Jakarta - Rencananya September tahun ini Indonesia akan
memiliki jaringan kereta bandara pertama di Bandara Kuala Namu,
Sumatera Utara. Setelah itu, kereta bandara selanjutnya adalah Bandara Soekarno-Hatta yang akan beroperasi April 2014.
"Kereta bandara pertama kali di Indonesia, kita (PT Railink) operasikan Kuala Namu dulu baru menyusul Bandara Soekarno-Hatta," kata Direktur Komersial dan Humas PT Railink Makmur Syaheran kepada detikFinance, Rabu (10/4/2013)
Makmur menuturkan di Indonesia banyak bandara yang memiliki potensi untuk terhubung dengan jaringan kereta. Kereta bandara yang saat ini progresnya mulai terlihat adalah kereta Bandara Soekarno-Hatta.
PT Railink merupakan perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II, masing-masing kepemilikan saham 60% dan 40%. PT Railink akan fokus mengurus kereta-kereta bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II.
"Kereta bandara selanjutnya, tergantung penugasan dari pemerintah untuk proyek kereta bandara lainnya," katanya.
Saat ini PT Angkasa Pura II mengelola 12 bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) dulunya Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dulunya Kijang, Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang).
detik.com
"Kereta bandara pertama kali di Indonesia, kita (PT Railink) operasikan Kuala Namu dulu baru menyusul Bandara Soekarno-Hatta," kata Direktur Komersial dan Humas PT Railink Makmur Syaheran kepada detikFinance, Rabu (10/4/2013)
Makmur menuturkan di Indonesia banyak bandara yang memiliki potensi untuk terhubung dengan jaringan kereta. Kereta bandara yang saat ini progresnya mulai terlihat adalah kereta Bandara Soekarno-Hatta.
PT Railink merupakan perusahaan patungan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Angkasa Pura II, masing-masing kepemilikan saham 60% dan 40%. PT Railink akan fokus mengurus kereta-kereta bandara yang dioperasikan oleh PT Angkasa Pura II.
"Kereta bandara selanjutnya, tergantung penugasan dari pemerintah untuk proyek kereta bandara lainnya," katanya.
Saat ini PT Angkasa Pura II mengelola 12 bandara utama di kawasan Barat Indonesia, yaitu Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Polonia (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Ketaping) dulunya Tabing, Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjung Pinang) dulunya Kijang, Sultan Thaha (Jambi) dan Depati Amir (Pangkal Pinang).
detik.com
No comments:
Post a Comment