Penerbangan langsung Makassar-Jeddah secara
reguler kerja sama dengan maskapai penerbangan Saudi Arabian Airlines
terhambat panjang landasan pacu atau runway Bandara Sultan Hasanuddin.
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengatakan, Saudi Arabian Airlines menggunakan pesawat jenis Boeing 747. Jenis pesawat ini belum dapat mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin. "Pesawat Boeing 747 bisa mendarat di runway yang panjangnya minimal 3500 meter. Panjang runway Bandara Sultan Hasanuddin belum sampai, masih sekitar 3100 meter," kata Agus, Jumat, 27 Juli.
Pihak PT Angkasa Pura I telah berencana memperpanjang landasan pacu runway bandara dari 3100 meter menjadi 3500 meter agar dapat didarati pesawat berbadan lebar. Rencana perpanjangan landasan pacu dan pembangunan terminal masih berproses pada pembebasan lahan.
Kebutuhan penerbangan langsung dari Makassar ke Jeddah terutama untuk pengangkutan jemaah umrah yang sangat besar jumlahnya. "Ini menjadi pasar menarik. Selama saya umrah, hampir setiap hari selalu ada jemaah baru dari Indonesia," kata Agus.
Animo masyarakat beribadah umrah setiap tahun sangat besar. ketua Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Sulsel itu menyebut jumlah masyarakat Sulsel yang umrah mencapai 12 ribu orang setiap tahun.
Sulsel merupakan daerah dengan jumlah jemaah umrah terbesar di Indonesia. Agus memperkirakan, jumlah jemaah umrah akan terus meningkat dan diprediksi tahun depan sudah mencapai 15 ribu orang.
Tingginya jumlah jemaah umrah setiap tahun juga akibat panjangnya daftar tunggu haji. Saat ini tercatat lebih dari 100 ribu orang yang masuk daftar tunggu calon jemaah haji.
"Pembicaraan dengan pihak Saudi Arabian Airlines masih terus dilakukan. Cuma, juga ada isu yang berkembang bahwa kemungkinan jatah umrah akan dikurangi karena ada pembenahan Masjidil Haram. Ini juga yang menyebabkan semakin sulit. Apalagi birokrasinya semakin sulit," tutur Agus.
source: http://www.fajar.co.id/read-20120727191046-rute-makassarjeddah-terhambat-runway
Wakil Gubernur Sulsel Agus Arifin Nu'mang mengatakan, Saudi Arabian Airlines menggunakan pesawat jenis Boeing 747. Jenis pesawat ini belum dapat mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin. "Pesawat Boeing 747 bisa mendarat di runway yang panjangnya minimal 3500 meter. Panjang runway Bandara Sultan Hasanuddin belum sampai, masih sekitar 3100 meter," kata Agus, Jumat, 27 Juli.
Pihak PT Angkasa Pura I telah berencana memperpanjang landasan pacu runway bandara dari 3100 meter menjadi 3500 meter agar dapat didarati pesawat berbadan lebar. Rencana perpanjangan landasan pacu dan pembangunan terminal masih berproses pada pembebasan lahan.
Kebutuhan penerbangan langsung dari Makassar ke Jeddah terutama untuk pengangkutan jemaah umrah yang sangat besar jumlahnya. "Ini menjadi pasar menarik. Selama saya umrah, hampir setiap hari selalu ada jemaah baru dari Indonesia," kata Agus.
Animo masyarakat beribadah umrah setiap tahun sangat besar. ketua Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Sulsel itu menyebut jumlah masyarakat Sulsel yang umrah mencapai 12 ribu orang setiap tahun.
Sulsel merupakan daerah dengan jumlah jemaah umrah terbesar di Indonesia. Agus memperkirakan, jumlah jemaah umrah akan terus meningkat dan diprediksi tahun depan sudah mencapai 15 ribu orang.
Tingginya jumlah jemaah umrah setiap tahun juga akibat panjangnya daftar tunggu haji. Saat ini tercatat lebih dari 100 ribu orang yang masuk daftar tunggu calon jemaah haji.
"Pembicaraan dengan pihak Saudi Arabian Airlines masih terus dilakukan. Cuma, juga ada isu yang berkembang bahwa kemungkinan jatah umrah akan dikurangi karena ada pembenahan Masjidil Haram. Ini juga yang menyebabkan semakin sulit. Apalagi birokrasinya semakin sulit," tutur Agus.
source: http://www.fajar.co.id/read-20120727191046-rute-makassarjeddah-terhambat-runway
No comments:
Post a Comment