INILAH.COM, Pekanbaru - Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor
penerbangan GA 174 dari Jakarta-Pekanbaru tergelincir, pukul 16.00 WIB,
Selasa (17/7) di landasan Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.
Pesawat yang dipiloti Kapten Arif Adam membawa 162 penumpang tersebut membuat panik penumpangnya, termasuk Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya, MBA yang menjadi penumpang.
Akibat tergelincirnya pesawat Garuda Indonesia, bandara ditutup dan mengakibatkan penerbangan lain terpaksa mengalami delayed. Pantauan Haluan Riau hingga pukul 20.00 WIB pesawat belum juga selesai di evakuasi.
Akibat kejadian ini, jadwal keberangkatan penumpang dari maskapai penerbangan lain juga terpaksa tertunda dan mereka harus menunggu sampai mendapat kepastian dari pihak bandara.
Sementara itu, Airport Duty Manager Bandara SSK II, Ibnu Hasan, ketika dihubungi Haluan Riau melalui selulernya belum dapat memastikan penyebab tergelincirnya pesawat tersebut.
"Kalau kronologis kejadiannya saya belum mengetahui, tetapi yang jelas saat ini kita masih melakukan evakuasi terhadap pesawat dan penumpangnya,"paparnya.
Sementara terkait salah satu penumpang Garuda yang tergelincir adalah Menteri Negara Lingkungan Hidup, Ibnu juga membenarkannya. "Seluruh penumpang yang sudah dievakuasi dalam keadaan selamat, termasuk Menteri yang menjadi penumpang,"tambahnya.
Sebelumnya, kepada wartawan Ibnu menjelaskan, karena belum selesainya proses evakuasi pesawat, maka untuk sementara bandara terpaksa di tutup selama 1 jam.
Namun, begitu evakuasi belum juga selesai meski telah melewati batas 1 jam yang sudah ditetapkan, Ibnu tak dapat memastikan lagi kapan bandara akan dibuka kembali.
Hingga pukul 21.00 WIB malam, pihak manajemen bandara dan pihak maskapai Garuda Indonesia masih mencari dan mengumpulkan informasi tentang kronologis insiden tersebut. Pantauan lain di lokasi, hujan lebat juga masih mengguyur Bandara SSK II hingga malam harinya.
Sementara Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia (Persero )Tbk Pujobroto mengatakan, pesawat berangkat dari Jakarta pukul 13.50Wib dan mendarat di Pekanbaru Pukul 15.30 WIB yang saat itu sedang hujan lebat ,diduga derasnya hujan menyebabkan pesawat over run dan turun ke tanah.
Salah seorang penumpang, Siti Kholifah, mengatakan pesawat berangkat dari Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum mendarat, pesawat berputar-putar, terlebih dahulu di udara. Kemudian pramugari meminta agar penumpang tenang.
Pengumuman yang disampaikan pramugari itu membuat penumpang bertanya-tanya, bahkan suasana kepanikan di pesawat pun terjadi.
Hal yang sama dikatakan penumpang, Zahrul Rabain. Dirinya tidak mengetahui tiba-tiba saja pesawat tergelincir.
Pesawat yang dipiloti Kapten Arif Adam membawa 162 penumpang tersebut membuat panik penumpangnya, termasuk Menteri Negara Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya, MBA yang menjadi penumpang.
Akibat tergelincirnya pesawat Garuda Indonesia, bandara ditutup dan mengakibatkan penerbangan lain terpaksa mengalami delayed. Pantauan Haluan Riau hingga pukul 20.00 WIB pesawat belum juga selesai di evakuasi.
Akibat kejadian ini, jadwal keberangkatan penumpang dari maskapai penerbangan lain juga terpaksa tertunda dan mereka harus menunggu sampai mendapat kepastian dari pihak bandara.
Sementara itu, Airport Duty Manager Bandara SSK II, Ibnu Hasan, ketika dihubungi Haluan Riau melalui selulernya belum dapat memastikan penyebab tergelincirnya pesawat tersebut.
"Kalau kronologis kejadiannya saya belum mengetahui, tetapi yang jelas saat ini kita masih melakukan evakuasi terhadap pesawat dan penumpangnya,"paparnya.
Sementara terkait salah satu penumpang Garuda yang tergelincir adalah Menteri Negara Lingkungan Hidup, Ibnu juga membenarkannya. "Seluruh penumpang yang sudah dievakuasi dalam keadaan selamat, termasuk Menteri yang menjadi penumpang,"tambahnya.
Sebelumnya, kepada wartawan Ibnu menjelaskan, karena belum selesainya proses evakuasi pesawat, maka untuk sementara bandara terpaksa di tutup selama 1 jam.
Namun, begitu evakuasi belum juga selesai meski telah melewati batas 1 jam yang sudah ditetapkan, Ibnu tak dapat memastikan lagi kapan bandara akan dibuka kembali.
Hingga pukul 21.00 WIB malam, pihak manajemen bandara dan pihak maskapai Garuda Indonesia masih mencari dan mengumpulkan informasi tentang kronologis insiden tersebut. Pantauan lain di lokasi, hujan lebat juga masih mengguyur Bandara SSK II hingga malam harinya.
Sementara Vice President Corporate Communication PT Garuda Indonesia (Persero )Tbk Pujobroto mengatakan, pesawat berangkat dari Jakarta pukul 13.50Wib dan mendarat di Pekanbaru Pukul 15.30 WIB yang saat itu sedang hujan lebat ,diduga derasnya hujan menyebabkan pesawat over run dan turun ke tanah.
Salah seorang penumpang, Siti Kholifah, mengatakan pesawat berangkat dari Jakarta sekitar pukul 14.00 WIB. Sebelum mendarat, pesawat berputar-putar, terlebih dahulu di udara. Kemudian pramugari meminta agar penumpang tenang.
Pengumuman yang disampaikan pramugari itu membuat penumpang bertanya-tanya, bahkan suasana kepanikan di pesawat pun terjadi.
Hal yang sama dikatakan penumpang, Zahrul Rabain. Dirinya tidak mengetahui tiba-tiba saja pesawat tergelincir.
No comments:
Post a Comment