasikan," katanya.
Dalam kaitan pengoperasian penerbangan itu, manajemen Angkasa Pura II pekan depan akan mengadakan pertemuan dengan para maskapai. Menyoal tentang nama pasti Bandara Kualanmu itu, diakui, belum ada turun dari Pemerintah Pusat. "Tanya ke Pemprov Sumut lah," katanya.
Pelaksana Tugas Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho menyatakan, bahwa sesuai kesepakatan nama bandara pengganti Polonia Medan itu diusulkan ke Pusat dengan nama Bandara Internasional Kualanamu.
"Tinggal menunggu keputusan Pemerintah Pusat.Yang pasti dengan beroperasinya Kualanamu bukan hanya pergerakan manusia yang bertambah banyak di Sumut tetapi juga arus barang itu akan membantu pertumbuhan ekonomi Sumut," katanya.
waspada.co.id
"Dana itu untuk kelengakapan fasilitas di bandara. Sebagai Bandara terbesar kedua setelah Cengkareng dan teramsuk tercanggih karena terintegrasi dengan berbagai moda transportasi seperti kereta api, maka fasilitas harus bagus," kata General manager PT Angkasa Pura, H.T.Said Ridwan, di Medan, hari ini.
Dia mengatakan itu usai menghadiri acara dialog pengusaha dengan Pelaksana tugas Gubenrur Sumut, Gatot Pujo Nugroho yang juga dihadiri berbagai jajaran.
Said Ridwan menjelaskan, dewasa ini semua yang terkait dengan operaisonal Bandara Kualanamu sedang mengerjakan dan terus mengevaluasi semua kelegkapan bandara itu di luar dan di dalam abndara. "Semau kerja ekstra, karena target minimal opeartion dijadwalkan April 2013," katanya.
Dia mengakui, molornya lagi jadwal pengoperaisn Kualanmu dari awalnya direncnakan Maret. "Masih ada beberapa fasilitas yang mesti dilengkapi dan disiapkan. Tidak mudah memindahkan bandara," katanya.
Dijelaskan Said, navigasi baru diuji coba secara "dry shadow" pada 10 Januari 2013 lalu. Dalam kegiatan "dry shadow operation" tersebut, Angkasa Pura II ingin memastikan alat navigasi dan radar itu berfungsi dengan baik guna mengatur jadwal dan rute penerbangan.
Setelah "dry shadow" ada lagi kegiatan lainnya yakni "wet shadow operation" yakni mencoba proses komunikasi dengan pesawat yang akan mendarat di bandara itu.
Setelah berbagai uji coba dilakukan dan terus melakukan penyisiran kemungkinan adanya sistem yang belum berfungsi dengan maksimal, baru minimal operation dilakukan. "Angkasa Pura II berharap pengoperasian penerbangan semua berjalan serentak di Kualanamu begitu benar-benar dioperasikan," katanya.
Dalam kaitan pengoperasian penerbangan itu, manajemen Angkasa Pura II pekan depan akan mengadakan pertemuan dengan para maskapai. Menyoal tentang nama pasti Bandara Kualanmu itu, diakui, belum ada turun dari Pemerintah Pusat. "Tanya ke Pemprov Sumut lah," katanya.
Pelaksana Tugas Gubernur Sumut, Gatot Pujo Nugroho menyatakan, bahwa sesuai kesepakatan nama bandara pengganti Polonia Medan itu diusulkan ke Pusat dengan nama Bandara Internasional Kualanamu.
"Tinggal menunggu keputusan Pemerintah Pusat.Yang pasti dengan beroperasinya Kualanamu bukan hanya pergerakan manusia yang bertambah banyak di Sumut tetapi juga arus barang itu akan membantu pertumbuhan ekonomi Sumut," katanya.
waspada.co.id
No comments:
Post a Comment