detikTravel Community -
Pukul 06.30 WIT, pesawat yang membawa saya dan tim detikTravel tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua. Ada kisah di balik nama Bandara Mozes Kilangin, orang Amugme yang bisa bersekolah sampai ke Belanda.
Inilah Bandara Mozes Kilangin, bandara internasional pertama di Timika yang diresmikan pada 18 Juli 2008 oleh Menteri Perhubungan kala itu, Jusman Syafii Djamal.
Bandara ini tidak terlalu besar, namun punya landasan pacu sepanjang 2.930 m dengan lebar 45 m. Inilah alasan Bandara Mozes Kilangin memenuhi kualifikasi sebagai bandara internasional.
Meski demikian, saya melihat aktivitas penerbangan di bandara ini tidak terlalu padat. Dalam sehari, paling banyak ada 3 jadwal penerbangan menuju Jakarta. Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Mozes Kilangin juga cukup terbatas. Saya mencatat ada 3 maskapai besar yakni Garuda Indonesia, Merpati Airlines dan Air Fast yang memiliki jadwal penerbangan rutin setiap hari.
Untuk penerbangan internasional, hanya dibuka 1 rute yakni Timika-Australia yang beroperasi 2 kali sebulan. Menurut Meli, pemandu saya di Papua, perjalanan dari Papua ke Australia hanya memakan waktu 2 jam. Sangat jauh berbeda dengan perjalanan ke Jakarta bukan?
Namun, ada juga beberapa pesawat perintis yang melayani penerbangan antar kota seperti Trigana, Amax, Avia Stars, Susi Air, Jhon, Lin, dan MAF. Adanya pesawat-pesawat ini memudahkan mobilisasi masyarakat yang selama ini terkendala jarak dan sarana transportasi.
Meli pun bercerita, nama Mozes Kilangin diambil dari nama seorang guru pertama di suku Amugme. Suku ini mendiami dataran sekitar Timika. Mozes Kilangin adalah seorang Ambon pertama yang mengenyam pendidikan di Belanda, kemudian bekerja sebagai pejabat pemerintah. Oleh karena itulah, Mozes jadi lambang kebanggaan masyarakat Timika terutama suku Amugme.
Puas mengamati kondisi bandara dan mendengar kisah Mozes Kilangin, perjalanan saya berlanjut ke Tembagapura. Ini adalah kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia yang berlokasi di dataran tinggi Timika. Mau tahu bagaimana serunya? Simak tulisan saya selanjutnya!
Dream Destination Papua adalah program yang diselenggarakan oleh detikTravel, myTrans dan PT Freeport Indonesia. Selama 12 hari, 3 pemenang yaitu Keken, Anisa dan Husni akan menjelajah Papua dari Timika, Merauke, sampai Jayapura. Simak terus perjalanan mereka di situs perjalanan kesayangan Anda, detikTravel.
Pukul 06.30 WIT, pesawat yang membawa saya dan tim detikTravel tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika, Papua. Ada kisah di balik nama Bandara Mozes Kilangin, orang Amugme yang bisa bersekolah sampai ke Belanda.
Inilah Bandara Mozes Kilangin, bandara internasional pertama di Timika yang diresmikan pada 18 Juli 2008 oleh Menteri Perhubungan kala itu, Jusman Syafii Djamal.
Bandara ini tidak terlalu besar, namun punya landasan pacu sepanjang 2.930 m dengan lebar 45 m. Inilah alasan Bandara Mozes Kilangin memenuhi kualifikasi sebagai bandara internasional.
Meski demikian, saya melihat aktivitas penerbangan di bandara ini tidak terlalu padat. Dalam sehari, paling banyak ada 3 jadwal penerbangan menuju Jakarta. Maskapai penerbangan yang beroperasi di Bandara Mozes Kilangin juga cukup terbatas. Saya mencatat ada 3 maskapai besar yakni Garuda Indonesia, Merpati Airlines dan Air Fast yang memiliki jadwal penerbangan rutin setiap hari.
Untuk penerbangan internasional, hanya dibuka 1 rute yakni Timika-Australia yang beroperasi 2 kali sebulan. Menurut Meli, pemandu saya di Papua, perjalanan dari Papua ke Australia hanya memakan waktu 2 jam. Sangat jauh berbeda dengan perjalanan ke Jakarta bukan?
Namun, ada juga beberapa pesawat perintis yang melayani penerbangan antar kota seperti Trigana, Amax, Avia Stars, Susi Air, Jhon, Lin, dan MAF. Adanya pesawat-pesawat ini memudahkan mobilisasi masyarakat yang selama ini terkendala jarak dan sarana transportasi.
Meli pun bercerita, nama Mozes Kilangin diambil dari nama seorang guru pertama di suku Amugme. Suku ini mendiami dataran sekitar Timika. Mozes Kilangin adalah seorang Ambon pertama yang mengenyam pendidikan di Belanda, kemudian bekerja sebagai pejabat pemerintah. Oleh karena itulah, Mozes jadi lambang kebanggaan masyarakat Timika terutama suku Amugme.
Puas mengamati kondisi bandara dan mendengar kisah Mozes Kilangin, perjalanan saya berlanjut ke Tembagapura. Ini adalah kawasan pertambangan PT Freeport Indonesia yang berlokasi di dataran tinggi Timika. Mau tahu bagaimana serunya? Simak tulisan saya selanjutnya!
Dream Destination Papua adalah program yang diselenggarakan oleh detikTravel, myTrans dan PT Freeport Indonesia. Selama 12 hari, 3 pemenang yaitu Keken, Anisa dan Husni akan menjelajah Papua dari Timika, Merauke, sampai Jayapura. Simak terus perjalanan mereka di situs perjalanan kesayangan Anda, detikTravel.
No comments:
Post a Comment