Medan, (Analisa). Rencana PT Kereta Api
Indonesia (KAI) Divre I Sumut-NAD yang memberikan tarif ongkos dari
Stasiun Besar Kereta Api (KA) Medan menuju Bandara Internasional
Kualanamu, Deliserdang sebesar Rp 75.000 dinilai pengamat ekonomi
memberatkan masyarakat Sumut. Pengamat menilai bahwa PT KAI besar pasak
dari tiang.
Jhon melihat bahwa PT KAI telah melakukan investasi bagaikan kata pepatah "besar pasak dari tiang". Mestinya gerbong kereta harus sesuai dengan kondisi stasiun, rel dan kualitas tata kelola PT KAI. Ia menginginkan di era keterbukaan seperti saat ini, sudah seharusnya PT KAI umumkan kepada publik tentang perhitungan unit cost tarif Rp 75.000 tersebut.
"Di USU saja kita sudah menetapkan besarnya uang kuliah sesuai dengan standar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Tidak boleh lagi suka-suka menetapkan besarnya SPP atau uang kuliah serta tidak boleh lagi ada pungutan lain seperti uang pembangunan dan lainnya," ucapnya.
Lebih lanjut ditambahkannya bahwa tarif tersebut bisa dimaklumi, jika PT KAI bisa menjelaskan mahalnya tarif tersebut. Misalnya pada gerbong yang ada memakai alat yang hebat, seperti sudah pakai TV, layaknya kita naik Garuda dengan boeingnya, atau fasilitas lainnya sudah memakai alat-alat digital, tempat duduknya juga sudah seperti di VIP Garuda, dan lainnya.
"Jangan hanya gerbongnya saja yang bagus, tapi relnya tidak memadai. Sama saja itu besar pasak dari tiang," ucapnya.
Sebelumnya, Humas PT KAI Divre I Sumut-NAD, Hasri kepada Analisa menjelaskan bahwa tarif tersebut belum adanya ketetapan. "Kita rencanakan tarifnya mulai dari Rp 60.000 hingga Rp 75.000 untuk sekali jalan," ucapnya.
Tarif tersebut diberlakukan mengingat untuk jarak Stasiun Medan-Bandara Kualanamu dengan jarak 27,7 km, kemudian jarak Stasiun Medan- Stasiun Araskabu 22,9 km, jarak Stasiun Araskabu-Bandara Kualanamu 4,8 km.
Waktu yang ditempuh dari Stasiun Medan-Kualanamu juga 30 menit dan nantinya frekuensi KA Medan- Kualanamu selama pulang pergi sebanyak 26 kali dalam sehari.
"Harga ini juga mahal karena fasilitasnya juga pakai AC, kemudian kapasitas 1 KA berjumlah 172 tempat duduk dan Headway satu jam," ucap Hasri.
Uji Coba
Saat ini kata Hasri keretanya masih dipesan dari Korea yang nantinya datang dan bisa beroperasi pada Juni 2013 mendatang. "Jika nantinya Bandara Kualanamu sudah beroperasi Maret 2013, maka terlebih dahulu kita memakai kereta dari PT INKA," ucapnya.
Pantauan Analisa, Kamis (1/11), dua set kereta dengan sepuluh gerbong yang dipakai menuju Kualanamu nantinya sudah tersedia di stasiun PT KAI Medan. Kedua kereta ini dipesan dari PT INKA yang berada di Bogor untuk dilakukan uji coba.
source: http://www.analisadaily.com/news/read/2012/11/02/85013/tarif_ka_medankualanamu_beratkan_masyarakat/#.UJUxuCK1tiF
No comments:
Post a Comment