Liputan6.com, Paris : Produsen pesawat asal Perancis, Airbus dikabarkan mendapatkan pesanan pesawat senilai US$ 20 miliar setara Rp 194 triliun dengan kurs saat ini, dari maskapai penerbangan asal Indonesia, PT Lion Mentari Airlines (Lion Air).
Menurut sumber, seperti dikutip Reuters, kesepakatan tersebut akan diumumkan pada Senin (18/3) ini dalam sebuah upacara yang dihadiri Presiden Prancis Franciois Hollande.
Hollande dikabarkan akan bertemu Chief Executive Airbus Fabrice Bregier Chief untuk merayakan "kesepakatan industri besar tersebut," tanpa merinci lebih jauh.
Pembelian pesawat Airbus ini diperkirakan bisa menyamai rekor pembelian pesawat Lion Air sebelumnya yang memborong 230 pesawat Boeing pada akhir 2011 seiring kedatangan Presiden Barack Obama.
Kala itu, Lion memborong 230 unit pesawat Boeing senilai US$ 21,7 miliar. Hal ini memicu klaim Eropa jika pembelian karena ada tekanan politik Washington, meski kemudian dibantah pihak Boeing.
Pesanan Lion Air terbaru ini akan membuat persaingan lebih ketat antara Airbus dengan produsen pesawat besar lainnya, Boeing. Namun, EADS anak Airbus menolak berkomentar akan hal ini.
Sumber-sumber mengatakan pesawat pesanan Lion Air adalah tipe Airbus A320 terbaru. Jumlah unit yang dibeli mencapai 200 pesawat, dengan perkiraan harga sekitar US$ 100 juta per unit.
Asia Tenggara dinilai telah muncul sebagai salah satu pasar yang paling subur bagi pesawat jet jarak menengah jet yang dibangun Airbus dan Boeing. Hal itu karena kenaikan pendapatan dan kelas menengah mempengaruhi pertumbuhan lalu lintas udara.
Sebanyak 17 ribu pulau di Indonesia dan ekonomi yang relatif kuat meski terjadi krisis keuangan Eropa, menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang menajdi magnet produsen pesawat dunia.
Menurut sumber, seperti dikutip Reuters, kesepakatan tersebut akan diumumkan pada Senin (18/3) ini dalam sebuah upacara yang dihadiri Presiden Prancis Franciois Hollande.
Hollande dikabarkan akan bertemu Chief Executive Airbus Fabrice Bregier Chief untuk merayakan "kesepakatan industri besar tersebut," tanpa merinci lebih jauh.
Pembelian pesawat Airbus ini diperkirakan bisa menyamai rekor pembelian pesawat Lion Air sebelumnya yang memborong 230 pesawat Boeing pada akhir 2011 seiring kedatangan Presiden Barack Obama.
Kala itu, Lion memborong 230 unit pesawat Boeing senilai US$ 21,7 miliar. Hal ini memicu klaim Eropa jika pembelian karena ada tekanan politik Washington, meski kemudian dibantah pihak Boeing.
Pesanan Lion Air terbaru ini akan membuat persaingan lebih ketat antara Airbus dengan produsen pesawat besar lainnya, Boeing. Namun, EADS anak Airbus menolak berkomentar akan hal ini.
Sumber-sumber mengatakan pesawat pesanan Lion Air adalah tipe Airbus A320 terbaru. Jumlah unit yang dibeli mencapai 200 pesawat, dengan perkiraan harga sekitar US$ 100 juta per unit.
Asia Tenggara dinilai telah muncul sebagai salah satu pasar yang paling subur bagi pesawat jet jarak menengah jet yang dibangun Airbus dan Boeing. Hal itu karena kenaikan pendapatan dan kelas menengah mempengaruhi pertumbuhan lalu lintas udara.
Sebanyak 17 ribu pulau di Indonesia dan ekonomi yang relatif kuat meski terjadi krisis keuangan Eropa, menjadikan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar yang menajdi magnet produsen pesawat dunia.
No comments:
Post a Comment