JAKARTA, ITM- Tahun 2012, maskapai penerbangan Garuda Indonesia menargetkan jumlah penumpang mencapai 22 juta orang atau meningkat dari tahun 2011 yang diprediksi mencapai 17 juta orang. Garuda juga akan melakukan penambahan tiga destinasi, yaitu satu ke Taipei dan dua ke India.
Hingga kuartal III tahun ini, emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode saham GIAA ini berhasil membukukan laba bersih Rp308,61 miliar atau tumbuh 57,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp195,55 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut dipacu oleh meningkatnya pendapatan usaha perseroan sebesar 42,8 persen menjadi Rp18,11 triliun pada kuartal III-2011, dibandingkan dengan periode yang sama 2010 senilai Rp12,68 triliun.
Menurut Direktur Keuangan GIAA, Elisa Lumbantoruan di Jakarta, pekan ini, kenaikan jumlah penumpang tersebut selain ditopang adanya penambahan armada baru, juga didukung oleh rencana penambahan destinasi regional yang akan dibuka pada 2012.
Pada tahun depan, perseroan juga berencana melakukan penambahan armada pesawat sebanyak 21 unit, antara lain untuk penambahan pesawat Garuda sebanyak 11 unit dan unit usaha, Citilink, sebanyak 10 unit pesawat.
"Untuk Citilink, komposisi pesawat semuanya Airbus, sedangkan untuk Garuda akan ada dua unit Airbus 330 dan sisanya Boeing," terangnya.
Selain itu, melihat kebutuhan rute pada tahun depan perseroan berencana memperpadat frekuensi penerbangan, contohnya rute Jakarta-Shanghai yang saat ini baru lima kali sepekan akan dibuat menjadi harian.
"Masih ada beberapa rute lainnya yang akan kita buat jadi penerbangan harian, kemudian ada penambahan frekuensi di rute-rute yang sudah ada, di mana sekali sehari menjadi dua kali sehari," katanya
Hingga kuartal III tahun ini, emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode saham GIAA ini berhasil membukukan laba bersih Rp308,61 miliar atau tumbuh 57,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp195,55 miliar.
Pertumbuhan laba bersih tersebut dipacu oleh meningkatnya pendapatan usaha perseroan sebesar 42,8 persen menjadi Rp18,11 triliun pada kuartal III-2011, dibandingkan dengan periode yang sama 2010 senilai Rp12,68 triliun.
Menurut Direktur Keuangan GIAA, Elisa Lumbantoruan di Jakarta, pekan ini, kenaikan jumlah penumpang tersebut selain ditopang adanya penambahan armada baru, juga didukung oleh rencana penambahan destinasi regional yang akan dibuka pada 2012.
Pada tahun depan, perseroan juga berencana melakukan penambahan armada pesawat sebanyak 21 unit, antara lain untuk penambahan pesawat Garuda sebanyak 11 unit dan unit usaha, Citilink, sebanyak 10 unit pesawat.
"Untuk Citilink, komposisi pesawat semuanya Airbus, sedangkan untuk Garuda akan ada dua unit Airbus 330 dan sisanya Boeing," terangnya.
Selain itu, melihat kebutuhan rute pada tahun depan perseroan berencana memperpadat frekuensi penerbangan, contohnya rute Jakarta-Shanghai yang saat ini baru lima kali sepekan akan dibuat menjadi harian.
"Masih ada beberapa rute lainnya yang akan kita buat jadi penerbangan harian, kemudian ada penambahan frekuensi di rute-rute yang sudah ada, di mana sekali sehari menjadi dua kali sehari," katanya
No comments:
Post a Comment